Lihatlah sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Mencoba memaknai lebih dalam dari setiap peristiwa. Melihat secara kontekstual daripada tekstual tanpa mengabaikan makna tekstualnya. Menelisik makna yang tersirat daripada yang tersurat. Menjadi lebih bijak dalam bersikap dengan tak tergesa-gesa dalam memaknai sesuatu.
Lakukanlah kebaikan sekecil apapun yang bisa dilakukan. Terkadang seseorang menilai kebaikan hanya dari sudut pandang kuantitas bukan kualitas. Seringkali yang dianggap sebuah kebaikan hanya yang sifatnya dapat membuat kagum banyak orang hingga akhirnya terjebak dalam pemahaman bahwa kebaikan hanya akan dilakukan ketika apa yang di inginkan telah terkabulkan.
Sering berniat akan melakukan kebaikan yang begini atau begitu jika telah menjadi seperti ini atau seperti itu. Terjebak pada angan-angan saja. Hal seperti ini lah yang akhirnya menunda seseorang untuk bersegera melakukan kebaikan.
Padahal banyak sekali kebaikan-kebaikan kecil yang mungkin hampir setiap orang pasti mampu melakukanya tapi karena telah terjebak dalam memaknai kebaikan dari sisi kuantitas saja maka enggan untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang terlihat sepele atau remeh temeh.
Perlu di ingat bahwa melakukan kebaikan yang terlihat sepele justru biasanya akan dilakukan dengan rasa ikhlas. Sudah pasti melakukan kebaikan yang seperti itu akan terbebas dari pujian-pujian manuasia. Seringkali pujian dari manusia membuat seseorang terlena hingga hatinya menjadi jauh dari kata ikhlas lagi.
Mulailah berlatih untuk terbiasa melakukan kebaikan yang terlihat kecil. Menyingkirkan kerikil atau duri yang mengganggu dijalan itu merupakan kebaikan. Menolong seekor anak ayam yang kehilangan induknya, menanam pohon, menebang atau memotong pohon dengan hati-hati dengan cara yang tidak menyakiti, memberi makan hewan yang kelaparan. Semua itu adalah kebaikan.
Salah satu kebaikan yang terlihat sepele juga adalah membuang bungkus permen pada tempatnya. Banyak orang yang merasa membuang sampah kecil tidak pada tempatnya tidak akan mengganggu pemandangan atau karena alasan tidak menemukan tempat sampah akhirnya melemparkan sampah bungkus permen sembarangan. Gunakan saku celana atau baju untuk menyimpan sampah tersebut terlebih dahulu sebelum menemukan tempat sampah untuk membuangnya. Pola pikir harus mulai dirubah bahwa bukan hanya sampah-sampah yang sudah berbau dan dalam jumlah banyak yang dibuang ke tempat sampah. Sekecil apapun sampah ya dibuang ditempat sampah.
Tingkatkan rasa kepekaan dalam diri kita untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang sangat lembut, Segera dengan cekatan kita menolong seeokor semut yang terjatuh atau terpeleset dalam secangkir kopi kita. Ketika ada seekor kucing lapar yang mengitari kaki kita sedangkan kita sedang makan daging, Segeralah berbagi daging.
Dalam hidup ini banyak sekali kebaikan-kebaikan kecil yang masih sering kita lewatkan untuk dilakukan. Sesungguhnya manusia tidak akan pernah tahu kebaikan atau amal apa yang telah dilakukan dengan sebenar-benarnya ikhlas. Kunci di terimanya sebual amal adalah ikhlas. Dan ikhlas itu tidak dirasa, tidak diingat dan tidak diucapkan. Merasa ikhlas berarti belum ikhlas, Mengingat-ngingat amal berarti belum ikhlas apalagi dengan menyebut-nyebut ikhlas dan amal.
Mari kita tanamkan kepekaan untuk melakukan kebaikan-kebaiakan kecil karena kita tidak tahu diakhirat nanti kebaikan apa yang benar-benar telah kita lakukan dengan seikhlas-ikhlasnya. Wallahu A'lam.
Note :
1.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Jabir bin Sulaim, “Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” [HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722].
2.
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa menyingkirkan gangguan dari jalan kaum muslimin, maka akan dicatat untuknya satu kebaikan, maka ia akan masuk surga" [HR. Bukhari].
3.
Allah berfirman: “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, dia akan melihat balasannya” (QS-Al-Zalzalah: 7-8).
4.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Kasihanilah siapa yang ada di bumi ini, niscaya kalian dikasihani oleh yang ada di langit” [HR At-Tirmdzi : 1924].
5.
K.H Maimun Zubair Dawuh Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah. Barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.
Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.
Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.