Selasa, 19 Maret 2013

ABAH, KAMI MERINDUKANMU

Entah kenapa tiba-tiba teringat beliau, membayangkan saat-saat kebersamaan. saat dengan bangga beliau memujiku dan memuji adik-adikku. dan tiba-tiba juga ada pesan masuk dari adik "mas aku kangen bapak." hampir semua adik-adikku termasuk diriku memang lebih dekat dengan beliau daripada dengan ibu. bukan berarti tidak menghormati ibu cuma cara beliau memperlakukan anak itu yang membuat anak-anaknya senang bahkan sungkan sendiri ketika tidak menuruti perintahnya. pendekatan psikologis dibarengi dengan ketegasan itulah yang membuat anak-anak lebih dekat ke beliau daripada ke ibu.

Beliau adalah sosok yang apa adanya yang berani mengatakan tidak pada kedzaliman yang terjadi dikampung. selalu yang pertama turun tangan untuk kemaslahatan warga. sayang anak-anaknya belum ada yang bisa mencontohnya. kadang aku berpikir mungkinkah hanya dengan doa-doa dari anak-anaknya bisa membuat beliau bahagia di alam sana tanpa bisa mencontoh apalagi menjadi seperti yang diharapkan.

tidak ada salahnya sebagai anak untuk membanggakan orang tuanya sendiri, dan saya bangga mempunyai ayah seperti beliau walaupun waktu kebersamaan terasa singkat tapi cukuplah untuk bisa mengukir wajahnya dihati anak-anaknya. mungkin hanya si bungsu yang tidak bisa mengingat wajah beliau dengan jelas. dan kami ternyata aku dan adik-adikku pada malam ini sama-sama merasakan kerinduan yang sama pada beliau. kerinduan yang teramat dalam; kerinduan yang kadang sampai menitikan air mata. ALLAHUMMAGHFIR LAHUU WAR HAMHUU WA'AAFIHII WA'FU 'ANHUU.