Tampilkan postingan dengan label Falsafah Hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Falsafah Hidup. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 Mei 2022

Tidak Perlu Banyak Ibadah Pada Zaman Akhir Simak Tausiyah Gus Baha

Di zaman akhir ini yang diperlukan dalam menjalani perintah-perintah agama tidak perlu melakukan banyak ibadah namun disertai jangan melakukan perbuatan ini, berikut ini penjelasan Gus Baha ulama dari Rembang yang sangat kharismatik. 


Sekarang ini, zaman yang sudah jauh dari kenabian serta banyak sekali fitnah dan perbuatan maksiat yang merajalela, sehingga kemudian banyak orang yang mengatakan saat ini sudah memasuki zaman akhir.


Berkali-kali Gus Baha memberikan tausiahnya dengan menjelaskan bahwa di zaman akhir tidak perlu banyak ibadah tapi jangan pernah melakukan hal ini.  Semua itu bertujuan agar kelak tidak masuk golongan orang-orang yang merugi. Nah perbuatan atau pekerjaan apa yang dilarang dikerjakan di zaman akhir ini? Berikut kata Gus Baha. 

Dalam sebuah video ceramah, Gus Baha menerangkan nasehat  dari gurunya yaitu Mbah Moen, seorang ulama yang sangat masyhur di Indonesia maupun Internasional. 


Mbah Moen memberikan nasehat kepada Gus Baha "Zaman akhir tidak perlu banyak ibadah yang paling penting itu tidak maksiat." ucap Gus Baha.


Mengapa demikian, Gus Baha kemudian menjelaskan, karena ibadah itu terkadang membuat orang awam janggal.


"Misalnya jam delapan sholat dhuha, lalu sebelum dzuhur qobliyah dan setelahnya ba'diyah."


"Yang menjamin kamu kuat terus seperti itu siapa? tanya Gus Baha, paling kuatmu kalau ketika hutangmu banyak."

 

"Misal uangmu banyak dan yang membodohimu juga banyak pasti langsung jatuh kamu."


Meskipun begitu, Gus Baha menjelaskan "jika kamu menikmati perkara yang tidak maksiat, bersikap baik kepada tetangga."


"Tidur juga, anggap saja sedang meninggalkan maksiat."


Yang penting, kata Gus Baha semua perkara halal itu dinikmati untuk melawan maksiat. "Sebab, separuh dari taat itu kita dapatkan dari kesusahan."


Sehingga yang dinamakan taat itu adalah melakukan perkara wajib dan meninggalkan maksiat.


Demikianlah penjelasan Gus Baha tentang tidak apa-apa tidak banyak ibadah di akhir zaman asal jangan berbuat maksiat.


Penjelasan diatas dilansir Pustaka Amadda dari channel youtub Santri Official pada 9 Mei 2022.


Wallahu A'lam. 

Minggu, 08 Mei 2022

Cara Mendidik Anak Ala Nabi Begini Kata Gus Baha

Pendidikan adalah hal utama bagi setiap manusia. Tentunya dengan pendidikan diharapkan menjadi manusia solih yang berilmu namun mempunyai adab atau akhlak yang baik. 


Banyak sekali teori-teori tentang pendidikan yang patut untuk di aplikasikan dalam kehidupan ini demi masa depan generasi yang lebih baik dan beradab. Namun bagaimanakah pendidikan yang tepat untuk seorang anak? 


Tentunya disini sebagai umat islam patut mencontoh cara mendidik Rasulullah pada seorang anak sebagaimana di sampaikan oleh Gus Baha. 


Dengan adanya pendidikan kita akan mengerti segala sesuatu yang dulunya tidak bisa kita pahami. Namun, dalam dunia pendidikan tidak semua bisa disamakan. Semua sesuai jenjang dan fashion dari setiap individu. Perlu diketahui juga untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat itu dengan ilmu.  Maka dari itu ilmu bisa didapatkan melalui pendidikan. 

Kemampuan yang dimiliki setiap orang dalam masalah pendidikan itu tidak sama, sehingga harus ada metode dan strategi dalam mendidik. Begitu pula dalam mendidik anak-anak, yang tentu butuh banyak pendekatan agar bisa memahami karakter dari seorang anak.


KH Bahauddin Nur Salim atau dikenal dengan Gus Baha dalam salah satu majlis ilmu menjelaskan perihal mendidik anak-anak ala nabi Muhammad Saw. Beliau menggambarkan bagaimana nabi Muhammad Saw mendidik anak kecil.


“Dalam beberapa riwayat sangat masyhur bahwa saat nabi Muhammad Saw shalat, Hasan dan Husein selalu mengikuti nabi dan bahkan meminta gendong, dan nabi pun menggendongnya”. Ucap Gus Baha


Dalam riwayat tersebut nabi Muhammad Saw tidak memarahi Hasan dan Husain yang ingin manja kepada beliau saat beliau sedang beribadah. Nabi Muhammad Saw malah memanjakan kedua cucunya dengan menggendong mereka.


“Hasan dan Husein itu adalah cucu nabi Muhammad Saw, sehingga sangat wajar mereka ingin bermanja-manja dengan nabi Muhammad Saw, dan nabi memberikan contoh dengan menyayangi mereka walau beliau sedang ibadah”. Ucap Gus Baha


“Dunainya anak kecil itu ya bermain, kalau kita melarang mereka bermain sama saja kita menghilangkan dunia mereka, betapa meraka akan merasa sedih”. Ucap Gus Baha lagi


Artinya, biarkan mereka bahagia dengan dunia mereka sendiri. Kita yang sedang ibadah lanjutkan saja ibadah tidak usah merasa terganggu dengan kehadiran mereka yang ingin bermain.


Hal itu sudah dicontohkan oleh nabi Muhammad Saw dengan dua cucunya yaitu Hasan dan Husain.


Terkadang seseorang masih banyak yang merasa terganggu dengan kehadiran anak kecil di tempat ibadah.


Harusnya itu menjadi kesempatan untuk mendidik mereka dengan mengenalkan cara beribadah agar kelak menjadi penerus para ahli agama.


Tentunya dengan cara yang baik agar mereka bisa memahami makna ibadah.


Jangan hanya dilarang tapi harusnya ditemani bermain dan diberikan pendidikan secara perlahan dengan cara memahami dunia mereka agar mereka mau mendengarkan kita sebagai pelaku pendidik.


Wallahu A'lam. 

KALIMAT DAHSYAT YANG PERLU DIAMALKAN BAGI YANG INGIN HUTANG LUNAS KETEMU JODOH DAN PUNYA MOMONGAN INI KATA GUS BAHA

Gus Baha ulama milenial yang di kagumi oleh semua kalangan.  Nama lengkap beliau adalah KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang dalam menyampaikan suatu ilmu sangat mudah untuk dipahami.   


Suatu ketika beliau mengungkap kalimat yang sangat dahsyat yang apabila sering diamalkan maka segala bentuk kesusahan tidak akan mendekatinya. Bahkan bagi yang banyak hutang akan dipermudah untuk bisa membayar hutangnya begitu juga bagi yg sulit mendapat momongan akan segera di berikan momongan dan semua itu atas kuasa dan kehendk Allah Swt. 

 

Gus Baha yang mana merupakan murid kesayangan Mbah Moen Rembang mengatakan bahwa orang yang sering mengamalkan  kalimat thayyibah ini akan mengalami banyak kemudahan dalam hidupnya sehingga dijauhkan dari segala kesusahan. 


Dalam pengajiannya bersama santri-santrinya, Gus Baha menyebutkan bahwa orang-orang yang seperti ini yang sering mengamalkan hal ini tak akan pernah kesusahan dan terlilit hutang.


Artinya, amalan satu ini akan mempermudah hidup dan melapangkan rezeki seseorang jika konsisten dan istiqomah diamalkan.


Dalam hidup ini tidaklah semua dilalui dengan mudah, justru seringkali dalam perjuangan hidup seringkali bertemu dengan segala problem-problem yang menyusahkan. Namun itu semua harus di sikapi demgan arif dan tetep memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam menjalani hidup. 


Diantara sekian kesusahan seseorang ada yang terlilit hutang hingga menumpuk sampai belum bertemu jodohnya padahal usia sudah memasuki umur yang lebih dari cukup untuk menikah atau ada juga yang sudah sekian tahun menikah belum di beri momongan.


Nah, satu kalimat thayyibah yang dahsyat ini bisa membuat hutang lunas, mendapat momongan, hingga dipertemukan dengan jodoh. Satu kalimat dahsyat ini bisa mengatasi semua masalah kehidupan ujar murid kesayangan dari Mbah Moen tersebut.


Lalu apa satu kalimat yang dahsyat yang dimaksud oleh Gus Baha tersebut?


Gus Baha kemudian mengisahkan tentang ulama bernama Hasan Bashri. Ulama tersebut pernah memberi satu solusi kepada orang-orang yang terkena masalah. Solusi tersebut adalah membaca sebuah kalimat secara rutin dan konsisten.


Dengan membaca satu kalimat tersebut secara konsisten serta istiqomah, maka semua masalah bisa tuntas. Kata Hasan Bashri, satu kalimat tersebut dapat menjadi solusi untuk yang belum mendapat momongan, untuk rezeki yang seret, serta yang sedang banyak hutang.


“Solusinya istighfar, kamu perbanyaklah beristighfar,” kata Gus Baha mencuplik perkataan Hasan Bashri.


“Kalau sudah diampuni Allah, pasti akan terkabul semua. Jadi yang penting istighfar dulu,” ujar Gus Baha.


Dengan istighfar, Allah akan meringankan masalah kita dengan ampunan-Nya.


“Tidak mendapat jodoh solusinya istighfar, tidak punya anak solusinya istighfar, punya hutang banyak solusinya istighfar,” imbuh Gus Baha.


Insya Allah, bila kita terlilit hutang, atau bila belum bertemu jodoh, atau belum dikaruniai anak, maka kita pun bisa mendapat jalan keluar.


Demikianlah penjelasan Gus Baha mengenai satu kalimat dahsyat yang bisa menyelesaikan seribu masalah.


Keterangan tersebut dilansir Pustaka Amadda dari channel YouTube Student Official.


Semoga bermanfaat. Wallahu A'lam. 

Sabtu, 07 Mei 2022

GUS BAHA AMALAN DIKELILINGI REZEKI AGAR KAYA RAYA

Banyak sekali amalan-amalan doa yang bisa dipanjatkan pada Allah swt agar rezeki lancar dan penuh berkah.  Namun menurut Gus Baha ada amalan yang bisa diamalkan agar dikelilingi rezeki yang banyak biar kaya raya. 


Hal ini dijelaskan Gus Baha ulama dari rembang ini dalam tausiahnya. Kata Gus Baha "Jika ingin dikelilingi rezeki, maka baca doa anti miskin ini sebelum masuk rumah".

Kekuatan doa ini sangat manjur untuk mendatangkan banyak rezeki yang melimpah. 

Doa ini mampu mendatangkan rezeki jika di baca sebelum masuk ke rumah, kata gus baha.

Lalu, apa doa anti miskin yang di maksud Gus Baha? Berikut penjelasannya. 

Dalam tausiahnya, Gus Baha menjelaskan tentang doa yang bisa mendatangkan rezeki.

Allah SWT memang telah menentukan takaran rezeki manusia. Namun, kita sebagai umat-Nya harus ikhtiar dan meminta kepada Allah SWT lewat doa dan amalan kata Gus Baha.

Menurut Gus Baha jika doa ini dibaca sebelum masuk rumah. Maka orang yang baca doa tersebut tidak akan fakir miskin. Ini doanya :

السلام علينا وعلى عبادالله الصالحين

"Assalaamu 'alainaa wa 'alaa ibadillah issolihin."

(Salam bagi diri kami dan salam bagi hamba-hamba Allah yang sholih) 

"Makanya, anggap saja miskin Rukhin  (Salah satu santrinya Gus Baha) gara-gara belum mengamalkan doa ini," kata Gus Baha.

Gus Baha menuturkan jika doa ini dibaca, maka segala rezeki akan lancar. "Amalkan ini ya, nanti kalau sudah kaya raya bilang saya," ujar Gus Baha.

Menurut Gus Baha, ayat dalam doa tersebut sudah jelas maknanya

Bagi umat muslim yang membaca doa tersebut akan mendapatkan barokah (rezeki).

"Kan nggak mungkin orang kalau mubarokah masak jadi miskin-miskin, kan nggak mungkin," ujar Gus Baha.

Maka, Gus Baha menjelaskan bahwa sebaiknya baca doa ini setiap masuk rumah.

"Pokoknya latih setiap masuk rumah, gak harus kalau ingat saja," tutur Gus Baha.

Ayat yang dimaksud diatas adalah surah al-Nur ayat 61 berikut;

فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً

“Maka apabila kalian memasuki rumah-rumah, maka hendaklah kalian memberi salam kepada atas diri kalian sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik.”

Ayat ini berisi anjuran untuk mengucapkan salam ketika masuk rumah, dan tidak disebutkan rumah tersebut ada orangnya atau tidak. Karena itu, melalui ayat ini, para ulama tetap menganjurkan untuk mengucapkan salam ketika masuk rumah meskipun dalam rumah tersebut tidak ada orangnya.

Hal ini juga sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Abu Bakar Syatha dalam kitab I’anantut Thalibin berikut;

ويسن لمن دخل محلا خاليا أن يقول السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين

“Disunahkan bagi seseorang yang memasuki tempat kosong untuk mengucapkan; ‘Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahis sholihin.’”

Dalam kitab Raudhatut Thalibin, Imam Nawawi juga mengatakan sebagai berikut;

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﺘﻮﻟﻲ: ﻳﺴﺘﺤﺐ ﻟﻤﻦ ﺩﺧﻞ ﺩﺍﺭ ﻧﻔﺴﻪ ﺃﻥ ﻳﺴﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻠﻪ، ﻭﻟﻤﻦ ﺩﺧﻞ ﻣﺴﺠﺪﺍ ﺃﻭ ﺑﻴﺘﺎ ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻪ ﺃﺣﺪ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ: ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻭﻋﻠﻰ ﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ. ﻗﻠﺖ: ﻳﺴﺘﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﺴﻤﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻗﺒﻞ ﺩﺧﻮﻟﻪ، ﻭﻳﺪﻋﻮ، ﺛﻢ ﻳﺴﻠﻢ

“Imam al-Mutawalli berkata, ‘Dianjurkan bagi orang yang masuk rumah sendiri untuk memberi salam atas keluarganya, dan dianjurkan bagi orang yang hendak masuk masjid atau rumah yang di dalamnya tidak terdapat seseorang untuk mengucapkan; ‘Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahis sholihin. Saya (Imam Nawawi) berkata, ‘Sebelum memasukinya dianjurkan untuk membaca basmalah, berdoa, kemudian memberi salam."

Semoga yang mengamalkan doa tersebut diatas mendapat rezeki yang berkah dan melimpah.  Aamiin

Beberapa keterangan diatas dilansir Pustaka Amadda dari Channel YouTube Santri Muda Gus Baha, 7 Mei 2022.

Wallahu A'lam. 

Jumat, 06 Mei 2022

CERITA GUS BAHA TENTANG ABU HANIFAH YANG MENIPU SETAN KARENA SETAN ITU BODOH

Dalam tausiah Gus Baha yang Pustaka Amadda lansir dari Channel YouTube Islamadina Official, pada Jumat 6 Mei 2022, Gus Baha mengatakan setan itu tidak terlalu pintar. Maka sangatlah mudah untuk menipu setan.


K.H Ahmad Bahauddin atau yang lebih dikenal Gus Baha murid kesayangan Mbah Moen menceritakan kisah Imam Abu Hanifah yang membuat setan sampai tertipu. Kok bisa? 


“Makanya mudah membohongi setan, kata Abu Hanifah,” Ujar Gus Baha. Menurut Gus Baha juga, setan itu bodoh, tidak pintar-pintar amat.


“Saat di luar sholat, kamu tidak lupa di mana hapemu. Tapi ketika sholat kamu langsung lupa hapemu di mana. Padahal kamu niat, ketika sholat hanya ingin mengingat Allah SWT, Tapi malah ketika sholat, malah ingat hal yang tidak perlu,” Kata Gus Baha.


Gus Baha lalu memberikan wejangannya, dengan mengisahkan bagaimana Abu Hanifah bisa menipu setan.


“Tapi justru itu diakali oleh Abu Hanifah. Masyhur itu. Ada orang yang lupa menyimpan uang. Dulu kan tidak ada bank. Jadi kalau menyimpan (uang:red) itu di kubur,” Tiba-tiba, orang ini lupa di mana ia menyimpan uang.


“Tapi kemudian lupa. Saking lamanya dikubur sampai lupa. Dia pun  bertanya pada Abu Hanifah, ‘Saya punya harta, tapi lupa ditaruh dimana. Cara menemukannya bagaimana?’, kata Abu Hanifah, ‘Begini kamu sering-sering sholat'


Saat sholat itu, cerita Gus Baha, orang ini pun ingat uangnya di mana.


“Tiba-tiba ingat di mana ia menaruhnya. Ketika ketemu, orang ini bertanya kepada Abu Hanifah, ‘Kenapa engaku menyuruhku sholat?’ Jawab Abu Hanifah, ‘Karena aku tahu kalau kamu sholat, pasti setan akan membuatmu ingat pada dunia. Nah, itu aku manfaatkan,’, Jadi setan pernah dikelabui oleh Abu Hanifaf,” turut Gus Baha mengisahkan bagaimana Imam Abu Hanifah memperdaya setan.


“Jadi, dipancing untuk sholat, lalu setan mengingatkan posisi hartanya,” sambung Gus Baha, yang 


Menurut Gus Baha, ada ulama yang dapat mengakali setan. “Ulama itu kelasnya bisa mengelabui setan,” katanya.


Gus Baha dalam tausiahnya itu juga mengingatkan untuk jangan pernah ‘berteman’ dengan setan.


Karena kata Gus Baha, setan itu adalah seburuk-buruk teman.


“Orang kok berteman dengan setan? Setan itu seburuk-buruknya teman!,” tegas Gus Baha.


Seperti difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 168:


“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”

Wallahu A'lam

Kamis, 05 Mei 2022

GUS BAHA : SUJUD YANG KELIRU MEMBUAT TERJENGKANG

KH. Ahmad Bahauddin Nursalim menjelaskan cara sujud yang keliru dalam sholat yang perlu diperhatikan oleh segenap umat Islam.  Santri kesayangan dari Mbah Moen tersebut pun menjelaskan terkait ciri-ciri sujud yang keliru, yang mana bisa membuat terjengkang. Padahal sujud merupakan satu gerakan yang paling istimewa dalam sholat. Berikut penjelasan Gus Baha tentang hal tersebut. 


Kata Gus Baha, sujud seseorang itu benar di mata Allah tergantung dari keikhlasan hati. “Ini dengarkan! Serius! Awas! Anda disuruh sujud, jika sujudmu di dunia itu ikhlas karena Allah, itu ditakdirkan bisa sujud,” tegas Gus Baha.

Hal tersebut sebagaimana dilansir Portal Sulut dari kanal YouTube Ngaji Gayeng, berjudul “Gus Baha Allah Tampak”. 

Sebaliknya, bila kita tidak ikhlas ketika sujud kepada Allah, maka ada konsekuensi buruk yang mengikuti. “Tapi jika zaman di dunia sujudmu tidak ikhlas, itu saat kamu sujud, akan terjengkang,” papar Gus Baha.

“Makanya, di antara tandanya orang yang buruk itu: ‘Dan mereka dipanggil untuk bersujud, maka mereka tidak kuasa.”

“Pandangan mereka tertunduk ke bawah diliputi kehinaan.”

“Dan sungguh, dahulu (di dunia) mereka telah diseru untuk bersujud pada waktu mereka sehat (tetapi mereka tidak melakukannya),” sambung Gus Baha.

Karena itulah selama kita masih punya kesehatan serta kemampuan untuk sujud, maka kita mesti manfaatkan kesempatan ini dengan memberi sujud yang tulus dan ikhlas. Menurut kyai dari Rembang itu, kita tidak boleh jaga penampilan. Sujud mesti dilakukan ikhlas, tidak perlu dengan jaga imej.

“Jangan mentang-mentang jadi imam sujudnya lama-lama, jaga penampilan kadang-kadang nyuruh tumakninah lalu jaga image imamnya itu, ribet!” pungkas Gus Baha.

Wallahualam.

Rabu, 24 November 2021

Profil Singkat Gus Baha

Gus Baha atau KH. Ahmad Bahauddin Nursalim adalah putra Kiai Nur Salim, pengasuh pesantren Alquran di Kragan, Narukan, Rembang. Kiai Nur Salim adalah santri dari Kiai Arwani Kudus dan Kiai Abdullah Salam, Kajen, Pati. Nasabnya bersambung kepada para ulama besar. 

Gus Baha’ sewaktu kecil memulai menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Al-Qur’an di bawah asuhan ayahnya sendiri, KH Nursalim Al-Hafidz.


Hingga pada usia yang masih sangat belia, beliau telah mengkhatamkan Al-Qur’an beserta Qiro’ahnya dengan lisensi yang ketat dari ayah beliau. Memang, karakteristik bacaan dari murid-murid Mbah Arwani menerapkan keketatan dalam tajwid dan makhorijul huruf.

Menginjak usia remaja, Kiai Nursalim menitipkan Gus Baha’ untuk mondok dan berkhidmat kepada Syaikhina KH. Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, sekitar 10 km arah timur Narukan.

Di Al Anwar inilah beliau terlihat sangat menonjol dalam fan-fan ilmu Syari’at seperti Fiqih, Hadits dan Tafsir.

Setelah menyelesaikan pengembaraan ilmiahnya di Sarang, beliau menikah dengan seorang Neng pilihan pamannya dari keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur. Ada cerita menarik sehubungan dengan pernikahan beliau. Diriwayatkan, setelah acara lamaran selesai, beliau menemui calon mertuanya dan mengutarakan sesuatu yang menjadi kenangan beliau hingga kini. Beliau mengutarakan bahwa kehidupan beliau bukanlah model kehidupan yang glamor, bahkan sangat sederhana.

Beliau berusaha meyakinkan calon mertuanya untuk berfikir ulang atas rencana pernikahan tersebut. Tentu maksud beliau agar mertuanya tidak kecewa di kemudian hari. Mertuanya hanya tersenyum dan menyatakan “klop” alias sami mawon kalih kulo.

Setelah menikah beliau mencoba hidup mandiri dengan keluarga barunya. Beliau menetap di Yogyakarta sejak 2003. Selama di Yogya, beliau menyewa rumah untuk ditempati keluarga kecil beliau, berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Semenjak beliau hijrah ke Yogyakarta, banyak santri-santri beliau di Karangmangu yang merasa kehilangan induknya.

Hingga pada akhirnya mereka menyusul beliau ke Yogya dan urunan atau patungan untuk menyewa rumah di dekat rumah beliau. Tiada tujuan lain selain untuk tetap bisa mengaji kepada beliau.

Ada sekitar 5 atau 7 santri mutakhorijin Al Anwar maupun MGS yang ikut beliau ke Yogya saat itu. Saat di Yogya inilah kemudian banyak masyarakat sekitar beliau yang akhirnya minta ikut ngaji kepada beliau.

Pada tahun 2005 ayah beliau KH. Nursalim jatuh sakit. Beliau pulang sementara waktu untuk ikut merawat ayah beliau bersama keempat saudaranya.

Namun siapa sangka, beberapa bulan kemudian Kiai Nursalim wafat. Gus Baha’ tidak dapat lagi meneruskan perjuangannya di Yogya sebab beliau diamanahi oleh ayah beliau untuk melanjutkan tongkat estafet kepengasuhan di LP3IA Narukan.

Banyak yang merasa kehilangan atas kepulangan beliau ke Narukan. Akhirnya para santri beliaupun, sowan dan meminta beliau kerso kembali ke Yogya.

Sumber artikel : 

https://ngajigusbaha.id//biografi-gus-baha--kh-ahmad-bahauddin--nursalim//

Selasa, 23 November 2021

Apa Yang Kita Senangi Belum Tentu Itu Yang Terbaik

 SURAT AL BAQOROH AYAT 216

كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Arab-Latin: 

Kutiba 'alaikumul-qitālu wa huwa kur-hul lakum, wa 'asā an takrahụ syai`aw wa huwa khairul lakum, wa 'asā an tuḥibbụ syai`aw wa huwa syarrul lakum, wallāhu ya'lamu wa antum lā ta'lamụn

Terjemah Arti: 

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Nasihat buat penulis : 


Terkadang dalam kehidupan sehari-hari seringkali seseorang mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan namun itu justru yang terbaik baginya begitupun sebaliknya. Banyak hal yang tidak kita inginkan namun justru menimpa kita. Sementara sesuatu yang diharapkan jauh dari kita. Inilah realitas kehidupan. 

Ayat diatas menjadi penenang buat kita semua ketika mengalami sesuatu yang tidak diharapkan dengan begitu kita berlatih menjadi orang yang sabar. Sementara ketika mendapatkan sesuatu yang diharapkan membuat kita bersyukur. 

Namun dari itu semua yang terbaik adalah apapun yang menimpa kita maka bersyukur dan bersabar karena dua hal itu jangan sampai terpisahkan. Misalnya ketika mendapatkan harta yang melimpah kita wajib bersyukur sekaligus bersabar. Rasa sukur itu ungkapan atas karunia Allah Swt berupa harta tersebut. Sementara rasa sabar itu jangan sampai kita gunakan harta itu untuk maksiat seperti berfoya-foya dalam kebatilan, maka bersabarlah.

Wallahu A'lam

Rabu, 03 November 2021

Kata-Kata Mutira dari KH. Bahaudin Nur Salim


Gus baha saat ini merupakan sosok yang sangat fenomenal.  Banyak kawula muda yang merasa nyaman dengan kajian-kajiannya.  Betapa dalam beragama menjadi sangat menyenangkan ketika yang menyampaikan ilmu adalah Gus Baha.  Dari kajian-kajian tersebut banyak sekali kata-kata mutiara yang sangat menginspirasi. Berikut adalah beberapa kata-kata mutiara dari Gus Baha.

Di akhirat, kenangan yang paling indah di dunia adalah, seberapa sering kita sujud kepada Allah SWT-Gus Baha

Dosa terbesar istri adalah Nggoblokno suami - Gus Baha

Cinta mungkin terkadang membuatmu rapuh, tetapi berterima kasihlah kepadanya, karena cinta darinya bisa membuatmu lebih kuat dari sebelumnya - Gus Baha

Seberapa besar pengorbanan yang ia lakukan, maka dari situlah kita akan tahu betapa besar cintanya kepadamu - Gus Baha

Untuk menjadi yang terbaik. Kamu harus mempunyai mimpi yang besar serta semangat untuk mewujudkannya - Gus Baha

Harapan dan keinginan ini seharusnya sejalan. Ya sejalan dengan betapa besar usaha yang Kamu lakukan dalam mewujudkannya - Gus Baha

Sering kali kita mengabaikan hal-hal kecil, padahal dari sanalah sesuatu yang besar lahir dan tumbuh - Gus Baha.

Sabtu, 23 Oktober 2021

Berkahnya Manusia Punya Nafsu Sahwat

Allah menciptakan setan itu hikmahnya sangat besar sekali yaitu supaya manusia punya musuh. Kalau manusia punya musuh tentunya manusia akan mencari pertolongan untuk melawan musuh tersebut yaitu meminta pertolongan pada Allah Swt. 


Begitu juga Allah menciptakan nafsu sahwat yang ada pada manusia itu juga bagus karena dengan itu manusia menghadap pada Allah swt untuk meminta pertolongan. 


Ini masyhur, cerita tentang Sayyidina Umar bin Khattab yang ditanya apakah anda ingin zina? Iya, jawab sayyidina umar.  Apakah anda ingin dihilangkan nafsu sahwat itu dari dalam dirimu? Tidak begitulah jawaban Umar bin Khattab. 


Tentunya dengan hawa nafsu tersebut jika manusia meninggalkan zina itu akan di beri pahala karena ada perjuangan. Beda dengan meninggalkan zina dengan batu atau zina dengan kayu itu tidak di beri pahala karena tidak ada nafsu pada batu atau kayu tersebut. Wallahu A'lam. 

Rabu, 18 Agustus 2021

Tujuan Utama Pernikahan

Pernikahan itu merupakan seremonial pembeda antara manusia yang katanya paling sempurna di muka bumi dengan makhluk hidup lainya. 

Dalam pernikahan terdapat proses yang sangat kompleks yang melibatkan fisik, pikiran, mental, perasaan, dan keberanian dalam menempuh kehidupan yang berbeda karena saat itu seseorang mulai memvariasikan hidupnya dengan mencoba menjadi bagian dari hidup orang lain dan menjalin hubungan yang berasaskan saling melengkapi untuk mencapai kebahagiaan yang ditempuh bersama.

Dan sasaran utama tujuan pernikahan dalam Islam ialah untuk menundukkan pandangan serta membentengi diri dari perbuatan keji dan kotor yang dapat merendahkan martabat seseorang. Dalam Islam, sebuah pernikahan akan memelihara serta melindungi dari kerusakan serta kekacauan yang ada di masyarakat.

Menikah dalam islam adalah membangun kehidupan yang lebih baik lagi. Hal ini sudah dapat dibuktikan jika kehidupan setelah menikah akan membawa seseorang untuk menjalankan kehidupannya lebih baik dan berfaedah bagi kehidupannya di masa mendatang.

Wallahu A'lam.

Keruwetan Rumah Tangga Membuat Memilih Melajang Seumur Hidup

Persepsi bahwa rumah tangga hanya ada keruwetan membuat seseorang seperti Isnaeni Wisnu Sudarmaji memilih melajang seumur hidup dan menempuh jalan zuhud. Dengan menempuh jalan zuhud hanya ada keterkaitan dirinya dengan ilahi tanpa ada makhluk_makhluk lain yang mengganggu kemesraannya dengan sang khalik. Istri atau suami dalam rumah tangga bisa jadi penyebab hilangnya fokus terhadap ilahi. Berikut adalah persepsi beliau betapa rumah tangga itu ruwet sekali. Mari kita simak.


Satu ciri rumah tangga memang memaksimalkan karakter pelakunya. Bisa jadi karakter negatif atau positif. Maka jangan heran, orang bisa seolah berubah drastis ketika sudah menikah. Rumahtangga semacam pematangan puncak sifat karakter manusia. 

Ruwet menjadikan pelakunya mencari keseimbangan karakter. Parahnya, sifat negatif tidaklah hilang, hanya menunggu momen keruwetan selanjutnya. Karakter negatif positif akan saling berebut memunculkan dirinya. Maka rumahtangga itu hanya seperti telur diujung tanduk. Keseimbangan menentukan nasibnya. Kesalahan umum menganggap rumahtangga menjadikan pelakunya dewasa.

Pada kenyataannya, pelakunya menjadi manja, atau hanya menjadi pelayan "alemane" pasangan. Melayani atau dilayani. Dalam kemenangan patriarki, laki-laki dilayani perempuan. Dalam matriarki lelaki melayani perempuan. Konteks budaya jawa, lelaki diidealkan dilayani. Dalam budaya minang, perempuan dihormati status asasinya.

Praktek poligami menjadikan lelaki berkuasa hak memiliki banyak perempuan. Dalam poliandri, sebaliknya. Dalam era modern, seakan saling menguasai. Atas nama egalitarian, kesamaan kesetaraan, rumahtangga tempat berebut kuasa yang tak pernah berakhir. Bebas gaya mulai dari mana pencari nafkah,  pengambil keputusan sampai posisi seks.

Era modern kekinian jadi era rumahtangga ruwet dalam jumlah kasus paling banyak dibanding sebelumnya. Perebutan kuasa itu kini lebih jelas dilihat. Paling mudah adalah angka perceraian yang meningkat jumlahnya. KDRT, keterlantaran, sampai pelampiasan diluar rumahtangga dengan perselingkuhan.

Jadi, jika ada kasus selingkuh, hal itu bukan hanya bukti ruwet. Tapi juga bukti bahwa pelaku mencari kebebasan dari derita. Batas dari kemampuannya berpura-pura bahagia. Rumahtangga bukan arena pertarungan. Bukan tempat pelampiasan nafsu. Bukan tempat eksistensi. Bahwa manusia sekedarnya adalah hewan yang berpikir.


Wallahu A'lam.

Selasa, 17 Agustus 2021

Seseorang Memilih Lajang Seumur Hidup Karena Rumah Tangga Ruwet


Berikut adalah pandangan Isnaeni Wisnu Sudarmadji terkait rumah tangga yang baginya sangat ruwet sekali hingga menyebabkan beliau memilih untuk melajang seumur hidup. Bagaimanakah pandangannya?? Berikut ini adalah pandangannya.

Sifat ruwet alami rumah tangga, selalu mencari pembanding dengan rumah tangga lainnya. Ini awal dari penciptaan kelas sosial, kasta, baik sadar atau tidak sadar. Rumah tangga memetakan posisinya diantara rumah tangga-rumah tangga lainnya. Mencari siapa paling unggul dengan menawarkan parameter tertentu. Dari ciri fisik, keahlian, sampai kepemilikan material. Pola saling berbanding secara terus menerus menciptakan kompleksitas ruwet, mendorong pengelompokkan, variasi, bahkan dalam satu kelas.

Sebelum klasifikasi sosial terjadi, ada perebutan nilai parameter mana yg menjadikan unggul. Pada masa awal, perselisihan anak adam dimulai dari kesadaran perbandingan fisik. Sebelum cantik tampan itu ada sebagai persepsi diantara Qabil dan Habil. Anak anak adam tidak kenal Ras. Mereka mengenal saudara kembar dan fisiknya. 

Sedang pembentukan rumah tangga sistim silang. Rasis muncul dimulai dari kesadaran perbandingan, rasa ego, narsisme yang tentu butuh objek lain sebagai korban. Setelah ruwet rumah tangga itu, manusia jatuh dalam konflik Ras, suku, golongan, sampai agama. Keniscayaan ruwet yang mesti ditanggung manusia   sepanjang masa sampai kiamat.

Itulah pandangan beliau yang betapa rumah tangga itu ruwet sekali. Semoga pembaca bisa mengambil hikmahnya.

Selasa, 03 November 2020

Kata-Kata Mutiara Gus Baha

Gus Baha adalah seorang fenomenal masa kini. Banyak milenial yang menjadikan gus baha sebagai idola karena ngaji-ngajinya yang mudah dimengerti dan selalu pas dengan logika awam yang kadang tidak terpikirkan sebelumnya. 


Gus baha adalah idola yang begitu dikagumi, banyak sekali ngaji-ngajinya yang viral di youtub yang telah mencerahkan kaum muslimin bahwa beragama itu mudah dan menyenangkan.  

Berikut ini kata-kata mutiara Gus Baha' yang penuh makna:

1. Jangan pernah putus asa saat merasa dalam kesulitan, sebab Allah menyertakan kemudahan setelah kesulitan.

2. Cinta adalah sebuah perhatian kecil yang selalu hadir setiap saat.

3. Seberapa besar pengorbanan yang ia lakukan, maka dari situlah kita akan tahu betapa besar cintanya kepadamu.

4. Cinta ialah sebuah pupuk yang dapat menyuburkan segala rasa tandus pada hati.

5. Allah akan mengganti semua luka yang pernah engkau rasakan dengan kebahagiaan yang tak pernah terduga.

6. Terkadang, mungkin Allah membuat hamba-Nya merasa kecewa, namun percayalah Ia hanya ingin engkau kembali berharap hanya kepada-Nya.

7. Untuk menjadi yang terbaik. Kamu harus mempunyai mimpi yang besar serta semangat untuk mewujudkannya.

8. Sebuah langkah kecil merupakan sebuah awal yang begitu panjang.

9. Harapan dan keinginan ini seharusnya sejalan. Ya sejalan dengan betapa besar usaha yang kamu lakukan dalam mewujudkannya.

10. Allah tidak pernah ingkar pada hamba-Nya, meski sekecil biji Zarrah pun janji ALLAH selalu ditepati.

Minggu, 07 Juni 2020

Ujian Kesabaran Imam Syafii

By. Ahmad Sarwat, Lc.MA

1. Ujian Pertama

Ketika di Yaman dituduh Syiah, lalu ditangkap dan digelandang di hadapan khalifah Harun Ar-Rasyid. Nyaris kepala lepas dari badan. 

Untungnya dibela oleh penasehat khalifiah, Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani, yang juga ulama senior dalam mazhab Hanafi.

2. Ujian Kedua

Ujian kesabaran yang kedua difitnah seolah-olah linglung, karena punya dua qaul, qadim dan jadid. Seolah tidak punya prinsip. 

Ejekannya tuh sangar merendahkan sekali. Ngaku-ngaku jadi ulama, ternyata tidak punya prinsip, ragu-ragu dan plin-plan.

Sampai-sampai mazhabnya kudu ditahqiq ulang oleh para pengikutnya, untuk menutupi catat dan cela yang menganga.

3. Ujian Ketiga

Ujian ketiga dituduh tidak mengerti hadits Shahih dan mazhabnya dicemooh sebagai mazhab yang rajin pakai hadits dhaif. 

Makanya nyerah dan bilang,"Pokoknya kalau ada hadits shahih, tinggalkan mazhabku, pakai yang shahih".

4. Ujian Keempat Untuk Pemeluk Mahzab

Lalu kita yang bermazhab Syafi'i ikut kena getahnya juga, ditolol-tololin, dibego-begoin, dicibir dan dianggap ngelantur. 

Imam Syafi'inya saja sudah ngaku 'salah' dan kembali ke hadits shahih, kenapa kalian masih saja jadi ahlul bid'ah.

Maka resmi lah kita ini dianggap kaum yang bodoh bin bahlul. Lantas harus didakwahi, dinasehati, ditahdzir dan kalau perlu diperangi. 

Tinggalkan mazhab-mazhab itu, karena hanya hasil rekayasa karangan manusia. Dan tokohnya sudah tobat bertekuk lutut dengan keshohihan hadits. 

Yang wajib diikuti hanya sunnah Nabi, bukan mazhab.

* * *

Sengaja tulisan ini tidak saya selesaikan dulu dengan jawabannya. Maksudnya biar antum saja yang menjawab fitnah dan tuduhan di atas.

Sebenarnya saya yakin antum para pembaca ini yang sudah berlevel ulama, ilmu banyak, cuma pada terlalu tawadhu'. Jadi jarang komen dalam bentuk tulisan. 

Jadi sekarang tulislah jawabannya disini. Bismillah

Jumat, 22 Mei 2020

17 Hal Tentang Sholat 'Id

Oleh: Wildan Jauhari

1. Salat Id (صَلاةُ العِيْد) terdiri dari dua kata; Salat dan Id. Salat ya salat. Kalau Id - secara bahasa - berasal dari kata (العَوْد) artinya kembali dan terulang, karena kita senantiasa menjumpainya setiap tahun. Secara istilah Id itu ya hari raya yaitu hari dimana kita mengenang sesuatu yang berharga, peristiwa besar di dalamnya. 

2. Salat Id (idulfitri dan iduladha) disyariatkan pertama kali pada tahun ke-2 hijriyah. Jadi salat Id pertama yg dilakukan Nabi saw ya salat idulfitri. Secara idulfitri kan 1 syawal sedangkan iduladha itu 10 dzulhijjah. Hafal kan ya urutan nama bulan di kalender hijriyah?

3. Dalil disyariatkannya salat id itu banyak. Ada dalil Quran, sunnah dan Ijma'-nya. Kita ambil satu contoh saja ya; QS. al-Kautsar; 2. Umumnya para ulama menafsirkan ayat di atas dengan salat iduladha dan menyembelih hewan kurban. 

4. Apa hukumnya? Jumhur ulama menyebutkan bahwa salat id itu sunnah muakkadah. Meski ada sebagian ulama yg menghukuminya dengan fardu kifayah. Dan umat islam sepakat tidak ada yg mengatakan bahwa hukumnya fardu ain. Tidak ada.

5. Salat Id diselenggarakan secara berjamaah. Ini aturan default-nya. Sebagaimana contoh dari Nabi saw dan para sahabat. Adapun yg tak bisa dengan berjamaah, tetap disunnahkan mengerjakannya meskipun sendirian. Dan kalau salat sendirian, tak perlu pakai khotbah setelahnya. Mau nyeramahin siapa? Wong kamu sendirian. Ambyar.

6. Kesunnahan salat id ini berlaku umum ya. Baik untuk laki-laki, perempuan, anak-anak, dan juga musafir. Bahkan perempuan yg sedang haid pun tetap dianjurkan hadir di tempat salat untuk menyimak khotbah, bertakbir dan berdoa. Tentu saja dengan mengambil tempat di belakang saf salat.

7. Kapan dimulai salat? Salat id boleh dimulai sesaat setelah terbitnya matahari dan membentang waktunya hingga matahari tergelincir ke arah barat. Awal hari dimulai dengan terbitnya fajar, itulah saat kita salat subuh (berakhir sampai terbit matahari). Dan ketika matahari telah condong ke arah barat, saat demikianlah kita mulai salat zuhur. Waktu salat id terbentang antara keduanya.

8. Bagi yang ketinggalan salat id, misal dateng-dateng udah selesai salat dan khotbahnya; tetep disunnahkan salat sendirian. Kalau dikerjakan sebelum matahari tergelincir, nilainya adaa-an. Karena memang masih berada di domain waktunya. Tapi kalau udah lewat zawal, maka waktunya abis. Eits, namun tetap disunnahkan untuk meng-qadha-nya sebagaimana kesunnahan meng-qadha salat-salat nafilah yang lain.

9. Soal waktu dimulainya salat, disunnahkan untuk baru memulainya ketika matahari setinggi tombak. Ya sekira 20 menit pasca terbit lah. Karena beberapa alasan; pertama, Nabi saw senantiasa melakukannya demikian. Kedua, agar terhindar dari waktu makruh salat yaitu pas matahari sedang terbit. Dan ketiga, supaya lebih memberi waktu bagi kaum muslimin untuk bisa menunaikan zakat fitrinya di waktu yg paling afdal, yaitu dibayarkan sebelum dimulainya salat id. Ini untuk kasus salat idulfitri ya.

10. Kalau untuk salat iduladha, justru sebaliknya. Disunnahkan untuk sesegera mungkin dikerjakan pasca terbit matahari. Kenapa? Agar cepat selesai salatnya dan cepat mengeksekusi hewan-hewan kurban. Kan enak kalau bakda zuhur udah beres tu tongseng kambing. Hehe

11. Salai Id ndak perlu pakai azan dan ikamah. Cukup diganti dengan seruan (الصلاة جامعة) as-sholaatu jaami'ah. So, ndak perlu ngajuin diri sebagai muazin/bilal ke panitia salat Id. Malu-maluin diri sendiri aja. 

12. Terakhir kita bahas soal tempat ya. Salat id boleh diselenggarakan di tanah lapang, atau juga di masjid. Kalau masjidnya luas, bisa menampung jamaah salat, maka salat id di masjid lebih afdal. Karena masjid lebih mulia dibanding tempat manapun. Apalagi kalau kondisinya memang tidak memungkinkan untuk salat di tanah lapang, seperti hujan, salju, udara sangat dingin, dll. 

13. Jika masjidnya sempit, hanya muat untuk sebagian kecil jamaah salat, maka yang afdal ya salat di tanah lapang. Sebagaimana Nabi saw dahulu dan para sahabat senantiasa salat di tanah lapang (musalla), karena memang jamaah yg hadir membludak saat salat id. Laki-laki, perempuan, anak-anak, yg sehat, yg lagi haid, yg baru dapat THR, yg abis borong Khong Guan, yg ini, yg itu, semua hadir, rame, masya Allah. 

14. Ada lagi yang menarik, yaitu jika seorang imam/ pemimpin/ pemerintah setempat mengajak kaum muslimin untuk keluar salat id ke tanah lapang, bagusnya ditunjuk pula salah seorang (atau tim) untuk bertugas menjadi imam dan khatib di masjid, khusus untuk jamaah tertentu seperti orang tua yg sudah sepuh, yang sedang sakit, disabilitas, dlsb sebagai kemudahan bagi mereka ini tetap salat dan mendapatkan semua keutamaan di hari raya itu. Sebagaimana dahulu Ali bin Abi Talib ra menunjuk Abu Mas'ud al-Anshari ra utk memimpin salat di masjid, sedangkan beliau keluar untuk memimpin salat di tanah lapang. 

15. Dalam situasi yang tidak normal, seperti adanya pandemi virus corona sekarang ini, bolehkah salat id di rumah? Jawabannya boleh. Para ulama tetap menganjurkan untuk salat id secara mandiri (baik di rumah atau selainnya) jika memang tidak memungkinkan berjamaah di tanah lapang atau masjid sebagaimana dalam kondisi normal. 

16. Tentu saja beda daerah beda hukumnya. Seperti kata pepatah; Lain lubuk lain ikannya. Ada zona merah, ada zona hijau. Ada aku, ada kamu, loh. Bagi masyarakat zona merah, sebaiknya memang tidak keluar dan salat id di rumah saja. Bisa sendiri (munfarid) atau berjamaah bersama keluarga. Di zona hijau (aman) silakan salat id berjamaah dengan tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan yg dianjurkan. 

17. Intinya, dalam kondisi seperti saat ini, sebelum mengambil keputusan, tanyalah pada pihak-pihak yg punya otoritas di kawasan anda masing-masing. Para ulamanya, ahli medis dan pemerintah setempat. Jangan hanya bermodal perasaan. Itu sama sekali tidak cukup. Sebab berapa sering kita ini dikecoh oleh perasaan kita sendiri?! Kita suka seseorang dan ngerasa yakin dia juga suka. Setelah semua dikorbankan, ternyata cuma berakhir jadi tamu undangan di hari dia nikahan.. Awuwu.. 

Sumber;

1. Al-Mu'tamad fii al-Fiqh al-Syafi'i, karya DR. Muhammad al-Zuhaili, jilid 1, pasal salat dua hari raya. 

2. KBBI; guna mengetahui penulisan yg tepat bagi istilah-istilah seperti idulfitri, iduladha, azan, ikamah, khotbah, kurban, zuhur dll

Minggu, 10 November 2019

Hakikat Tidur dan Pentingnya Menata Niat

Dalam hidup ini ada dua kemungkinan dari tindakan seorang manusia. Tindakan yang sesuai anjuran syari'at dan tindakan yang tidak sesuai dengan anjuran syari'at. Memang benar hukum-hukum dalam agama islam itu terbagi menjadi beberapa bagian sebagaimana diterangkan dalm kitab mabadi' fikih juz 3 :

Hukum Islam itu ada lima yaitu : Fardhu, Sunnah, Haram, Makruh dan Mubah.

Fardhu ialah suatu bentuk amal yang diberikan pahala bagi siapa yang melakukan, dan disiksa bagi siapa yang meninggalkannya. (Fardhu dan Wajib mempunyai suatu makna kecuali dalam hal ibadah haji)

Sunnah ialah suatu bentuk amal yang diberikan pahala bagi siapa yang melakukan, dan tidak disiksa bagi siapa yang meninggalkannya. (Sunnah, Mandub dan Mustahab itu mempuanyai satu arti)

Haram adalah suatu bentuk amal yang diberikan pahala bagi siapa yang meninggalkan, dan disiksa bagi siapa yang melakukan

Makruh ialah suatu bentuk amal yang diberikan pahala bagi siapa yang meninggalkan, dan tidak disiksa bagi siapa yang melakukan

Mubah ialah suatu  bentuk amal yang tidak diberikan pahala bagi siapa yang melakukan, dan tidak pula disiksa bagi siapa yang meninggalkan.

Dari uraian diatas dapat kita ketahui bahwa tidur merupakan amal yang mubah yang artinya dilakukan tidak berpahala dan dikerjakan tidak pula berdosa atau disiksa. Sepintas memang seperti itu namun disini lah peran pentingnya sebuah niat dari menjadikan hal yang mubah tetap mendapatkan pahala ketika dilakukan. 

Seseorang yang tidur dia pasti tidak dapat menggunakan mulutnya untuk ngrasani [ghibah] orang lain atau anggota tubuh lain untuk berbuat maksiat, padahal meninggalkan maksiat itu hukumnya wajib.

Sedangkan hukum wajib itu apabila dilakukan berpahala dan ditinggalkan berdosa. Oleh karena itu tidur dapat mendatangkan pahala karena dengan tidur otomatis telah meninggalkan berbagai macam perbuatan maksiat. Maka sangat penting sebelum tidur diniatkan juga sebagai amal untuk meninggalkan perbuatan maksiat bukan hanya sebagai sarana pelepas lelah. Jadi tidurlah sesukamu jika memang tidak ada kegiatan yang bermanfaat untuk dilakukan. TIDURLAH!

Wallahu A'lam.

Selasa, 08 Oktober 2019

KISAH INSPIRATIF TUKANG KAYU YANG PRODUKTIF

Joko adalah seorang karyawan yang telah bekerja lebih dari 20 tahun di sebuah perusahaan pemotongan kayu di Kalimantan. Perusahaan tempat Joko bekerja kemudian merekrut seorang karyawan baru bernama Tommy untuk melakukan pekerjaan yang sama dengan Joko. 

Namun, dalam tempo singkat, Tommy mendapat promosi dan diangkat menjadi atasan Joko. Karena tidak menerima hal tersebut, Joko kemudian menghadap pemilik perusahaan untuk mempertanaykan keputusan tersebut.

Ia kemudian diberitahu bahwa Tommy dapat memotong kayu lebih banyak ketimbang dirinya, dan dikatakan pula bahwa selama 20 tahun bekerja, Joko tidak memperlihatkan perkembangan yang berarti bahkan cenderung menurun. 

Namun, perusahaan memberikan tantangan kepada Joko untuk meningkatkan produktivitasnya. Joko kemudian memutuskan untuk menemui Tommy dan mencari tahu resep keberhasilannya.

Tommy pun membeberkan rahasianya bahwa setelah memotong beberapa pohon, ia selalu menyisihkan waktu untuk mengasah gergajinya. Joko akhirnya menyadari bahwa selama ini ia tidak pernah menyempatkan diri untuk mengasah gergajinya sehingga alat pemotongnya tersebut tidak bisa memotong kayu lebih banyak yang menyebabkan tingkat produktifitasnya joko menurun. 

Senin, 07 Oktober 2019

KISAH KETELADANAN AKHLAK TERPUJI KERJA KERAS KELAS IX

"Kepribadian Baik dan Kerja Keras sebagai Tangga Kesuksesan"

Ardi adalah seorang remaja yang dilahirkan dari keluarga jauh dari kecukupan. Semasa kecil Ardi sering tidak mendapatkan jatah makan karena kondisi ekonomi keluarganya yang sangat memprihatinkan. Di saat teman-temannya sedang menikmati asyiknya membeli jajan di kantin sekolah, Ardi hanya duduk manis di ruang kelas atau bermain di taman sewaktu jam istirahat.?

Meskipun kondisinya sangat memprihatinkan, namun remaja ini tidak pernah putus asa. Ardi tetap bersemangat menatap masa depannya. Hal itu dicerminkan dengan antusiasme dan kegigihannya dalam belajar. Ardi adalah sosok pelajar yang sangat rajin dan sering membantu teman-temannya yang kesulitan memahami materi kurikulum pendidikan di sekolah.

Sungguh tidak mudah bagi seorang remaja yang masih minim pengalaman dan tidak memiliki koneksi seperti Ardi. Namun, dia tetap berusaha untuk membangun masa depan yang lebih baik lagi dengan banyak membaca, mencoba sesuatu yang baru, dan tidak mengenal rasa putus asa meskipun ia terus dipersulit oleh kondisi keuangan.

Genap di usianya yang ke-17 tahun di mana pada saat itu dia baru saja lulus dari bangku SMA, remaja ini lantas fokus untuk mencari pekerjaan. Semua teman-temannya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, hal itu semakin memotivasi dirinya untuk berbuat lebih maksimal lagi sehingga bisa kuliah dari hasil keringatnya sendiri.

Sebulan berselang, Ardi akhirnya diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta. Gaji yang diterimanya di awal masuk kerja memang tidaklah seberapa. Namun seiring dengan berjalannya waktu, tepatnya lima bulan setelah dia bekerja di perusahaan tersebut, Ardi mendapatkan kenaikan gaji tepatnya sebesar Rp3,5 juta per bulan.

Gaji sebesar itu memang tidak mudah untuk didapat seorang karyawan yang hanya berbekal latar belakang pendidikan SMA, tapi karena kegigihannya dalam bekerja ia dapat memberikan kontribusi yang signifikan kepada perusahaan sehingga manajemen perusahaan tidak keberatan untuk memberikan gaji tinggi kepada remaja ini.

Uang gaji Ardi sebagian dialokasikan untuk memberdayakan keluarganya. Sementara sisanya ditabung untuk biaya pendidikannya di perguruan tinggi kelak. Ardi berhasil membahagiakan keluarganya baik dalam sisi kepribadian maupun materi.

Satu tahun berselang Ardi resmi masuk ke perguruan tinggi negeri. Ardi mengambil jurusan manajemen bisnis. Atas sejumlah faktor pertimbangan yang membuatnya memutuskan untuk berhenti bekerja dari perusahaan tempat ia mulai meniti karier. Dia memutuskan untuk mencari tempat kerja baru untuk perkembangan kariernya.

Tidak butuh waktu lama bagi Ardi untuk menemukan pekerjaan baru. Tentunya pekerjaan di sebuah perusahaan yang jauh lebih menjanjikan dengan gaji tinggi. Sambil menyandang status sebagai seorang mahasiswa, Ardi juga berstatus sebagai karyawan di sebuah perusahaan ternama. Di perusahaan tersebut Ardi diberikan gaji bulanan sebesar Rp9 juta.

Hari demi hari terus berlalu, dan kehidupan Ardi semakin membaik bahkan jauh lebih baik. Hal ini tidak lain adalah karena keuletan dan kepribadian baik yang dimilikinya sehingga bisa mengantarkannya pada level kehidupan sosial yang lebih baik.

Sumber : viva.co.id

Rabu, 02 Oktober 2019

ORANG BODOH MUDAH DISESATKAN SETAN

Diriwayatkan bahwa seseorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di biaranya yang terletak di atas gunung. Pada suatu hari sebagaimana bisa dia keluar dari tempat ibadahnya untuk berkeliling merenungkan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala di sekitar tempat ibadahnya. Di sela-sela dia berkeliling ini, dia melihat di jalan sesosok manusia yang menebarkan bau tidak sedap darinya. Ahli ibadah itu berpaling menuju ke tempat lain, sehingga dia terlindungi dari tercium bau ini. 

Ketika itu setan menampakkan diri dalam bentuk seorang laki-laki shalih yang memberi nasihat. Setan berkata kepadanya, “Sungguh amal-amal kebaikanmu telah menguap (sirna), dan persediaan amal kebaikanmu tidak dihitung di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Lantas si ahli ibadah bertanya, “Mengapa?” Dia menjawab, “Karena engkau enggan mencium bau anak cucu Adam semisal kamu.” 

Ketika wajah si ahli ibadah terlihat sedih, setan pun pura-pura merasa kasihan dan memberinya nasihat, “Jika engkau ingin agar Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni kesalahanmu, saya akan memberi nasihat kepadamu agar engkau mencari tikus gunung, lalu engkau gantungkan tikus itu di lehermu seraya beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sepanjang hidupmu. 

Si ahli ibadah yang bodoh ini pun melaksanakan nasihat setan yang sengaja mencari kesempatan ini. Selanjutnya, si ahli ibadah memburu tikus gunung. Dia pun terus-menerus beribadah dengan membawa najis dari enam puluh tahun sampai dia meninggal dunia (semua ibadahnya pun tidak sah).

terdapat riwayat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengomentari kisah tersebut, “Suatu masalah ilmiah –atau majelis ilmu- lebih baik daripada beribadah enam puluh tahun.”

Diriwayatkan dari Syaikh Abdul Qadir al-Jailani rahimahullah bahwa pada suatu hari beliau sedang berjalan di tempat lapang, tiba-tiba muncul cahaya terang di ufuk, kemudian dia mendengar suara memanggil, “Wahai Abdul Qadir saya adalah Rabbmu. Sungguh, telah aku halalkan untukmu semua hal-hal yang haram.” 

Lantas Abdul Qadir berkata, “Enyahlah kau, wahai makhuk terkutuk!” Seketika itu, cahaya tersebut berubah menjadi gelap. Tiba-tiba muncul suara mengatakan, “Wahai Abdul Qadir! Sungguh, engkau telah selamat dariku lantaran pengetahuanmu tentang Rabbmu dan ilmu fikihmu. Sesungguhnya aku telah menyesatkan tujuh puluh orang dari kalangan ahli ibadah senior dengan cara seperti ini. Seandainya tidak karena ilmu, pastilah aku dapat menyesatkanmu seperti mereka".