Rabu, 26 April 2017

TINGKATAN-TINGKATAN IKHLAS

Dalam KBBI Arti ikhlas/ikh·las/ a bersih hati; tulus hati: memberi pertolongan dengan --; mereka benar-benar --;


mengikhlaskan/meng·ikh·las·kan/ v memberikan atau menyerahkan dengan tulus hati; merelakan: kami telah ~ kepergiannya; dia ~ tanahnya untuk tempat pembangunan rumah sakit;



keikhlasan/ke·ikh·las·an/ n ketulusan hati; kejujuran; kerelaan: kita menghargai ~ nya menyerahkan sumbangan kepada yayasan yatim piatu

Ikhlas dalam pandangan Islam, secara singkat ikhlas adalah melakukan segala amal hanya karena Allah swt. Namun, dalam islam Ikhlas juga mempunyai beberapa tingkatan.

Tingkatan pertama adalah Ikhlas dengan tujuan karena Allah semata tanpa mengharapkan balasan apapun dari Allah swt. Melakukan amal tersebut tidak ada tujuan lain selain hanya mengikuti perintaNYa dan menjauhi laranganNYa. Tidak ada tujuan agar Allah swt membalas dengan pahala atau dengan rezeki yang melimpah. Intinya adalah melakukan sebuah amal hanya bertujuan mengharapkan Ridlo dari Allah Swt tidak mengharapkan yang lainnya. Ikhlas yang seperti ini adalah Ikhlasnya para kekasih Allah swt atau Khowasul Khowas.

Tingkatan kedua adalah Ikhlas dengan tujuan karena Allah swt namun juga mengharapkan agar Allah membalas amal tersebut dengan kebaikan-kebaikan yang bersifat ukhrowi, seperti melakukan sebuah amal perbuatan karena supaya Allah swt memasukannya kedalam surga-Nya atau menjauhkanya dari neraka-Nya. Ikhlas yang seperti ini adalah ikhlasnya orang Khos.

Tingkatan ketiga adalah Ikhlas dengan tujuan karena Allah swt namun juga mengharapkan agar Allah membalas amal tersebut dengan kebaikan-kebaikan yang bersifat duniawi, seperti melakukan sebuah amal karena supaya Allah swt memberikan rezeki yang melimpah atau terhindar dari musibah. Inilah ikhlas tingkatan orang 'awam

Selain kategori ikhlas diatas tersebut maka sudah pasti itu adalah Riya yang sungguh tercela. Wallahu A'lam

Selasa, 25 April 2017

KESEPIAN BUKAN KARENA JOMBLO

Sepi menurut kbbi adalah a 1 sunyi; lengang: duduk di tempat yang --; 2 tidak ada orang (kendaraan dan sebagainya).

Namun bagaimanakah tentang perasaan yang sepi. Kesendirian dapat menimbulkan kesepian. Hindarilah sendiri agar tidak merasa sepi. Akan tetapi hal seperti itu hanya berlaku bagi orang-orang yang tidak menggunakan hati dan pikiran dengan sebenarnya. Karena sesungguhnya hati tidak mengenal sepi, manusialah yang menjadikan hati merasakan kesepian.

Bagi Kawula muda saat ini sepi karena tidak ada yang nge chat di media sosialnya. Merasakan kesepian bila tidak ada teman yang menghubungi. Lebih parah lagi merasa kesepian bila tidak mempunyai pacar. Seringkali kawula muda saat ini yang merasakan kesepian akibat dari tidak punya pacar. Padahal kebersamaan bersama pacar sejatinya adalah kesepian yang tidak disadari.

Perasaan sepi timbul dikarenakan hati yang kosong untuk mengingat Allah swt atau kosong dari mentafakkuri ciptaan Allah swt bukan karena tidak mempunyai pacar. Ketahuilah bahwa bertafakkur terhadap ciptaan Allah dianggap sebagai suatu ibadah. Dengan bertaffakur dapat mendekatkan diri kepada Allah sehingga perasaan sepi didalam hati sirna.Bertafakkur pada umumnya dapat maksimal apabila dalam keadaan sendiri. Bagi orang-orang yang merasa kesepian dikarenakan sendirian belumlah memahami hakikat kebersamaan. Bukankah dimanapun manusia berada disamping kanan kirinya terdapat malaikat yang senantisa mencatat segala tingkah laku perbuatan manusia. 

Maka wahai manusia sadarilah perasaan kesepianmu bukan karena kesendirianmu atau kejombloanmu tapi karena hatimu jauh dari mengingatNYA.

Wallahu A'lam

Senin, 24 April 2017

ISTIQOMAHLAH DALAM BERTAUBAT

Tiada manusia yang sempurna, yang bisa terbebas dan terjaga dari dosa, khilaf dan salah. Maka dari itu senantiasalah bertaubat pada Allah swt. Meminta maaf pada sesama jika itu berupa kesalahan terhadap makhlukNya.

Taubat menurut bahasa adalah kembali sedangkan menurut istilah adalah kembali dari perbuatan tercela menuju perbuatan yang terpuji didalam syariat islam. taubat mempunyai beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui.

Tahapan awal adalah bertaubat dari dosa-dosa besar kemudian dari dosa-dosa kecil. selanjutnya bertaubat dari perkara makruh seperti bertaubat dari sholat diakhir waktu dan bertaubat dari perbuatan yang kurang terpuji "Khilaful Aula" seperti taubat dari sholat dipertengahan waktu. Oleh karena itu selalu dirikanlah sholat pada awal waktu. 

Begitu juga sudah selayaknya seseorang juga bertaubat dari anggapan bahwa dirinya termasuk salah satu hamba terbaik disisi Allah swt dan dari anggapan bahwa  dirinya telah bertaubat secara benar. kemudian pada tahapan ini juga harus bertaubat dari kehendak atau maksud hati yang tidak diridloi Allah. 

Tahapan akhir adalah senantiasa bertaubat ketika lupa mengingat Allah walau sejenak. artinya hendaknya seseorang haruslah ingat Allah swt tanpa ada jeda sedikitpun walau itu sekejapan mata. jika lalai mengingat Allah swt segeralah beristighfar memohon ampun dan kembalikan hati untuk selalu mengingatnya.

Allah swt adalah sang Maha Pemaaf maka jikalau seorang hamba meminta maaf pasti akan Allah swt maafkan selama kesalahan itu tidak berhubungan dengan sesama manusia. Apabila berkaitan dengan sesama manusia maka harus meminta maaf terlebih dulu padanya.

Wallahu a'lam.

Sabtu, 22 April 2017

NIATKAN UNTUK MENUTUP AURAT

Salah satu syariat dalam ajaran islam adalah menutup aurat. Sedangkan pengertian aurat adalah bagian dari tubuh Manusia yang wajib ditutupi dari pandangan orang lain dengan pakaian. Menampakkan aurat bagi umat Islam dianggap melanggar syariat. Qur'an menyatakan bahwa,

Dalam islam, aurat bagi wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali kedua telapak tangan dan muka, tetapi seandainya terbukanya wajah wanita dapat menimbulkan fitnah maka wajib baginya untuk menutup wajahnya. sedangkan untuk pria adalah antara pusar hingga lutut, artinya pusar dan lutut sendiri bukanlah aurat.

Demikianlah sekilas tentang aurat dalam syariat agama islam. Namun masih banyak orang-orang yang baru sekadar menutup aurat secara dohirnya saja yaitu orang-orang yang memakai pakaian dengan niat untuk bergaya. Sehingga menutup aurat yang seharusnya bernilai ibadah menjadi tidak mendapatkan pahala sedikitpun dikarenakan niat yang salah,  akan lebih berbahaya lagi apabila dalam berpakaian ada niat untuk menonjolkan diri alias menunjukan kesombongan maka pantaskah Surga Allah swt diperuntukan baginya. Berpakain bukan untuk bergaya tetapi untuk menutup aurat.

Memakai Jilbab besar sekaligus memakai baju kurung sehingga lekukan tubuh tidak nampak itu tidak bisa dianggap sebagai ibadah jikalau niatnya hanya untuk bergaya. Menutup aurat adalah ibadah maka diperlukan niat yang benar dalam menjalankanya. Begitu juga bila memakai jubah dan surban hanya untuk bergaya maka pantaskah seorang yang riya memasuki surga Allah swt. 

Ingat, Luruskan niat dalam berpakain. 

Jumat, 21 April 2017

KEPUTUSAN DAN NASEHATMU

Tulisan ini saya peruntukan untuk diri saya sendiri sebagai nasehat dan pengingat dalam menjalani kehidupan ini. Terinspirasi dari materi pengajian tasawuf oleh KH. Nasarudin Umar di Masjid Sunda Kelapa yang ditayangkan di Aswaja TV. 

Ketahuilah bahwa Seseorang pada suatu saat nanti akan menghadapi keadaan dimana harus mengambil keputusan ataupun menasihati seseorang, yang paling lazim adalah seorang pimpinan, entah pimpinan pemerintahan, organisasi atau keluarga dan  yang lazim pula adalah seorang guru yang kerap memberikan nasehat atau motivasi pada peserta didiknya. ketika dihadapkan pada situasi tersebut maka jangan ambil keputusan atau menasihati jika hati dalam keadaan krisis spiritual karena bisikan yang ada dalam mengambil keputusan adalah bisikan syaitan sehingga keputusan yang diambil akan menyusahkan banyak orang begitu juga nasehatnya hanya membuat bingung. berbeda ketika hati penuh dengan spiritual maka keputusan yang diambil akan membawa ketentraman, begitu juga nasehatnya akan merasuk kedalam hati, tidak hanya masuk telinga kanan keluar lewat telinga kiri karena disitu ada bisikan malaikat.



Maka sudah seyogyanya seorang pimpinan atau seorang guru selalu menjaga amal ibadahnya baik itu ibadah mahdoh yang berkaitan langsung dengan Allah Swt ataupun ibadah sosioal. kekuatan hati dan tubuh yang selalu digunakan untuk beribadah sehingga hati tersebut benar-benar takwa yang sejati akan langsung menancap dihati seseorang ketika berbicara. selalu laksankanlah perintah-perintah Allah swt yang wajib maupun yang sunah dan jauhilah larangNya yang haram maupun yang makruh bahkan yang khilaful aula sekalipun.


Walluhu a'lam