Tampilkan postingan dengan label Filosofi Nahwu Shorof. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Filosofi Nahwu Shorof. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 Desember 2017

I'ROB CINTA DALAM NAHWU : SEBUAH KEMESRAAN DALAM ILMU NAHWU BAB TANDA-TANDA I'ROB

Membicarakan ilmu nahwu itu selalu menarik bagi orang-orang yang demen ilmu nahwu apalagi yang sedang di landa kasmaran terkadang matari-materi dalam ilmu nahwu dijadikan alat untuk merayu atau hanya untuk sekedar mengungkapkan rasa yang terpendam melalui romantisnya ilmu nahwu.

Banyak materi dalam ilmu nahwu yang dapat di jadikan ungkapan-ungkapan rayuan gombal tetapi rayuan-rayuan ini hanya dapat berfungsi bila ditujukan kepada sesama orang yang paham dengan ilmu nahwu. Kalau yang dirayu tidak paham Ilmu nahwu maka akan  terjadi roaming.

Tidak hanya sekadar dapat digunakan untuk rayuan-rayuan saja tetapi dalam ilmu nahwu juga terdapat hikmah-hikmah atau filosofi yang dapat menjadi pedoman hidup seseorang.


Dalam Bab Ma'rifati Alamatil I'rob dijelaskan bahwa i'rob rafa tanda aslinya adalah dlommah. Rafa adalah tinggi atau luhur, berderajat tinggi mulia. Sedangkan Dommah adalah berkumpul, gabung atau bersatu. Irob Nasob (kerja keras) tandanya adalah fathah (terbuka). Irob Khofed atau jer (rendah) tandanya adalah kasroh (pecah). Irob Jazem (Pasti) tandanya sukun (tenang).

Adinda hidupku akan memperoleh derajat Rofa' (Tinggi) bila aku dapat dlommah (bersatu) dengan hatimu. Maukah adinda menjadi dlommah denganku sebagai tanda mencapai tingginya derajat??

Ya, adinda terima menjadi dlommah kakanda, tetapi kakanda harus Nasob kan dulu diri kakanda. (I'rob Nasob. Nasob artinya kerja keras) agar hati dinda menjadi ter-fathah-kan (Fathah artinya terbuka).

Bila itu permintaan adinda maka kakanda akan senantiasa menasobkan diri tapi tolong jangan adinda membalasnya dengan khofed (irob khofed. khofed artinya rendah/merendahkan) kepada kakanda sehingga hati kakanda menjadi kasrah (pecah).

Baca juga Filosofi Kalimat Isim dan Fi'il

Wahai kakanda, adinda tidak akan berbuat sekeji itu terhadap kakanda. Adinda hanya ingin jazem (irob jazem. jazem artinya kepastian atau ketentuan) agar hati adinda sukun (tenang).

Mari kita selesaikan dulu tholabul ilminya. Setelah itu mari kita arungi bersama-sama kehidupan ini hingga akhirat nanti.

@amaddayumiddu


Senin, 25 Desember 2017

Kenapa Kau Berteriak Ketika Marah

Seorang Ulama berjalan dg para muridnya, mereka melihat ada sebuah Keluarga yg sedang Bertengkar, dan saling Berteriak....
Ulama tersebut berpaling kepada muridnya dan bertanya :
"Wahai muridku,..
Mengapa orang saling berteriak jika mereka sedang Marah..? "
Salah satu Murid menjawab :
" Karena kehilangan Kesabarannya,makanya mereka  Berteriak..."
Si Ulama Bertanya kembali :
" Tetapi.., mengapa harus Berteriak kepada orang yg tepat berada di sebelahnya..?
Bukankah pesan yg ia sampaikan, bisa ia ucapkan dgn cara Halus...? "
Tanya sang Ulama menguji murid-muridnya.
Muridnya pun saling beradu jawaban, namun tidak satupun jawaban yg mereka sepakati.
Akhirnya sang Ulama berkata :
"Apabila dua orang sedang Marah, maka hati mereka saling Menjauh....
Untuk dapat Menempuh jarak yg Jauh itu, mereka harus Berteriak agar Perkataannya dapat Terdengar....
Semakin Marah,...maka akan Semakin Keras Teriakannya.
*Karena Jarak kedua hati semakin Jauh....  *
Begitu juga sebaliknya , di saat kedua insan Saling Jatuh Cinta....
Mereka tidak Saling Berteriak antara yang satu dengan yang  lain....
Mereka Berbicara Lembut, karena Hati mereka Berdekatan....
Jarak antara kedua Hati sangat Dekat..."
Bila mereka semakin lagi saling mencintai, apa yang terjadi ?
Mereka tidak lagi Bicara Mereka hanya Berbisik dan saling mendekat dalam kasih-sayang
Pada akhirnya, mereka bahkan tidak perlu lagi Berbisik,
Mereka cukup hanya dengan Saling Memandang.....
Sedekat itulah dua insan yg Saling Mengasihi..."
Sang Ulama memandangi Muridnya dan mengingatkan dengan lembut :
" Jika terjadi Pertengkaran diantara kalian, jangan biarkan Hati kalian Menjauh...
Jangan Ucapkan Perkataan yg membuat Hati kian Menjauh....
Karena jika kita biarkan,.. suatu hari jaraknya tidak akan lagi bisa ditempuh...."
Semoga kita dijauhkan dari sifat-sifat amarah,
Di anugrahi kelapangan dada dan kesabaran..
Aamiin Yaa Robbal Alamiin..

Minggu, 24 Desember 2017

Filosofi Jendela

Ya, Bahwasanya keteladanan bisa diambil dari mana saja selama hal itu dapat menjadikan diri kita lebih baik. Teladani lah segala sesuatu yang mempunyai nilai-nilai positif.

Setiap makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini dapat kita teladani. kita dapat meneladani yang selalu saling menyapa jika bertemu sesamanya. Hal seperti inilah yang dapat menguatkan tali persaudaraan.

Bagaimanapun juga kita dapat meneladani benda-benda yang yang ada disekeliling kita ataupun benda-benda yang ada dirumah kita. Lihatlah jendela dalam rumahmu, bukankah rumah yangtanpa jendela terasa sangat pengap, tak ada sirkulasi udara. Kita pun harus seperti jendela yang bisa menjadi jembatan orang-orang untuk meraih nafas yang segar yaitu kesuksesan.

Ah, Betapa hinanya diri kita didunia ini jika seluruh hidup kita tidak dipergunakan untuk memberikan maslahat bagi sesama. Padahal pertolongan Allah swt terdapat pada pertolongan kita kepada saudara sesama kita.

Mari Berdayakan diri kita untuk kebaikan sesama makhluk. Maka kita akan bahagia.

Sabtu, 23 Desember 2017

SORGA NERAKA DI KAKI IBU

Emha Ainun Nadjib
Ibu saya berkata: “Sorga berada di bawah telapak kaki Ibu itu artinya bukan bahwa Ibumu ini berkuasa atasmu, sehingga tidak ada kebaikan bagimu kecuali mematuhi apa saja kata Ibu kepadamu”.
“Sorgamu ada di kakiku, Nak. Jadi amanat Tuhan kepada Ibumu sangat berat. Ibu wajib mensorgakan hidupmu. Ibumu harus memproses kesorgaanmu di dunia dan akhirat. Ibumu wajib bersikap terbuka dan adil agar engkau bisa merundingkan masa depan sorgamu sebaik-baiknya”.
“Sorga di kakiku ini disediakan untukmu, Nak. Tapi neraka di kakiku disediakan buat kita berdua. Kalau tak kusediakan pendidikan jalan ke sorga untukmu, Ibumu tercampak ke dalam neraka. Kalau hati Ibumu marah atau sakit hati kepadamu tanpa dasar yang Tuhan merelakannya, maka neraka bukan untukmu, melainkan untuk Ibumu”.
“Nak, kalau Ibumu menyediakan jalan neraka bagimu, ingatkanlah aku. Namun kalau kusediakan jalan sorga bagimu, engkau wajib patuh kepadaku”.

Minggu, 07 Mei 2017

*MEWASPADAI MOVEMENT GENERASI IBNU MULJAM*


_“Hukum itu milik Allah, wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.”_

Teriakan itu menggema ketika Abdurrahman bin Muljam Al Murodi menebas leher sahabat Ali bin Abi Thalib, _karomallahu wajhahu_. Subuh 7 Ramadhan itu duka menyelimuti hati kaum muslimin. Nyawa sahabat yang telah dijamin oleh Rasululah SAW menjadi penghuni surga itu hilang di tangan seorang saudara sesama muslim. Ali terbunuh atas nama 'hukum Allah' dan demi surga yang entah kelak akan menjadi milik siapa.

Tidak berhenti sampai disana, saat melakukan aksinya Ibnu Muljam juga tidak berhenti merapal Surat Al Baqarah ayat 207:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ

_“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.”_

Sebagai hukuman atas aksinya mencabut nyawa seorang khalifah, Ibnu Muljam kemudian dieksekusi mati dengan cara _qishas_. Proses hukuman mati yang dijalankan terhadap Ibnu Muljam juga berlangsung dengan penuh drama. Saat tubuhnya diikat untuk dipenggal kepalanya dia masih sempat berpesan kepada algojo:

_“Wahai Algojo, janganlah engkau penggal kepalaku sekaligus. Tetapi potonglah anggota tubuhku sedikit demi sedikit hingga aku bisa menyaksikan anggota tubuhku disiksa di jalan Allah.”_

Ibnu Muljam meyakini dengan sepenuh hati bahwa aksinya mencabut suami sayyidah Fathimah binti Rasulillah, seorang sepupu Rasulullah, dan ayah dari Hasan dan Husein itu adalah sebuah aksi _jihad fi sabilillah_. Seorang ahli surga harus meregang nyawa di tangan seorang muslim yang meyakini aksinya itu adalah di jalan kebenaran demi meraih surga Allah.

Potret Ibnu Muljam adalah realita yang terjadi pada sebagian umat Islam di era modern. Generasi pemuda yang mewarisi tabiat Ibnu Muljam itu belakangan ini giat memprovokasikan untuk berjihad di jalan Allah dengan cara memerangi, dan bahkan membunuh nyawa sesama kaum muslimin.

Siapa sebenarnya Ibnu Muljam? Dia adalah lelaki yang shalih, zahid dan bertakwa dan mendapat julukan _Al-Maqri’_. Sang pencabut nyawa Sayyidina Ali itu adalah seorang _huffadz_ alias penghafal Alquran dan sekaligus orang yang mendorong sesama muslim untuk menghafalkan kitab suci tersebut.

Khalifah Umar bin Khattab pernah menugaskan Ibnu Muljam ke Mesir untuk memenuhi permohonan ‘Amr bin ‘Ash untuk mengajarkan hafalan Alquran kepada penduduk negeri piramida itu. Dalam pernyataannya, Khalifah Umar bin Khattab bahkan menyatakan:

_“Abdurrahman bin Muljam, salah seorang ahli Alquran yang aku prioritaskan untukmu ketimbang untuk diriku sendiri. Jika ia telah datang kepadamu maka siapkan rumah untuknya untuk mengajarkan Alquran kepada kaum muslimin dan muliakanlah ia wahai ‘Amr bin ‘Ash_” kata Umar.

Meskipun Ibnu Muljam hafal Alquran, bertaqwa dan rajin beribadah, tapi semua itu tidak bermanfaat baginya. Ia mati dalam kondisi _su’ul khatimah_, tidak membawa iman dan Islam akibat kedangkalan ilmu agama yang dimilikinya. Afiliasinya kepada sekte _Khawarij_ telah membawanya terjebak dalam pemahaman Islam yang sempit. Ibnu Muljam menetapkan klaim terhadap surga Allah dengan sangat tergesa-gesa dan dangkal. Sehingga dia dengan sembrono melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama Islam. Alangkah menyedihkan karena aksi itu diklaim rangka membela ajaran Allah dan Rasulullah.

Sadarkah kita bahwa saat ini telah lahir generasi-generasi baru Ibnu Muljam yang bergerak secara massif dan terstruktur. Mereka adalah kalangan saleh yag menyuarakan khilafah dan pembebasan umat Islam dari kesesatan. Mereka menawarkan jalan kebenaran menuju surga Allah dengan cara mengkafirkan sesama muslim. Ibnu Muljam gaya baru ini lahir dan bergerak secara berkelompok untuk meracuni generasi muda Indonesia. Sehingga mereka dengan mudah mengkafirkan sesama muslim, mereka bahkan dengan enteng dan tak segan menyesatkan kiai dan ulama yang tidak sejalan dengan pikiran mereka.

Raut wajah mereka memancarkan kesalehan yang bahkan tampak pada bekas sujud di dahi. Mereka senantiasa membaca Alquran di waktu siang dan malam. Namun sesungguhnya mereka adalah kelompok yang merugi. Rasulullah SAW sendiri telah meramalkan kelahiran generasi Ibnu Muljam ini:

_"Akan muncul suatu kaum dari umatku yang pandai membaca Al-Qur'an. Dimana bacaan kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bacaan mereka. Demikian pula shalat kalian daripada shalat mereka. Juga puasa mereka dibandingkan dengan puasa kalian. Mereka membaca Alquran dan mereka menyangka bahwa Alquran itu adalah (hujjah) bagi mereka, namun ternyata Alquran itu adalah (bencana) atas mereka. Shalat mereka tidak sampai melewati batas tenggorokan. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya_. (Sahih Muslim).

Nabi SAW juga bersabda :

سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمانِ قَومٌ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ قَوْلَ خَيْرِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّيْنَ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، فَإذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاقْتُلُوْهُمْ ، فَإِنَّ قَتْلَهُمْ أَجْراً لِمَنْ قَتَلَهُمْ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ اْلقِيَامَة

_“Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda, berucap dengan ucapan sebaik-baik manusia (Hadits Nabi), membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya, maka jika kalian berjumpa dengan mereka, perangilah mereka, karena memerangi mereka menuai pahala di sisi Allah kelak di hari kiamat“_. (HR. Imam Bukhari 3342)

_“Akan keluar suatu kaum dari umatku, mereka membaca Alquran, bacaan kamu dibandingkan dengan bacaan mereka tidak ada apa-apanya, demikian pula shalat dan puasa kamu dibandingkan dengan shalat dan puasa mereka tidak ada apa-apanya. Mereka membaca Alquran dan mengiranya sebagai pembela mereka, padahal ia adalah hujjah yang menghancurkan alasan mereka. Shalat mereka tidak sampai ke tenggorokan, mereka lepas dari Islam sebagaimana melesatnya anak panah dari buruannya._” (HR Abu Dawud)

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri RA, berkata:

“Saat Rasulullah saww sedang membagi-bagikan ghanimah (rampasan perang), _datanglah seseorang dari Bani Tamim dengan pakaian yang pendek (bagian bawahnya), di antara kedua matanya ada tanda bekas sujud yang menghitam, lalu ia berkata: “Berbuat adillah wahai Rasulullah!”

Rasulullah SAW bersabda: “Celakalah engkau, siapa yang akan berbuat adil jika aku tidak berbuat adil? Maka engkau akan binasa dan rugi jika aku sendiri tidak berlaku adil.”

Lalu Rasulullah SAW bersabda: _“Akan datang suatu kaum kelak seperti dia, baik perkataannya, tapi buruk kelakuannya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk. Mereka mengajak kepada Kitabullah, tetapi mereka sendiri tidak mengambil darinya sedikitpun. Mereka membaca Al Quran, tetapi tidak melebihi kerongkongannya. Kalian akan mendapatkan bacaan Al-Qur’an mereka lebih baik dari kalian dan shalat dan puasa mereka lebih baik dari kalian. Mereka akan melesat meninggalkan Islam sebagaimana anak panah melesat dari busurnya. Mereka mencukur kepala serta mencukur kumisnya, pakaian mereka hanya sebatas setengah betis mereka.”_ Setelah Rasulullah SAW menjelaskan ciri-ciri mereka, Rasulullah SAW bersabda: _“Mereka akan membunuh para pemeluk Islam dan melindungi penyembah berhala!”_

[Diriwayatkan dalam kitab: Bukhari fi kitab dad’ al-khalq Bab “Alamah An-Nubuwwah”, An-Nisai’ fi khasa-is hal 43, 44, Muslim fi Kitab Az-Zakah Bab At-Tahdzir Min Zinah Ad-Dun-ya, Musnad Imam Ahmad juz I hal 78, 88, 91)

Dalam hadits lain Nabi SAW bersabda :

يَخْرُجُ نَاسٌ مِنَ اْلمَشْرِقِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْانَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ كُلَّمَا قَطَعَ قَرْنٌ نَشَأَ قَرْنٌ حَتَّى يَكُوْنَ آخِرُهُمْ مَعَ اْلمَسِيْخِ الدَّجَّالِ

_“Akan muncul sekelompok manusia dari arah Timur, yang membaca al-Quran namun tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn (kurun / generasi) mereka putus, maka muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama dajjal“_ (Diriwayatkan imam Thabrani di dalam Al-Kabirnya, imam imam Abu Nu’aim di dalam Hilyahnya dan imam Ahmad di dalam musnadnya)

Ketika Sayyidina Ali dan para pengikutnya selesai berperang di Nahrawain, seseorang berkata :

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَبَادَهُمْ وَأَرَاحَنَا مِنْهُمْ

_“Alhamdulillah yang telah membinasakan mereka dan mengistirahatkan kita dari mereka“_, maka sayyidina Ali menyahutinya :

كَلاَّ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ مِنْهُمْ لَمَنْ هُوَ فِي أَصْلاَبِ الرِّجَالِ لَمْ تَحْمِلْهُ النِّسَاءُ وَلِيَكُوْنَنَّ آخِرَهُمْ مَعَ اْلمَسِيْحِ الدَّجَّال

_“Sungguh tidak demikian, demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya akan ada keturunan dari mereka yang masih berada di sulbi-sulbi ayahnya dan kelak keturunan akhir mereka akan bersama dajjal“._

Kebodohan mengakibatkan mereka merasa berjuang membela kepentingan agama Islam padahal hakikatnya mereka sedang memerangi Islam dan kaum muslimin. Wahai kaum Muslimin dan Nahdliyin, waspadalah pada gerakan generasi Ibnu Muljam ini. Mari kita siapkan generasi muda kita agar tidak sampai diracuni oleh golongan Ibnu Muljam gaya baru. Islam itu agama _Rohmatan Lil 'Alamin_. Islam itu agama keselamatan. Islam itu merangkul, dan bukan memukul. _*Ihdinas-shirathal mustaqim...*_ 

Wallahu A'lam.

Kamis, 16 Oktober 2014

SETAN APA YANG MENJADI KEKASIHMU??

Ketika mendengar nama setan yang terpikirkan setan itu menyeramkan dan musuh utama manusia. walaupun menyeramkan dan musuh tetapi banyak manusia yang menjadikan setan sebagai kekasihnya. setan menjadi musuh manusia bermula dari keangkuhan setan/iblis yang tidak mau bersujud pada nabi Adam atas perintah Allah swt. Setan dengan sombongnya menolak perintah Allah swt dengan alibi bahwa setan lebih baik dari pada adam, karena diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah liat. Menurut setan Api lebih baik daripada tanah.

Kesombongan setan inilah yang menyebabkan setan terusir dari surga sambil bersumpah serapah akan menyesatkan anak keturunan Adam as. tugas pertama setan menyesatkan Adam lewat siti hawa agar mau memakan buah khuldi, bujuk rayu setan akhirnya membuahkan hasil, Adam dan Hawa pun memakan buah khuldi yang menyebabkan adam diturunkan ke bumi. setelah itu bujuk rayu setan semakin menjadi-jadi kemudian habil terbujuk untuk membunuh saudaranya yaitu qobil.

Manusia sebagai keturunan Adam kemudian senantiasa mendapatkan godaan-godaan yang tiada hentinya. Barangsiapa yang berpegang teguh pada ajaran-ajaran rasul maka akan selamat. sedangkan yang tidak berpegang pada ajaran rasul maka akan dengan mudahnya tertipu bujuk rayu setan. ketika sudah tertipu bujuk rayu setan, jadilah setan menjadi kekasih yang selalu melenakan, menina bobokan lupa pada kehidupan akhirat.

Dan setan itu bermacam-macam namanya dengan tugasnya masing-masing.

1. Khanzab, Luqnis dan Walhan
Setan ini yang menggoda orang sholat dari depan, samping dan belakang. ketika seseorang sholat setan khanzab akan menggoda kekhusu'anya dengan mengingatkan perkara dunia. Setan walhan menganggu lewat samping dengan memperdengarkan suara-suara  yang menggangu konsentrasi . sedangkan setan Luqnis mengganggu ketika seseorang bersujud dengan menaiki kakinya agar sujudnya tidak berlama-lama. Setan membenci orang yang shalat dengan sujud yang lama. Intinya setan ini menggoda manusia agar solatnya segera lekas selesai tanpa mendapatkan kesempurnaan solat. orang yang solatnya cuma "jengkelat-jengkelit" saja tanpa memperhatikan thuma'ninah dan bacaan solat yang benar berarti telah menjadikan setan ini sebagai kekasihnya.

2. Dasim
Setan ini yang menggoda sebuah keluarga. Mengajak istri untuk menipu suami, bermain dengan pria lain di belakangnya. begitu juga suami memiliki simpanan wanita lain. ketika didalam rumah seluruh keluarga digoda untuk saling tidak menghormati satu denga lainnya. ketika makan dan minum untuk tidak mengucapkan basmalah. sehingga makanan yang ada dirumah menjadi jauh dari keberkahan. kalau keluarga tidak harmonis berarti penghuni rumah telah dijadikan kekasih sama setan dasim.

3. Zalanbur
Setan ini berkeliaran dipasar, mengoda para pedagang untuk tidak jujur, menjual daganganya dengan mengurangi timbangan. menyuruh para pedagang untuk berbohong terkait kualitas barang daganganya. sudah tentu para pedagang yang suka mengurangi timbanganya telah berpacaran dengan setan ini.

4. Bathar
Ketika seseorang tertimpa musibah dan tidak menerima suratan takdir yang sudah ditetapkan berarti setan ini telah sukses menjadikan orang tersebut sebagai kekasihnya.

5. Al-'awar
Setan yang bertempat dimuka, payudara dan pantat wanita. setan ini menjerumuskan seseorang untuk berbuat zina. ketika seseorang lelaki berada didepan wanita setan ini akan menghiasi wajah wanita tersebut agar nampak terlihat cantik untuk menggugah hasrat dari lelaki. Begitu juga ketika lelaki berada dibelakangnya maka setan ini akan menghiasi pantat wanita untuk menarik birahi seorang lelaki. benarlah kiranya kalau ada anjuran untuk menurunkan pandangan ketika bertemu seseorang wanita dan hindarilah berjalan dibelakang wanita. 

Semoga kita semua mampu menahan godaan hawa nafsu dan godaan setan. Yang telah tergoda dan menjadi kekasih setan semoga mendapatkan kesempatan untuk bertaubat. bagainmanapun juga pintu taubat Allah swt selalu terbuka lebar untuk para hambanya.


Jumat, 10 Oktober 2014

SUKSES ITU? VERSI ABRAHAM SAMAD KETUA KPK.

gelisah, ya gelisah dalam hatiku  ketika melihat acara kick andy di salah satu stasiun televisi . kala itu bintang tamunya adalah ketua KPK, Bapak Abraham Samad. sebenarnya inti dari acara kick andi itu adalah tentang pemberantasan korupsi di negara indonesia ini. beliau menyatakan bahawa negara ini tingkat korupsi sudah sedemikian akut sehingga diperlukan orang-orang yang yang punya integritas dan attitude yang baik, 

kala itu yang membuatku gelisah adalah pernyataan dari beliau yaitu "sukses itu bukanlah tentang materi". beliau menjelaskan kesalahan para guru dan orang tua yang selalu menjelaskan kepada anak-anak bahwa sukses itu selalu berkaitan dengan materi, punya kemewahan baik harta maupun tahta sehingga dalam alam bawah sadar anak hanya terpikirkan bagaimana caranya untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara, meraih kekuasaan dengan cara apapun baik cara halal maupun haram.

inilah yang menyebabkan mental anak menjadi mental korup mental duniawi tanpa menghargai perjuangan dan kerja keras. menginginkan segala sesuatu dengan cara-cara instan agar terlihat "SUKSES" dimata orang lain.

padahal sukses itu seharusnya bermakna seberapa besarkah seseorang bermanfaat bagi orang lain.

SETUJU GUYS?????

Selasa, 23 Juli 2013

PEDOMAN GRAMATIKAL DAN KOSAKATA BAHASA ARAB MTs TARBIYATUL AULAAD

مُــــفـْرَدَاتُ التَّـــحِيـــّةِ
KOSAKATA SAPAAN

س : اَلســّلُا مُ عَلَيـــْكُـمْ
Assalamualaikum !
ج : وَعَـلَــيْكُمُ السّـــلَا مْ
Wa’alaikum salam!
س : صَــبَـاحُ الْخَـــيْرِ
Selamat pagi!
ج : صـَبَــاحُ النّــورِ
Selamat pagi!
س : مَســــَاءْ الْخَيـــْرِ
Selamat sore!
ج : مَسَـــاءُ النــّورِ
Selamat sore!
س : نَــهَا رُكَ سَعِـــيْدٌ
Selamat siang!
ج : سَـعـِــيد مُبـا رَك
Selamat siang!
س : لَيْـلَـتُـك سَعتِــــــيـدَ ة
Selamat malam!
ج : سَعـــِيدَة مُبـا رَكَـة
Selamat malam!
س : اَهْــــلًا وَ سَـهـــْلًا
Selamat datang!
ج : اَهْــــلًا بِــــك
Selamat datang!
س : انـا سَعــِيدٌ بِـهَـذا الّلِقَـاءِ
Senang bertemu denganmu!
ج : وَ انـــــا كَــــذَا لـــِك
Demikian juga saya!
س : انــا فِـي شَــوقٍ اِلَــيك
Saya rindu padamu!
ج : وانــا كــَذا لـــِك
Demikian juga saya!
س : الـــــى الّلِــــــقَـا ء
Sampai jumpa lagi!
ج : الَــــى اللـّــقـَــــا ءِ
Sampai jumpa lagi!






مُـــــفـْرَداتُ التّـــعـا رُفْ
KOSAKATA PERKENALAN


س : مَــا ا سْـمُـــك ؟
Siapa namamu?
ج : اِسْــــمـِي ..............
Nama saya ......

س : كَـــــيفَ حَـــا لُـك ؟
Bagaimana kabarmu?
ج : ا نـــا بِخَــير اَلْحَمْــدُ لِـلهِ
Saya baik, alhamdulillah

س : مَـــنْ أَنْـــتَ ؟
Siapa kamu?
ج : أنا ..................
Saya .................

س : مِــنْ اَ يْــنَ اَنــــْـتَ ؟
Darimana kamu?
ج : انا مِنْ .............
Saya dari .........

س : ا نَــــا
Saya
ج : انــــت
Kamu
الامثلة

عمر : السلا م عليكم

احمد : وعليكم السلام


عمر : صباحُ الخير!

احمد : صباح النور!


عمر : مااسمُـك ؟

احمد : اسمِـي احـمـد ومـن ا نْــت ؟


عمر : انا عـمــر !




عمر : مِن ايــنَ انـــت ؟

احمد : انا من جلا جاف ومن اين انت ؟


عمر : انا من فورواكرطا




عمر : كيف حالك ؟

احمد : انا بخير الحمدلله. وكيف حالك ؟


عمر : انا بخير الحمدلله




عمر : اهلا و سهلا

احمد : اهلا بك


عمر : انا سعيد بهذا اللقاء

احمد : و انا كذالك


عمر : الى اللقاء

احمد : الى اللقاء


الاِسْــتِـفْـهـام
KATA TANYA

مَـــا
Apa
مَــا ذا
Apa
#
هَـــل
Apakah
هَمـْـزَه ( أ )
Apakah
كَمْ
Berapa
مـَتَـــى
Kapan
#
اَيْـــنَ
Dimana
كَيْــــفَ
Gimana
ألامثلة
س : مــا هـــَذا ؟
#
ج : هَـذا كِتـــا ب !
س : مـــا ذا يَـكـْتُــــبُ الاُسْــتـــا ذُ ؟
#
ج : يَـكْـتـــُبُ الاُسـتَــا ذ الرّسَــــا لَـة !
س : هـل يَـدْ خُـــلُ الاستاذُ الفَصْـــلَ ؟
#
ج : نعم , يدخلُ الاســتـا ذُ الفَـصْـــلَ !
#
ج : لا , لَمْ يَدْخُلْ الاسـتــــا ذُ اَلفـَصْــلَ !
س : هـل اَ نْـــتَ مُـــؤَظـــّف ؟
#
ج : نعم , انا مؤظف !
#
ج : لا , انا طالب !
س : أَ ذَهَــبَ التــلمِيــذُ الى المــدْرَسَــــــةِ ؟
#
ج : نعم , ذَهب التلْمِيذُ الى المدرسة ِ!
#
ج : لا, لَمْ يَذ هَبْ التلميذُ الى المدرسةِ !
س : أ مُحــمّــدٌ طـا لـــب ؟
#
ج : نعم , محـــمــد طالــــب !
#
ج : لا , محمـــد مؤظـــّفٌ !
س : كم دَقيقَةً فى السّاعَة؟
#
ج : فى السّـــاعــةِ سِــتــّونَ دَقــــيقــــةً!
س : متى ذهَبَ احمد ُالى المدرسة ؟
#
ج : ذهـب احــمدُ الى المـدرســــة صبَــــاحًــــا!
اين : ايــنَ السّبـــورة ؟
#
ج : السبّـــورةُ على المَـكْـــتَــــبِ !
س : كَيـــفَ ذَهَـــبَ احمـــدُ الى المـــد رســـة ؟
#
ج : ذهــب احـمـــدُ الى المـــدرســةِ بِالــد رّاجـــةِ!
القاعدة
Apabila kata tanya menggunakan “hamzah dan hal”dan menggunakan kalimat fiil maka Jawabanya ketika untuk jawaban tidak menggunakan fiil mudlore dan ditambahi dengan huruf   لَمْ.

اَقْـســــامُ الكَــــلِمـات
PEMBAGIAN KALIMAT


Kalimat dalam bahasa arab itu ada tiga :
1.      Kalimat isim yaitu kalimat yang menunjukan arti yang tidak disertai dengan waktu atau dinamakan sebagai kalimat benda

Contoh : تلميذ , مدرسة , دراجة

2.      Kalimat fiil yaitu kalimat yang menunjukan arti yang disertai dengan waktu atau dinamakn sebagai kalimat predikat

Contoh : دخلكتب , يسمع

Kalimat fi’il itu ada empat :
a.       Fi’il madli : kalimat yang menunjukan arti dan disertai dengan waktu yang telah lampau.
b.      Fi’il mudlore : kalimat yang menunjukan arti dan disertai dengan waktu yang sedang berlangsung atau akan datang.
c.       Fi’il amar : menunjukan perintah
d.      Fi’il nahi : menunjukan larangan

3.      Kalimat huruf yaitu kalimat yang bisa menunjukan arti secara sempurna apabila berbarengan dengan kalimat yang lain (isim dan fi’il)

Contoh : الى , في, فوق




مُؤَنّثْ و مُذَكّرْ
MUANNAS DAN MUDZAKAR
Dalam bahasa arab juga ada kalimat mudzakar (laki-laki) dan muannas (perempuan) diantara ciri-cirinya adalah   :
a.    Mudzakkar
1.      Menunjukan makna laki-laki
2.      Tidak ada ta’ marbutoh ( ة)
Contoh :
b.    Muannas
1.      Menunjukan makna perempuan
2.      Ada ta’ marbutoh ( ة)
Contoh :
مُبْتَدَأ   خَبَر
MUBTADA KHOBAR

Mubtada adalah isim atau kata yang terletak diawal kalimat (jumlah atau rangkaian kata) yang berfungsi sebagai subyek
Khobar adalah kalimat yang terletak sesudah mubtada dan berfungsi sebagai predikat  atau penyempurna jumlah

Contoh :  هذا قلم , تلك ساعة ,تلميذ            احمد

مُبتَدأ مُؤَخّر و خَبَر مُقَّدّم
MUBTADA DIBELAKANG KHOBAR DIDEPAN


Mubtada terkadang terletak dibelakang khobar apabila khobar berbarengan dengan huruf jer  atau kalimat tanya  ini yang dinamakan mubtada muakhor khobar muqoddam.

Contoh : عمر في الفصل , قلم على الكرسي  ,   مسطرة تحت المكتب
الافعال
FI’IL

فـعـــل نــَهـــــِي
فـعـــل أَ مـــَرْ
فعــــل مـُضَــا رِع
فِــعِـــلْ مَــا ضِــي
لَا تَخــــْرُجْ
أُخْــــرُجْ
يَـخْــــرُجُ
خَـــرَجَ
Jangan keluar
Keluarlah
Sedang atau akan keluar
Sudah keluar
لَاتـَذْهَــــبْ
اِذْهَـــــبْ
يـَذْهَـــــبُ
ذَهَـــــبَ
Jangan pergi
Keluarlah
Sedang atau akan pergi
Sudah pergi
لَا تَكـْتُــــبْ
أُكـْتُــبْ
يَكْـتُـــــبُ
كَـتَـــــبَ
Jangan tulis
Tulislah
Sedang atau akan menulis
Sudah menulis
لَاتـَـدْ خُـــلْ
اُ دْخُــــــلْ
يــَدْخُـــــلُ
دَخَــــــلَ
Jangan masuk
Masuklah
Sedang atau akan masuk
Sudah masuk
لَا تَــجْــلـِسْ
اِجْـــلِــسْ
يَجْــلِـــسُ
جَــلَــسَ
Jangan duduk
Duduklah
Sedang atau akan duduk
Sudah duduk


المفردات
KOSA KATA

1
تِـلمـــيذٌ
Siswa
مُــدَرّسٌ
Guru
#
أُسْتـا ذٌ
Guru
طَـالِبٌ
Murid
2
مَدْرَسَــةٌ
Sekolah
جَــرَسٌ
Lonceng
#
مَكْتَـبٌ
Meja
فَصْـــلٌ
Kelas
3
اِسْــــــمٌ
Nama
دَرّاجَــةٌ
Sepeda
#
مَعْمَــلٌ
Laborat
اِدَا رَةٌ
Kantor
4
مَكْـتَـبَــةٌ
Perpus
كُرْسِـيٌ
Kursi
#
قَـلـَمٌ
Pulpen
كِتَــا بٌ
Buku
5
سَبـّورَةٌ
Papan
ساَـحَـةٌ
Halaman
#
دُ رْجٌ
Laci
مسْطَـرَةٌ
Penggaris
6
صُـورَةٌ
Gambar
خَرِيطَـةٌ
Peta
#
حَــائِطٌ
Tembok
سَيّــا رَةٌ
Mobil
7
صـَغِـيرٌ
Kecil
كَبــِيــرٌ
Besar
#
نَظـِيفٌ
Bersih
وَاسِــخٌ
Kotor
8
طَــوِيـلٌ
Panjang
قَـصـِـيرٌ
Pendek
#
قَـرِيـبٌ
Dekat
بَـعِيـــدٌ
Jauh
9
جَدِيـــدٌ
Baru
قَـدِ يـــمٌ
Lama
#
جَيّـــدٌ
Bagus
قَبـِيـــحٌ
Buruk
10
يَــومٌ
Hari
اُسْبُــوعٌ
Seminggu
#
شَهْـــرٌ
Bulan
سَـنَـــةٌ
Tahun
11
بَــابٌ
Pintu
جِــدَا رٌ
Dinding
#
طَـعَا مٌ
Makanan
شَــرَابٌ
Minuman
12
صَبَـاحًـا
Pagi
نَهارًا
Siang
#
مَسَاءً
Sore
لَيْلًا
Malam
13
طَلّاسَـةٌ
Penghapus
قـرْطَاسٌ
Kertas
#
خِزَانَـةٌ
Lemari
سَـقٌــفٌ
Atap
14
اَ دَ ا ةٌ
Alat
مَقْصَـفٌ
Kantin
#
وَاسِــعٌ
Luas
ضَــيـّقٌ
Sempit
15
جَــلـَسَ
Duduk
يَجْـلِــسُ
Duduk
#
قَــــرَأَ
Membaca
يَــقْــرَأُ
Membaca
16
ذَهَــبَ
Pergi
يـَذْهَــبُ
Pergi
#
وَصَلَ
Sampai
يَصِلُ
Sampai
17
دَخَــلَ
Masuk
يَـدْخُــلُ
Masuk
#
خَـرَجَ
Keluar
يَخْــرُجُ
Keluar
18
كَتَبَ
Menulis
يَكْتُبُ
Menulis
#
سَمِعَ
Mendengar
يَسْـمَـــعُ
Mendengar
19
قَــا مَ
Berdiri
يَـقُــومُ
Berdiri
#
لَـعِــبَ
Bermain
يَــلْعَــبُ
Bermain




الاسماء الاشارة
ISIM ISYARAH

هــذَا
Ini (satu)
هَــذانِ
Ini
 (dua)
#
هَـــذِهِ
Ini
(satu)
هَــتَــا نِ
Ini
 (dua)
ذَلِــكَ
Itu (satu)
ذَانِـــكَ
Itu
 (dua)
#
تِـلْــــكَ
Itu (satu)
تــاَنــِكَ
Itu
 (dua)
هَــؤُلَاءِ
Ini (banyak)
اُولَئِكَ
Itu (banyak)
#
اُولَاءِ
Ini (banyak)
تِـــلــكَ
Itu (banyak)
ألامثلة
هــذا قـلــم
Ini sebuah pena

هــذه سبــورة
Ini papan tulis
هـذان كـتـا بــا ن
Ini dua buah kitab

هـتـان مسطرتا ن
Ini dua buah penggaris
ذلــك كـرســي
Itu sebuah kursi

تـلــك ســاعــة
Itu sebuah jam
ذانــك مـكتـبــا ن
Itu dua buah meja

تا نــك دراجتــا ن
Itu dua buah sepeda
هــؤلاء أقــلا م
Ini beberapa pena

اولاء سـاعـا ت
Ini beberapa jam
اولئك  أقلام
Itu beberapa pena

تـلــك  سـاعــا ت
Itu beberapa jam
القاعدة
Apabila ada kalimat atau kata yang ada huruf ta’marbutohnya ( ة) maka menggunakan isyarah
هذه , هتان , تلك , تانك , اولاء , تلك
untuk membedakan antara lafadz yang mudzakar dan muannas.



اَدَوَاتُ اْلجَرّ
HURUF JAR/JER


اِلَــى
Kepada
فِــيَ
Didalam
#
تَـحْــتَ
Dibawah
فَــوْقَ
Diatas

بِ
Dengan
عَـلَــى
Atas
#
وَرَأَ
Belakang
جَــانـِبَ
Disamping

مِـــنْ
Dari
عِـنْــدَ
Punya
#
حَــولَ
Sekitar
اَمَـــامَ
Didepan

خَــا رِجَ
Diluar
دَاخِــلَ
Didalam
#
لِ
Untuk
عَـــنْ
Tentang
ألامثلة

الـَـى المَـدرسـَــة
في الفَـصْــل
#
تـحــت المــكتـَـبِ
ورأ الاسـتـا ذ

علـى الـكُـرسـِــي
امــا م الفصْــل
#
مــن سدارجا
عنـد احـمــد





اسْمُ الضّمِير
ISIM DLOMIR

هُــوَ
اِيّــا هُ
فَــعـَلَ
يَـــفْـعُلُ
Dia laki-laki satu
هُـمَــا
اِيّــاهُـمَا
فَــعَـلَا
يَـــفْـعُلَانِ
Dia laki-laki dua
هُــــمْ
اِيّـاهُــمْ
فَـعـَـلُوْا
يـــَفـْعُلُونَ
Dia laki-laki banyak





هـِــيَ
اِيـّــاهَــا
فَــعـَلتْ
تَــفْـعُلُ
Dia perempuan satu
هُـمَــا
اِيّـاهُـمَـــا
فَــعـَلَتَا
تَــفْعـُلَانِ
Dia perempuan dua
هُـــنّ
اِيّــاهُــنّ
فَـــعـَلْنَ
يَــفْـعُلْنَ
Dia perempuan banyak





اَنـْـــتَ
اِيـّــا كَ
فَـعَلْـتَ
تَـــفْعـُلُ
Kamu laki-laki satu
اَنْـتُــمَــا
اِ يّـاكـمــا
فَـعَـلْتُمَـا
تَــفْعـُلَانِ
Kamu laki-laki dua
اَنْـتُـــــمْ
اِ يـّــا كُــمْ
فَـعـَلْـتُمْ
تَــفْعـُلُونَ
Kamu laki-laki banyak





اَنْـــــتَ
اِ يـّــا كَ
فَــعـَلْتِ
تَــفْعُلِينَ
Kamu perempuan satu
اَنْـتُـمَـــا
اِ يّـاكُـمـــا
فَــعَـلْتُمَا
تَــفْعُلَانِ
Kamu perempuan dua
اَنْـتـُـــنّ
ايـّــا كُــنّ
فَــعَـلْتُنّ
تـَـفْـعُلْنَ
Kamu perempuan banyak





اَنَـــــا
اِ يـّــــا يَ
فَـــعَـلْتُ
اَفْـــعُـلُ
Saya
نَحْــنُ
اِ يـّـا نــا
فَـــعَـلْنـَا
نَــفـْعُـلُ
Kita