Senin, 16 April 2012

FILOSOF OF MEMEDI


FILOSOF OF MEMEDI
HIKMAH DARI KEUNIKAN MEMEDI

Manusia sebagai mahluk yang paling sempurna memiliki keistimewaan dan keutamaan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainya. Sebagai mahluk yang diberi akal hendaknya bisa mengambil hikamah dan ibroh dari segala ciptan tuhan didunia ini, baik yang terlihat secara kasat mata maupun yang ghaib, baik yang berupa materi maupun non materi. Tuhan menciptakan alam beserta isinya adalah sebagai bukti kekuasaan tuhan, hanya orang-orang yang tafakkur yang menyadarinya. Setiap ciptaan pasti mempunyai tujuan, seperti penciptaan nyamuk yang kecil pun ada tujuan. Dan dalam pencipataan itu, manusia sebagai mahluk berakal harus bisa mengungkap tujuan ataupun hikmah dari penciptaan nyamuk. Semua itu semata-mata untuk memperkuat keimanan terhadap tuhan yang maha esa, rendah diri terhadap sesama, semangat dalam menggapai cita-cita dan bertanggung jawab atas diri sendiri. Dan sebagai perumpamaan atau permisalan agar manusia dapat mengmbil hikmah dari mahluk-mahluk tuhan yang lainnya.
Beberapa ciptaan tuhan yang bisa diambil hikmah dan ibroh oleh manusia yaitu syetan, jin dan mahluk ghaib lainya. Dalam kebudayaan orang indonesia terutama jawa mahluk-mahluk ini sering kali dicitrakan seperti sundel bolong, kuntilanak, tuyul dan jelangkung. Mahluk-mahluk ini sudah tidak asing ditelinga orang indonesia, bahkan saking terkenalnya mahluk ini dijadikan film yang sangat diminati oleh masyarakat. Animo masyarakat indonesia terhadap film horor memang sangat besar, seprti film kuntilanak yang mampu dinikmati lebih dari dua juta pemirsa. Sedangkan film horor lainya pun tak kalah menarik untuk ditonton oleh para pencinta film horor. Ini secara tidak langsung bisa dikatakan bahwa orang-orang indonesia masih belum lepas dari hal-hal yang berbau klenik.
Keunikan dari setan-setan tersebut adalah penggambaran tentang sosok setan tersebut, seperti kuntilanak yang digambarkan sebagai sosok wanita yang berambut panjang dan suka tertawa terkikik-kikik untuk menghantui manusia. Suster ngesot adalah penggambaran dari seorang suster dijaman belanda yang dibunuh oleh dokter yang tidak bertanggung jawab setelah menghamilinya. Sedangkan tuyul adalah sosok anak kecil berkepala gundul yang suka mengambil uang atas perintah manusia-manusia yang ingin kaya secara instan. Ada juga jelangkung yang sosoknya datang tiba-tiba juga menghilang secara tiba-tiba juga, datang tak diundang pulang tak dijemput. Itulah penggambaran dari sosok setan-setan tersebut yang kadang membuatku tersenyum, entah karena lucu atau kerena merasa aneh dengan penggambaran tersebut. Tapi dari keunikan sosok mahluk tersebut bisa dijadikan sebagai perumpamaan atau hikmah bagi manusia agar bisa menjadi sosok manusia yang lebih baik.
Mari setan-setan tersebut kita jadikan perumpamaan atau permisalan untuk manusia agar menjadi pribadi yang lebih baik. Pertama adalah kuntilanak, mari kita belajar dari kuntilanak yang suka tertawa terkikik-kikik dimanapun tempatnya dalam kondisi apapun. Artinya kita dalam menghadapi permasalahan maupun cobaan harus tetap tenang dan tersenyum. Semua yang sudah digariskan tuhan kita sikapi dengan syukur dan senyuman, tertawa lepas untuk melepaskan beban dan kepenatan dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Hadapi dengan senyuman yang terjadi biarlah terjadi. Kita harus seperti kuntilanak yang selalu tertawa ketika menghibur dirinya sendiri dengan menakut-nakuti manusia. Kitapun harus tertawa untuk menakut-nakuti pikiran-pikiran negatif menghinggapi kepala hingga membuat emosi tidak terkendali dan mental yang melemah. Rasa bersukur dan senyuman akan membuat kita selalu bahagia dalam medan apapun, kesedihan tidak akan berani menghinggapi kehidupan kita. Itulah manfaat dari tertawa ataupun senyuman.
Kedua, suster ngesot yang selalu ngesot kalau jalan, entah jalannya mulus atau kasar, bekrikil dan berlubang tetap saja jalannya ngesot. Artinya kita sebagai manusia harus punya kesopanan dan tidak sombong. Selalu menunduk ketika ketika bejalan, tidak membusungkan dada karena kesombongan. Menyombongkan diri terhadap apa yang dimiliki, pamer kekayaan dan kekuasaan sampai tidak memperdulikan orang-orang dibawahnya. Berjalan dengan keangkuhan untuk menunjukan kelas sebagai orang kaya dan berpangkat. Jadilah seperti Suster ngesot yang selalu tawadlu dan tidak pernah sombong, baik ketika berada dalam jalur mulus maupun jalur terjal selalu ngesot. Tidak pernah membeda-bedakan apapun situasi dan kondisinya, selalu istiqomah dengan kengesotannya.
Ketiga tuyul, yaitu setan kecil yang pandai mencari duit, masih kecil tapi sudah bisa mencari duit. Artinya kita harus mempunyai jiwa entrepreuneur sejak kecil, apapun yang bisa menghasilkan duit asalkan halal harus dilaksanakn. Tidak boleh bermalas-malasan ketika bekerja, dari kecil belajar prihatin dan usaha keras. Jika jiwa entreupeneur sudah tertanam dihati sejak kecil maka segala tuntutan kebutuhan hidup bisa terpenuhi. Berjuanglah sedari kecil untuk mewujudkan cita-cita, buatlah rencana jangka panjang yang akan memudahkan untuk menggapai apa yang diinginkan.
Keempat jelangkung, setan yang kehadirannya tidak dijemput dan kepulangannya tidak diantar. Setan yang tidak ingin merepoti orang lain apalagi menyusahkan orang lain. Selalu bertanggung jawab pada diri sendiri tidak mengandalkan orang lain. Inilah yang harus ditiru oleh manusia, bersikaplah dewasa dan mandiri, selalu mendahulukan kepentingan orang lain. Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan bukan melemparkan tanggung jawab pada orang lain. Sesungguhnya setiap menusia itu adalah pemimpin bagi diri sendiri.
Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar: