Kamis, 08 Februari 2018

FILOSOFI HATI I'ROBNYA (PERUBAHAN) HATI ADA EMPAT MACAM


*باﺏ ﺍﻟﺄﺣﻜﺎﻡ*

ﻭﺇﻋﺮﺍﺏ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻋﻠﻰ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﻧﻮﺍﻉ:
ﺭﻓﻊ , وﻓﺘﺢ , وﺧﻔﺾ , ﻭﻭقف . - 

I'robnya/Perubahan hati ada empat macam :
1. Rofa' (terangkat)
2. Fathah (terbuka)
3. Khofadh (turun)
4. Waqof (berhenti/mati) .

ﻓﺮﻓﻊ ﺍﻟﻘﻠﺐ: ﻓﻰ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ .

وﻓﺘﺢ ﺍﻟﻘﻠﺐ: ﻓﻰ ﺍﻟﺮﺿﺎﺀ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .

وﺧﻔﺾ ﺍﻟﻘﻠﺐ: ﻓﻰ ﺍﻟﺎﺷﺘﻐﺎﻝ ﺑﻐﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .

وﻭﻗﻒ ﺍﻟﻘﻠﺐ: ﻓﻰ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .

Rofa' (terangkat) nya hati adalah *ketika dzikir kepada Allah,*

Fatha (terbuka) nya hati adalah *ketika ridho kepada Allah,*

Khofadh (turun) nya hati adalah *ketika sibuk dengan selain Allah,*

Waqof (berhenti/mati) nya hati adalah *ketika lalai dari Allah.*

ﻓﻌﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﺮﻓﻊ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ:
ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻟﻤﻮﺍﻓﻘﺔ , وﻓﻘﺪ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ , ودوام ﺍﻟﺸﻮﻕ .

وﻋﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﻔﺘﺢ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ:
ﺍﻟﺘﻮﻛﻞ , وﺍﻟﺼﺪﻕ , وﺍﻟﻴﻘﻴﻦ . -

*Tanda rofa' / terangkatnya hati ada 3 :*

1. Adanya kecocokan
2. Hilangnya penyimpangan
3. Lestarinya kerinduan

*Tanda fathah/terbukanya nya hati ada 3 :*

1. Kepasrahan
2. Kejujuran
3. Keyakinan .

وﻋﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﺨﻔﺾ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ:
ﺍﻟﻌﺠﺐ , وﺍﻟﺮﻳﺎﺀ , وﺍﻟﺤﺮﺹ ﻭﻫﻮ ﻣﺮﻋﺎﺓ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ . 
وﻋﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﻮﻗﻒ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ ؛
ﺯﻭﺍﻝ ﺣﻠﺎﻭﺓ ﺍﻟﻂﺎﻋﺔ , وﻋﺪﻡ ﻣﺮﺍﺭﺓ ﺍﻟﻤﻌﺼﻴﺔ , وﺍﻟﺘﺒﺎﺱ ﺍﻟﺤﻠﺎﻝ . -

*Tanda khofadh nya (turunnya) hati ada 3 :*
1. Bangga diri
2. Pamer
3. Tamak yaitu selalu memperhatikan dunia . -

*Tanda waqof (mati) nya hati ada 3:*

1. Hilangnya rasa manis dalam ketaatan .
2. Tiadanya rasa pahit dalam kemaksiatan .
3. Ketidak jelasan kehalalan .

Baca disini pilihlah lelaki yang seperti air suci menyucikan untuk dijadikan pasangan hidup

*ﻣﻨﻬﺎﺝ ﺍﻟﻌﺎﺭﻓﻴﻦ ﻟﻠﺎﻣﺎﻡ ﺃﺑﻰ ﺣﺎﻣﺪ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻰ*

*(Imam Al Ghazali dalam kitab Minhajul 'arifin)*

Senin, 05 Februari 2018

Filosofi Air Pilihlah Lelaki Yang Seperti Air Suci Mensucikan Bag.1

Wahai Adinda, Engkau adalah tulang rusuk lelaki yang hilang. Adalah kesempurnaan iman lelaki bila telah menemukan tulang rusuk yang hilang tersebut. 

Wahai Adinda, Engkau harus tahu tentang hal ini, bahwasanya banyak cara yang dilakukan lelaki dalam melakukan pencarian tulang rusuknya yang hilang. Ada yang menggunakan cara-cara terhormat sesuai dengan tuntutan syariat. Ada juga yang menggunakan cara-cara yang melanggar syariat.

Wahai Adinda, Sangat dianjurkan untuk menerima lelaki yang menggunakan cara-cara terhormat ketika ingin memilikimu, Lelaki yang berani menemui orang tuamu dan menyatakan cintanya dihadapan orang tuamu untuk menghalalkanmu.

Ada 4 tipe lelaki yang harus adinda ketahui:

1. lelaki yang seperti air tahir mutahir : Air suci mensucikan

Wahai Adinda, Jika datang khitbah kepadamu dari lelaki yang seperti air tohir mutahir maka terimalah dengan mantap dan yakin, hilangkan segala keraguan karena lelaki tersebut yang dapat membahagiakan jasmani dan ruhanimu. 

Wahai Adinda, Ketahuilah bahwa lelaki yang seperti air tahir mutahir itu adalah lelaki yang suci dan bisa mensucikan. Lelaki yang akhlaknya suci dan terpuji, lelaki yang perangainya baik dan santun. Namun tidak hanya akhlaknya yang suci dan terpuji tetapi juga bisa membawamu menjadi lebih baik dan menjadi suci. Lelaki yang pribadinya baik tetapi juga bisa membuatmu menjadi baik.

2. Lelaki seperti air tahir ghairu Mutahir : Air suci tidak mensucikan

3. Lelaki seperti air mutanajjis : Air terkena najis

4. Lelaki seperti air musta'mal : Air telah dipakai


Note :

1. “Orang yang beneran suka sama kita, nembak bilang ‘i love u’-nya nggak sendirian. Dia datang serombongan, bareng keluarga besar.” –Tere Liye-

2. Air Thahir dan Muthahir [air suci lagi mensucikan] Atau disebut juga dengan air mutlak. Ia adalah air yang memiliki dua sifat. Yang pertama adalah tahir atau suci, dan yang kedua mutahir atau menyucikan. Artinya, selain air itu suci, juga bisa digunakan untuk bersuci. Yaitu mengangkat hadats kecil seperti buang angin dengan berwudhu, ataupun hadats besar seperti junub dengan mandi. Allah berfirman [yang artinya], "Dan Kami menurunkan dari langit air yang thahur [suci lagi menyucikan]". [Q.S Al Furqan; 48]

3. Air yang suci yang dapat mensucikan yaitu: semua air yang berasal dari langit atau yang bersumber dari bumi, dan tidak merubah sifat-sifatnya dengan sebab adanya benda yang dapat merubah kesucian air tersebut. Seperti: air hujan, air laut, air sungai, air es dan air embun. "Mabadi Fiqh Juz 3".

Kamis, 01 Februari 2018

Wanita Menerima Khitbah Lelaki Karena Nasabnya Wahai Wanita Jangan Salah Pilih. Bag.2

Bila wanita mempunyai 4 kriteria alasan untuk dinikahi yaitu karena Hartanya, Nasabnya, Kecantikanya dan Agamanya maka seorang pria pun mempunyai 4 kriteria tersebut. Jadi wanita menerima pinangan seorang pria karena melihat 4 kriteria tersebut. Mari kita kupas satu persatu ke empat kriteria tersebut. Tentunya yang kita kupas ini melihat dari sudut pandang yang berbeda dari pandangan yang umum di kalangan masyarakat. Semoga bermanfaat.

1. Baca Disini Wanita Menerima Khitbah Lelaki Karena Hartanya [ لماله ]

2. Wanita Menerima Khitbah Lelaki Karena Nasabnya atau Status Sosialnya [ لحسبه ]

Seorang wanita yang dkhitbah lelaki harus lah melihat nasab atau status lelaki tersebut. Jika nasab atau status sosialnya baik maka terimalah khitbahnya namun bila kurang baik sebaiknya untuk menolak pinangannya. maksud dari status sosial lelaki disini adalah lelaki tersebut mempunyai karakter baik yang mampu membawa istri dan anak-anaknya untuk mendapatkan status sosial yang mulia di hadapan masyarakat dan Allah swt.

Namun sering kali masyarakat mengartikan nasab atau status sosial lelaki dengan arti lelaki yang berasal dari kalangan keluarga berada. Jika wanita menerima pinangan lelaki karena status sosial atau nasabnya dengan artian tersebut maka tidak akan membawa manfaat yang hakiki bagi rumah tangganya kelak karena lelaki yang berasal dari keluarga berada relatif egois dan kurang peka terhadap sensitifitas wanita.

Maka lihatlah lelaki dari sudut pandang lain terkait nasab atau status sosialnya yaitu bukan karena status sosialnya yang disandang tetapi karakter lelaki yang mampu membawa menuju ke status sosial yang mulia baik di mata masyarakat atau Allah swt.

Maka sangat perlu mempunyai calon suami yang bisa membawa bahtera rumah tangga menuju rumah tangga yang mulia. Bahtera rumah tangga yang mulia itu yang sakinah mawaddah wa rahmah. Demi mendapatkan rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah maka seorang suami harus bisa mengayomi istrinya dengan sebaik-baiknya.

Bila Seorang suami tidak bisa mengayomi istrinya dengan baik maka tidak akan bisa membawa bahtera rumah tangganya menuju rumah tangga yang mulia. Dengan rumah tangga yang mulia berarti telah membuat status sosial keluarga menjadi mulia dan kelak anak-anaknya menjadi anak yang mempunyai nasab yang mulia.

3. Wanita Menerima Khitbah Lelaki Karena Ketampanannya [ لجماله ]

4. Wanita Menerima Khitabah Lelaki Karena Agamanya [ لدينه ]

Note :


 اِسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا

“Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.” (HR Muslim: 3729)

 خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku.” (HR Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh Al Albani dalam “ash-shahihah”: 285)

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?.”(QS. An Nahl [16]:72)

Imam Ahmad pernah berkata, “Aku hidup bersama istriku, Ummu Abdillah, selama empat puluh tahun tidak pernah saya berbeda pendapat dengannya meskipun hanya dalam satu kata.” Ungkapan tersebut menunjukkan betapa sebagai suami, Imam Ahmad tidak pernah meremehkan istrinya, sekalipun dirinya adalah seorang ulama yang sangat kaya akan ilmu, karya dan pengaruh. Imam Ahmad sangat memuliakan sang istri.

Sayyidina Umar RA berkata kepada pria yang hendak mengadukan sikap istrinya. “Wahai saudaraku, aku tetap sabar menghadapi perbuatan istriku, karena itu memang kewajibanku.