Minggu, 28 Juli 2019

TES PEDAGOGI M1 KBI NILAI 100

Peserta didik di era digital dapat menggunakan perangkat nirkabel bergerak (internet) sebagai media peralatan interaktifk apanpun dan dimanapun saat diperlukan. Hal ini merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan media digital berbasis komputer yang disebut
Select one:
Salah satu pemanfaatan utama media dan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari di bidang pendidikan pada era digital ini adalah
Select one:
Penetrasi TIK dalam pembelajaran semakin mendorong lembaga sekolah memanfaatkan teknologi canggih ini. Bukan saja sumber daya TIK memang begitu besar untuk memberikan kontribusi terhadap kualitas pembelajaran, tetapi sebagai bagian dari revolusi industri 4.0 siapa pun tidak bisa menghindar terhadap hadirnya gelombang baru ini. Dari sudut pandang teknologi pendidikan, TIK memang terbukti memiliki sumber daya besar untuk membantu peningkatan kualitas pembelajaran. Atas dasar argument itu, mana pernyataan berikut yang Anda anggap benar?
Select one:
Sebagai sebuah karya peradaban mutakhir, TIK berkembang pesat dalam perannya sebagai fasilitator pembelajaran. TIK pun juga bisa menjadi media itu sendiri, yang disebut sebagai?
Select one:
Guru menunjukkan pengetahuan, keterampilan, dan proses kerja yang mewakili profesional inovatif dalam masyarakat global dan digital, merupakan deskripsi dari standar
Select one:
Berikut yang bukan termasuk kemampuan yang harus dimiliki guru dalam pengembangan pembelajaran di era digital adalah
Select one:
Teknologi dan media berperan penting dalam proses peningkatan kualitas hidup manusia, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Teknologi dan media memiliki sumber daya besar untuk mempengaruhi pikiran dan perilaku khalayak, termasuk guru dan siswa dalam suatu proses komunikasi pendidikan. Asumsi tersebut merupakan pernyataan teoretik dari
Select one:
Mediatisasi adalah sebuah proses dinamis dalam hubungan antara keberadaan media di tengah masyarakat yang bersifat insitusional. Di sini media yang mulanya merupakan hasil temuan ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian berkembang menjadi institusi sosial, yang kemudian juga terlibat dalam pergulatan hubungan dengan institusi sosial lainnya, termasuk dalam lembaga sekolah. Ciri utama mediatisasi dalam konteks pembelajaran adalah?
Select one:
Ilustrasi dari pesatnya penggunaan media dan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari pada abad 21 ditandai dengan
Select one:
Berikut yang bukan situs media interaktif berbasis web dan media sosial yang dapat dimanfaatkan guru sebagai sarana belajar dalam komunitas belajar di seluruh penjuru dunia
Select one:

Minggu, 21 Juli 2019

FILOSOFI AIR MUTANAJIS ADINDA JANGAN ENGKAU PILIH LELAKI YANG SEPERTI AIR MUTANAJIS


Adinda, Lelaki yang seperti air mutanajis itu adalah lelaki yang akhlaknya tidak baik karena sudah tercemar dengan kotoran-kotoran maksiat sehingga perilakunya menjadi tidak baik. Jika lelaki ini akhlaknya sendiri sudah tidak baik maka tidak akan bisa membawamu menjadi lebih baik.

Adinda, Pertimbangkan kembali bila kamu didekati lelaki yang seperti ini walaupun dia membawa dunia beserta isinya untuk dirimu. Namun bila kamu tetap mau menerimanya maka kamu harus berusaha dengan sekuat tenaga agar bisa membuatnya menjadi baik.


Adinda, Temukanlah cinta sejatimu dengan penuh kehati-hatian. Jangan sampai kesucian akhlakmu tercemar menjadi najis karena terpengaruh oleh lelaki yang seperti air mutanajis tersebut. Akhlak baikmu dan rasa malumu jangan sampai hilang hanya karena kamu terpesona ketampanan dan materi yang dia punya. 

Adinda, kamu adalah makhluk Tuhan yang paling indah dan harus selalu dijaga. Keindahanmu akan selalu menimbulkan dua hal yaitu fitnah dan kebahagiaan. Jika lelaki memperlakukanmu dengan sebaik-baiknya maka akan ada kebahagiaan disitu. Namun sebaliknya jika seorang lelaki memperlakukanmu dengan perlakuan yang buruk maka akan ada fitnah-fitnah yang terjadi.


Adinda, ketahuilah Air mutanajis adalah air yang terkena barang najis yang volumenya kurang dari dua qullah atau volumenya mencapai dua qullah atau lebih namun berubah salah satu sifatnya—warna, bau, atau rasa—karena terkena najis tersebut.

Air sedikit apabila terkena najis maka secara otomatis air tersebut menjadi mutanajis meskipun tidak ada sifatnya yang berubah.

Sedangkan air banyak bila terkena najis tidak menjadi mutanajis bila ia tetap pada kemutlakannya, tidak ada sifat yang berubah. Adapun bila karena terkena najis ada satu atau lebih sifatnya yang berubah maka air banyak tersebut menjadi air mutanajis.

Air mutanajis ini tidak bisa digunakan untuk bersuci, karena dzatnya air itu sendiri tidak suci sehingga tidak bisa dipakai untuk menyucikan. Wallahu A'lam.


Rabu, 17 Juli 2019

Makalah Ke 3 s.d 5 Terjemah Kitab Nasoihul Ibad

Dari Abi Bakar As-Shiddiq RA (Barang siapa yang memasuki kubur tanpa membawa bekal yaitu berupa amal shalih maka keadaannya seperti orang yang menyeberangi lautan tanpa menggunakan perahu).
Maka sudahlah pasti ia akan tenggelam dengan se tenggelam-tenggelamnya dan tidak mungkin akan selamat kecuali mendapatkan pertolongan oleh orang-orang yang dapat menolongnya.. sebagaimana sabda Rasulullah SAW, tidaklah seorang mayat yang meninggal itu, melainkan seperti orang yang tenggelam yang meminta pertolongan.

Dari ‘Umar RA, -dinukilkan dari Syaikh Abdul Mu’thy As-sulamy, sesungguhnya Nabi SAW bertanya kepada Jibril AS, ‘Beritahukan kepadaku sifat kebaikan sahabat ‘Umar’. Maka Jibril menjawab, ‘Jika saja lautan dijadikan tinta dan tumbuh-tumbuhan dijadikan pena niscaya tidak akan uckup melukiskan sifat kebaikannya. Kemudian Nabi bersabda, beritahukan kepadaku kebaikan sifat Abu Bakar,”. Maka Jibril menjawab, ”’Umar hanyalah satu kebaikan dari beberapa kebaikan Abu Bakar RA.
‘Umar RA berkata, (kemuliaan dunia dengan banyaknya harta. Dan kemuliaan akhirat adalah dengan bagusnya amal). Maksudnya, urusan dunia tidak akan lancar dan sukses kecuali dengan dukungan harta benda. Demikian pula perkara akhirat tidak akan menjadi sempuran kecuali dengan amal perbuatan yang baik.

Dari ‘Utsman RA. (menyusahi dunia akan menggelapkan hati. Dan menyusahi akhirat akan menerangkan hati). Artinya, menyusahi urusan yang berhubungan dengan urusan dunia maka akan menjadikan hati menjadi gelap. Dan menyusahi perkara yang berhubungan dengan urusan akhirat akan menjadaikan hati menjadi terang. Yaa Allah jangan jadikan dunia sebesar-besar perkara yang kami susahi, dan bukan pula puncak ilmu kami. Wallahu A'lam

Senin, 15 Juli 2019

Kitab 'Uqudullijain Hak Istri Terhadap Suami

Rasulullah telah bersabda :
“KHOIRUKUM KHOIRUKUM LIAHLIHII WA ANA KHOIRUKUM LI AHLII. ”
Artinya :
“Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling bagus terhadap istri-istrinya. Dan aku adalah orang yang terbaik diantaramu terhadap keluarga (istri-istri)ku” (Riwayat Ibnu Hibban).
Dalam riwayat lainnya dikatakan : 

Artinya :
“Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling bagus terhadap istri-istrinya, dan aku adalah orang yang lebih bagus diantaramu terhadap istri-istriku. ”
Rasulullah S.A.W bersabda :

“MAN SHOBARO’ALA SUUI KHULUQI IMROATIHII A’THOOHU ALLAHU MINAL AJRI MITSLAMAA U’THIYA AYYUUBU ‘ALAIHISSALAAMU’ALA BALAA IHI WA MAN SHOBAROT ‘ALASUI KHULUQI ZAUJIHAA A’THOOHALLAHU MINAL AJRI MITSLATS.A.WAA BI AASIYATA IMROATA FIR’AUNA. ”
Artinya :
“Barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka Allah S.W.T akan memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan Allah S.W.T kepada Nabi Ayyub AS atas cobaan yang diterimanya. Dan barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan suaminya maka Allah S.W.T memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan kepada Asiyah istri Fir’aun. ” 
Perlu diketahui bahwa cobaan yang diberikan Allah S.W.T kepada Nabi Ayyub AS adalah terdiri dari empat macam cobaan. Meliputi cobaan atas kebangkrutan (pailit) kekayaannya, kematian semua anak-anaknya, kerusakan pada tubuhnya dan diasingkan oleh masyarakat kecuali hanya istrinya saja yang setia menemani.

Kehancuran harta kekayaan Nabi Ayyub AS terdiri dari unta, sapi, kambing, gajah, khimar (keledai). Kekayaan lain milik Beliau adalah 500 hektar tanah persawahan, semuanya digarap oleh 500 orang, pada setiap orang mempunyai anak istri. Pengikut Beliau terdiri dari 3 golongan semua telah beriman dan masih berusia muda.

Iblis yang diberikan kekuasaan oleh Allah S.W.T dapat turun naik dari bumi ke langit sewaktu dikehendaki, mempunyai maksud naik ke langit. Tiba-tiba Iblis mendengar para malaikat membaca Sholawat atas Nabi Ayyub AS. Saat itu juga timbullah rasa Hasud di dalam hatinya. Ia berkata memohon kepada Allah S.W.T :
“WAHAI TUHAN, SEKARANG INI AKU MEMANG TELAH MENYAKSIKAN SENDIRI HAMBA-MU AYYUB SANGAT RAJIN BERSYUKUR SERAYA MEMUJI KEPADA-MU. TETAPI KALAU ENGKAU MEMBERI COBAAN KEPADAKU TENTU DIA TIDAK AKAN BERSYUKUR DAN TIDAK PULA MENTAATINYA.
Allah S.W.T berfirman kepada Iblis :

“BAIK, SILAKAN KAMU MERANGKAP. SEKARANG AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK MENCOBA AYYUB AS MELALUI HARTA KEKAYAANNYA. ”
Iblis berangkat. Ia mengumpulkan semua anak buah terdiri dari syaitan dan jin ia katakan kepada mereka:
“SEKARANG AKU TELAH DIBERI WEWENANG UNTUK MENCOBA AYYUB AS MELALUI HARTANYA. ”
Lebih lanjut iblis berkata lagi :
“IFRIT, SEKARANG KAU KUBERI TUGAS MEMBAKAR TEMPAT PENGGEMBALAAN UNTA-UNTA MILIK AYYUB AS DAN SEKALIGUS MEMBUNUH SEMUA UNTA-UNTA ITU. LAKSANAKAN !”
Iblis datang menjumpai Ayyub AS, saat mana ketika itu Beliau sedang melaksanakan sholat. Iblis berkata kepadanya:
“TEMPAT PENGGEMBALAAN UNTA-UNTAMU TERBAKAR, DAN SELURUH UNTA MILIKMU IKUT TERBAKAR PULA. ”
Apa kata Nabi Ayyub AS:
“ALHAMDULILLAH. ALLAH S.W.T SENDIRI YANG MEMBERIKAN KEKAYAAN ITU KEPADAKU DAN HANYA DIA SAJA YANG BERHAK MENGAMBIL KEMBALI. ”
Iblis tidak berhenti sampai disitu. Ia meningkat lagi pada kekayaan yang lain. Ia hancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub As, berikut tempat penggembalaannya. Ia datang ke Nabi Ayyub As seraya memberitahukan peristiwa itu.
“ANGIN PANAS TELAH MENGHANCURKAN KEBUNNYA, TIDAK ADA YAMG TERSISA SEDIKITPUN, ”
kata iblis sehabis merusak semua kebun milik Nabi Ayyub AS. Apa kata Nabi Ayyub As.
“ ALHAMDULILLAH ...”
kemudian Beliau memuji Allah S.W.T dan menyanjung-Nya. ” Wallahu A'lam

Minggu, 14 Juli 2019

PEMBAGIAN KALIMAT DALAM BAHASA ARAB BESERTA FILOSOFINYA

Nahwu adalah kaidah yang digunakan untuk mengetahui jabatan setiap kata dalam suatu kalimat, mengetahui harakat akhir dan mengetahui tata cara meng-i’rab-nya. Kata dalam Bahasa Arab terbagi menjadi tiga:

1. Isim 
Isim adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna-makna yang tidak berkaitan dengan waktu. Bisa juga disebut dengan kata benda.

Jadilah engkau layaknya isim yang independent dan mandiri tidak merepotkan orang lain serta tidak terkait dengan waktu, engkau menjadi dirimu sendiri apa adanya tanpa perlu berpura-pura. Segala sesuatu yang engkau hasilkan adalah karena jerih payahmu sendiri.

Baca Juga Puncak Rindu Komunikasinya Adalah Doa

2. Fi’il 
Fi’il adalah setiap kata yang menunjukkan kejadian sesuatu pada waktu tertentu. Bisa juga disebut dengan kata kerja.

Engkau selalu terikat dengan waktu. Kamu bisa berubah-rubah seperti bunglon. Kamu harus tahu cara menghadapi berbagai macam orang yang berbeda-beda. Melakukan segala sesuatunya dengan penuh pertimbangan. 

3. Harf (Huruf) 
Huruf adalah setiap kata yang tidak bermakna kecuali jika bersama dengan kata yang lain.

Ah, adakalanya engkau tidak bisa melakukan semuanya sendirian. Engkau harus mempunyai pasangan agar hidupmu semakin sempurna dan bermakna. Maka segera temukan pasanganmu agar hidupmu bahagia. 


Makalah Ke Dua Terjemah Kitab Nasoihul Ibad

Nabi SAW bersabda, (wajib bagi kamu semua untuk duduk bersama para ‘Ulama) artinya yang mengamalkan ilmunya, (dan mendengarkan kalam para ahli hikmah) artinya orang yang mengenal Tuhan. (Karena sesungguhnya Allah Ta’ala akan menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah-ilmu yang bermanfaat- sebagaimana Allah menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan). 

Dan dalam riwayat lain dari Thabrani dari Abu Hanifah “Duduklah kamu dengan orang dewasa, dan bertanyalah kamu kepada para ‘Ulama dan berkumpulah kamu dengan para ahli hikmah” dan dalam sebuah riwayat, “duduklah kamu degan para ulama, dan bergaulah dengan kubaro’ ”. Sesungguhnya Ulama itu ada dua macam, :
  1. Orang yang alim tentang hukum-hukum Allah, mereka itulah yang memiliki fatwa.
  2. Ulama yang ma’rifat akan Allah, mereka itulah para hukama’ yang dengan bergaul dengan mereka akan dapat memperbaiki akhlak, karena sesungguhnya hati mereka telah bersinar sebab ma’rifat kepada Allah demikian juga sirr / rahasia mereka telah bersinar disebabkan nur keagungan Allah.
Telah bersabda Nabi SAW, akan hadir suatu masa atas umatku, mereka menjauh dari para ulama dan fuqaha, maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka dengan tiga cobaan,
  1. Allah akan menghilangkan berkah dari rizkinya.
  2. Allah akan mengirim kepada mereka penguasa yang zalim.
  3. Mereka akan keluar meninggalkan dunia tanpa membawa iman kepada Allah Ta’ala Na’udzubiLlahi min dzaalik. Wallahu A'lam

Rabu, 10 Juli 2019

MAQOLAH 1 KITAB NASOIHUL IBAD

Diriwayatkan dari Nabi SAW, sesungguhnya Beliau bersabda (Ada dua perkara, tidak ada sesuatu yang lebih utama dari dua perkara tersebut, yaitu iman kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada sesama muslim). Baik degan ucapan atau kekuasaannya atau dengan hartanya atau dengan badannya. 

Rasuulullah SAW bersabda, (barang siapa yang pada waktu pagi hari tidak mempunyai niat untuk menganiaya terhadap seseorang maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Dan barang siapa pada waktu pagi hari memiliki niat memberikan pertolongan kepada orang yang dianiaya atau memenuhi hajat orang islam, maka baginya mendapat pahala seperti pahala haji yang mabrur).

Dan Nabi SAW bersabda (Hamba yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan amal yang paling utama adalah membahagiakan hati orang mukmin dengan menghilangkan laparnya, atau menghilangkan kesusahannya, atau membeyarkan hutangnya. Dan ada dua perkara, tidak ada sesuatu yang lebih buruk dari dua tersebut yaitu syirik kepaad Allah dan mendatangkan bahaya kepada kaum muslimin). 


Baik membahayakan atas badannya, atau hartanya. Karena sesungguhnya semua perintah Allah kembali kepada dua masalah tersebut. Mengagungkan Allah dan berbuat baik kepada makhluknya, sebagaimana firman Allah Ta’ala Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan firman Allah Ta’ala Hendaklah kamu bersyukur kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. 

Minggu, 07 Juli 2019

DELAPAN NASIHAT SANG SUFI HATIM AL-ASHOM

Untaian nasihat dari sufi generasi terdahulu “Delapan Nasihat Hatim”. Nama lengkap hatim adalah Abu Abdur Rahman Hatim bin Unwan Al Ashamm (“si Tuli”), seorang sufi generasi awal dari pribumi Balkh, adalah murid Syaqiq al-Bakhi. Hatim mengunjungi Baghdad dan meninggal dunia di Wasyjard di dekat Tirmiz pada tahun 237 H/852 M.

Cintailah amal saleh, ia dapat memutuskan rantai kepemilikanmu kepada dunia, ia akan menjadi penerang kuburmu, pendampingmu disana dan tidak meninggalkanmu sendirian.

Taatilah perintah Allah dengan ridha, karena dengan keridhaan pada ketaatan-Nya maka keinginan hawa nafsumu akan terbelenggu (QS 79:40).

Sedekahkanlah bagian duniamu kepada Allah Ta'ala, karena apa yang ada disisimu semua akan lenyap, sedekah adalah tabunganmu disisi Allah, dan apa yang ada disisi-Nya adalah kekal (QS 16:96)

Bertaqwalah kepada Allah SWT, karena disitu tersimpan Kemuliaan dan Keagunganmu (QS 49:13) sebagai suatu anugerah ketaqwaanmu kepada-Nya.

Ridhalah kepada semua ketentuan Allah SWT, karena pembagian dari Allah sudah ditentukan sejak azali (Qs 43:32). Tanpa keridhaan pada semua ketentuan Ilahi, maka engkau akan dihinggapi hasud, penyakit Iblis yang timbulkan iri dan dengki karena harta, kedudukan, dan ilmu yang akan timbulkan saling cela dan gunjing diantaramu. 

Musuhilah syeitan, ia adalah musuh yang sangat nyata bagimu (QS 35:6). Ia mewujud dari semua hasrat , keinginan, penguasaan, dan kepemilikanmu; Ia muncul menjadi berbagai bentuk nafsu dan syahwat, yang akan mengikatkanmu kepada materi, duniawi, dan segala maksiat.

Putuskan semua harapanmu dari selain Allah, jangan terpedaya dengan rasa takut akan rezekimu, Dia yang maha Pemberi telah menjamin dan menanggung semua rezeki makhluk-Nya (Qs 11:6), tanpa kecuali. Karena itu, perhatikan pencarian kehidupanmu dari syubhat, dari halal dan haram, dari yang menghinakan dirimu, dari yang merendahkan kedudukanmu. 

Bertawakkalah kepada Allah SWT semata (QS 65:3). Dialah yang akan menjaminmu, mencukupkan keperluanmu, dimanapun kamu berada, dalam keadaan apapun. Jangan gantungkan dirimu pada tali gantungan syeitan yaitu uang, kekayaan, kekuasaan, kerajaan, pekerjaan, dan bergantung kepada makhluk lainnya. Gantungkan dirimu hanya pada Kehendak Allah SWT semata. 

Jumat, 05 Juli 2019

FILOSOFI AIR MUSTA'MAL ~ SEBESAR APA PUN DOSA SESEORANG ~ ALLAH TETAP MAHA PENGAMPUN

Di dalam fiqih Islam air adalah termasuk alat untuk bersuci, baik bersuci dari hadas maupun dari najis. Dengannya seorang Muslim bisa melaksanakan berbagai ibadah secara sah karena telah bersih dari hadas kecil, hadas besar dan najis dengan bersuci menggunakan air.

Mengingat begitu pentingnya air dalam sahnya beribadah, fiqih Islam mengatur sedemikian rupa perihal air, dari membaginya dalam berbagai macam kategori hingga menentukan hukum-hukumnya.

Salah satunya adalah air musta'mal yaitu air yang telah digunakan untuk bersuci baik untuk menghilangkan hadas seperti wudlu dan mandi ataupun untuk menghilangkan najis.

Air musta’mal ini tidak bisa digunakan untuk bersuci apabila tidak mencapai dua qullah. Sedangkan bila volume air tersebut mencapai dua qullah dan tidak berubah sifat-sifatnya maka air musta'mal tersebut bisa digunakan untuk bersuci dan sudah tidak disebut sebagai air musta'mal lagi.

Filosofinya adalah sejahat dan sebesar apapun dosa-dosa manusia masih ada kesempatan untuk membersihkan dirinya dari dosa-dosa yang pernah dilakukan yaitu dengan cara taubat pada Allah swt. Sebenar-benarnya taubat adalah taubatan nasuha.

Jika sudah bertaubat dengan sebenar-benarnya, kemudian diiringi dengan selalu melakukan ketaatan pada yang maha kuasa disertai melakukan kebajikan terhadap sesama maka dirinya ibarat air musta'mal yang jumlah volumnya sudah bertambah dan bisa digunakan untuk bersuci lagi. Akhirnya bisa memerankan dirinya menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.


Perlu di ingat bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang paling memberi manfa'at pada manusia lainnya.  Jadi sebesar apapun dosa itu janganlah berputus asa dari ampunan dan rahmat Allah swt. Karena DIA maha pengampun dan maha pengasih. 

Dengan itu semua, sudah tidak bisa disebut lagi sebagai pendosa tapi sebagai hamba yang taat dan bajik. Wallahu A'lam.

Kamis, 04 Juli 2019

DOWNLOAD TERJEMAH KITAB MATAN JURUMIYAH


Al-Ajurrumiyah atau Jurumiyah (ArabالآجُرُّومِÙŠَّØ©‎) adalah sebuah kitab kecil tentang tata bahasa Arab dari abad ke-7 H/13 M. Kitab ini disusun oleh ahli bahasa dari Maroko yang bernama Abu Abdillah Sidi Muhammad bin Daud Ash-Shanhaji alias Ibnu Ajurrum (w. 1324 M). Rumus-rumus dasar pelajaran bahasa Arab klasik ditulis dengan bentuk berima untuk memudahkan dalam menghapal. Di lingkungan masyarakat Arab kitab ini menjadi salah satu kitab awal yang dihapalkan selain Al-Qur'an.

Di kalangan pesantren tradisional, Kitab Matan al-Ajurrumiyyah merupakan textbook tentang ilmu nahwu (gramatika Bahasa Arab) yang sangat terkenal. Hampir setiap santri yang menimba ilmu di pesantren tradisional mengawali pelajaran tentang bahasa Arab melalui kitab ini dan merupakan kitab dasar yang menerangkan gramatikal bahasa arab yang wajib dihafalkan oleh santri agar bisa naik ke kelas selanjutnya.

Kitab ini merupakan kitab standar yang merupakan dasar dari pelajaran bahasa Arab. Dalam praktiknya di dunia pesantren, kitab tersebut sering disebut dengan nama Jurrumiyyah. Penamaan tersebut tidak persis sama dengan nama asli kitab tersebut, karena judul lengkap kitab tersebut adalah al-Muqaddimah al-Ajurrumiyyah fi Mabadi’ Ilm al-Arabiyyah.

Terjemahan kitab Jurumiyah ini diterjemahkan oleh Al Faqiir Ila Allah Abu Abdin Nafi’ Khairul Umam Ibnu Syahruddin Al Batawy Dimulai hari senin, 12 Juni 2006 Selesai hari selasa 13 Juni 2006, Pkl 09:51. Semoga bermanfaat.


Silahkan untuk link download ada disini. DOWNLOAD KITAB JURUMIYAH

Rabu, 03 Juli 2019

KETELADANAN DAN KISAH-KISAH TENTANG ANJING


Sekarang ini sedang viral terkait seorang wanita non muslim yang membawa anjing kedalam masjid sekaligus tidak melepas alas kakinya ketika memasuki masjid.  Atas perbuatannya ini kemudian ada sekelompok orang yang melaporkan kepada polisi untuk diproses dan ditindak lanjuti karena telah melakukan penistaan agama. Bagi penulis lebih tertarik untuk membahas tentang seekor anjing daripada ikut mengomentari kejadian tersebut. Intinya orang yang sudah paham terkait thaharah dalam ilmu fikih pasti tidak akan memperbesar kejadian tersebut dan bisa lebih bijaksana dalam menyikapinya.

Ketahuilah anjng itu juga mempunyai gambaran atau filosofi keteladanan yang patut kita tiru seperti yang diterangkan dalam kitab Syarh kasyifatul saja ala safiinatunnajah. Pertama  Seekor anjing gemar mengosongkan perut, Ini merupakan salah satu sifat orang yang sholeh. Orang sholeh tentunya gemar berpuasa dan menghindari kekenyangan. Kedua Tidak tidur malam hari kecuali sedikit saja hal ini menjadi salah satu sifat dari orang-orang ahli Tahajud. Ketiga Kalaupun sehari ia diusir seribu kali ia tak akan hengkang dari pintu rumah tuannya, Inilai salah satu sifat dari orang-orang sidik. Keempat Bila ia mati pantang meninggalkan warisan yang berlebihan. Inilah ciri-ciri orang Zuhud. Kelima Selalu merasa puas meski menempati bumi di tempat yang paling hina sekalipun,  Inilah salah satu tanda dari orang-orang yang ridho terhadap ketentuan Allah.

Keenam Memandangi setiap orang yang memandanginya sampai dilemparkan kepadanya sesuap makanan, Inilah sifat orang yang sabar. Ketujuh Kalaupun diusir dan ditaburi debu, ia tak akan marah dan mendendam tuannya, nilah salah satu akhlak orang-orang yang asyik (rindu bertemu tuhan). Kedelapan Jika tempatnya ditempati oleh orang lain, ia rela menyingkir ke tempat yang lain, Inilah sebagian tindakan orang-orang yang terpuji. Kesembilan Apabila diberi makanan sebesar apapun, ia rela menerimanya, Inilah salah satu akhlak orang-orang yang Qona’ah. Kesepuluh Apabila bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain, ia tidak pernah membawa bekal yang diada-adakan, melainkan menurut kemampuannya, Inilah ciri-ciri orang yang tawakal kepada Allah.

Selain itu juga ada kisah seorang wali yang hilang karomahnya hanya karena merasa lebih mulya daripada seekor anjing. Ketika wali tersebut didekati oleh seekor anjing, wali tersebut mengangkat jubahnya karena takut akan najis dari anjing tersebut. Justru perbuatannya tersebut menyebabkan hilangnya karomah dari wali tersebut. Kemudian anjing tersebut berkata kepada sang wali, Aku memang najis namun cukup kau basuh tujuh kali salah satunya disertai tanah sudah membuatmu suci kembali tapi hatimu yang merasa lebih suci daripada makhluk lainnya itu merupakan kesombongan dari sifat iblis dan tidak akan bisa suci walau kau basuh dengan air tujuh samudera.

Ada juga kisah sang pelacur yang diampuni oleh Allah swt karena memberikan air minum pada seeokor anjing yang kehausan. Anjing tersebut mengelilingi sumur karena kehausan lalu datang lah sang pelacur ke sumur tersebut untuk mengambil air dari sumur. Melihat anjing yang terus-terusan mengitari sumur karena kehausan kemudian pelacur ini menimba air untuk diberikan kepada anjing tersebut. Atas perbuatannya inilah kemudian pelacur ini mendapat pengampunan dosa dari Allah swt.

Itulah beberapa kisah atau filosofi yang berhubungan dengan seekor anjing. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah dan keteladan seekor anjing tersebut. Wallahu A’lam.


Selasa, 02 Juli 2019

Cinta Dunia Membuat Ruh dan Jasad Melekat Sakitnya Berlipat-lipat Ketika Pencabutan Nyawa

Menanti matahari terbit memancarkan sinar pagi. Geliat aktifitas manusia semakin ramai terlihat. Allah swt berfirman "Dan Kami jadikan siang sebagai tempat mencari penghidupan"~An-naba :11. Carilah penghidupan di dunia ini dengan cara-cara halal dan mencari sesuatu yang halal. Jangan sampai dalam mencari penghidupan dunia membuatmu cinta dunia dan menurutkan hawa nafsu serta bermaksiat yang tak henti-henti hingga lupa untuk saling berbagi kebaikan dengan sesama. 

Ketahuilah, kesukaanmu akan syahwat, nafsu dan materi serta keduniawian cenderung akan semakin melekatkan ruhmu dalam jasadmu. Kenapa demikian, ini karena atom-atom tubuhmu semakin memiliki energi yang tinggi, sehingga ikatan-ikatan atomis dalam tubuhmu akan semakin kuat. 

Dikatakan bahwa kecintaanmu pada dunia dan maksiat yang tak henti-henti hingga lupa bertaubat membuat tubuhmu menyimpan energi dalam yang berlebihan, sehingga seringkali energi berlebihan ini melonjak-lonjak dengan liar dan menumbuhkan berbagai syahwat dan nafsu. Kromosom-kromosommu akan terganggu, kode kodenya yang asli akan jungkir balik, bahkan akibat langsungnya akan muncul menjadi berbagai penyakit yang payah seperti kanker, jantung, atau pikun. Itulah yang akan mencelakakanmu, akan menyiksamu. 

Jadi semakin lekat ruh dalam jasad maka semakin sakitlah engkau rasakan ketika malaikat izrail menarik-nariknya ketika pencabutan nyawa karena keengganan ruhmu meninggalkan jasadmu.

Rasa sakit yang tak terkira muncul karena ruh yang lembut menjadi jinak dan menyatu setelah berhubungan dengan tubuh. Keduanya kemudian bercampur dan saling merasuki satu sama lain, sehingga keduanya seperti menjadi sesuatu yang satu. Ruh dan jasad menjadi melekat. 

Keduanya tak akan terpisahkan, kecuali dengan suatu upaya penarikan yang kuat, sehingga manusia merasakannya sebagai suatu kepayahan yang amat sangat dan sakit yang luar biasa. Dan kecintaan pada dunia serta mengikuti hawa nafsunya membuat ruh semakin lekat teramat lekat dengan jasad hingga sakitnya pencabutan nyawa pun berlipat-lipat. 

Maka hindarilah cinta dunia dan maksiat agar ruh dan jasad tidak terlalu melekat yang menjadikan pencabutan nyawa tidak berlipat-lipat sakitnya. Selalu meminta pada yang kuasa agar di wafatkan dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin. 

Senin, 01 Juli 2019

CINTA ITU TIDAK MENYAKITI DAN SABAR KETIKA DISAKITI

Mencintai itu tidak cukup dengan tidak melukai yang dicinta. Tapi juga harus bersabar saat dilukai oleh yang dicintai. "Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin"

Membahas cinta memang tidak akan pernah ada tuntasnya. Karena roda penggerak kehidupan didunia ini adalah cinta. Tanpa ada cinta sudah hancur lebur lah berantakan dunia ini. Perang dunia akan kembali terulang. Masa jahiliah pun bisa terulang kembali. Dengan adanya cinta, kemudian dunia ini menemukan keseimbangannya. Dalam cinta itu semua terkandung arti-arti yang positif seperti empati, simpati, menghargai, menolong, tidak mendendam, tidak berkhianat dan lain-lain.

Dalam interaksi manusia, baik interaksi individu maupun kelompok akan terjadi ketentraman dan kenyaman bila semua didasarkan pada rasa cinta. Seseorang yang sudah bercinta ego dalam dirinya akan lenyap, dalam dirinya hanya ada tujuan menyenangkan dan membahagiakan pasangannnya. Bohong, jika seseorang mengaku cinta tapi ekspresi dirinya dalam berprilaku tidak mencerminkan seorang pecinta. Pecinta sejati sudah tidak kenal amarah dan membenci. Dalam dirinya yang terfikirkan hanya kebaikan kekasihnya.

Maka cinta bagi seorang pecinta sejati adalah tidak cukup tidak melukai sesorang yang dicinta tapi juga bersabar saat dilukai oleh yang dicintai. Inilah kesejatian cinta. Jika memang mengaku cinta harusnya seperti ini lah eksperi prilaku cintanya. Cinta seperti ini lah yang bisa menuntun manusia semakin kuat spiritualnya. Banyak para wali yang sampai pada makam ma'rifatullah karena cinta sejati yang seperti ini. Semakin besar rasa cinta maka semakin spiritual hati dan prilakunya. Jangan mengaku mempunyai cinta sejati jika cinta itu tidak membuatnya selalu mengingat Allah swt. 


Seperti cinta Zulaikha pada Yusuf a.s, Yang mana berawal dari cinta yang memaksakan dirinya untuk memiliki Yusuf, namun kemudian berubah menjadi cinta yang mengikhlaskannya dan menyadari bahwa kesejatian cinta adalah memikirkan kebaikan Yusuf. Cinta yang membuat ego zulaikha hilang yang ada dalam pikirannya hanya Yusuf seorang, kemudian cinta inilah yang membawa Zulaikha bersatu dengan Yusuf dan mengantarkannya pada ma'rifatullah. Wallahu A'lam