ini tulisan merupakan intropeksi untuk penulis saja, mencoba menganalisa segala tingkah laku baik hati maupun panca indera penulis. ketika penulis mengatakan ketidak setujuan akan sesuatu sebenarnya yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah kenapa penulis tidak setuju. apakah murni tidak setuju dari lubuk hati yang paling dalam atau hanya menutupi ketidakmampuan/keiri hatian untuk melakukan hal tersebut. sudah berulang kali penulis ketika berpendapat tentang sesuatu pasti langsung melakukan investigasi bagi diri penulis sendiri. salah satu pendapat penulis adalah ketidak setujuanya akan sebuah hubungan pacaran yang dibarengi kemesraan fisik, seperti ciuman dan pelukan. logika penulis seratus persen bahkan seribu persen tidak setuju akan hal itu. tetapi kadang nafsu selalu menggodanya. jadi pertanyaan selanjutnya apakah penulis benar-benar tidak setuju atau hanya untuk menutupi keiri hatian penulis pada orang-orang yang bermesraan tersebut. atau hanya merupakan sebuah bentuk kekecewaan penulis. apapun itu semoga Tuhan selalu melindungiku. tidak bisa dipungkiri bahwa melawan nafsu itu teramat berat.
entahlah, semoga yang membaca paham dengan apa yang dimaksud oleh penulis. seperti halnya kau selalu mengolok seseorang karena kegalauanya dengan berbagai OLOKAN tapi kamu berkicau sendiri menunjukan kegalauan sedangkan ketika ditanya kau beralasan sekedar iseng dan tidak benar-benar galau karena galau tidak ada dalam kamusmu. sebenarnya kau tidak setuju dengan kegalauan atau hanya merekayasa untuk menutupi kelemahanmu.
masih terlalu sulit untuk aku jelaskan, berulang kali aku baca tulisan ini belum bisa mewakili apa yang aku maksudkan. terkadang tulisan belum bisa mewakili arti sebenarnya, jadi kadang bisa disalah artikan. kayaknya duduk bersama sambil sharing lebih mudah untuk aku jelaskan. SEKIAN
entahlah, semoga yang membaca paham dengan apa yang dimaksud oleh penulis. seperti halnya kau selalu mengolok seseorang karena kegalauanya dengan berbagai OLOKAN tapi kamu berkicau sendiri menunjukan kegalauan sedangkan ketika ditanya kau beralasan sekedar iseng dan tidak benar-benar galau karena galau tidak ada dalam kamusmu. sebenarnya kau tidak setuju dengan kegalauan atau hanya merekayasa untuk menutupi kelemahanmu.
masih terlalu sulit untuk aku jelaskan, berulang kali aku baca tulisan ini belum bisa mewakili apa yang aku maksudkan. terkadang tulisan belum bisa mewakili arti sebenarnya, jadi kadang bisa disalah artikan. kayaknya duduk bersama sambil sharing lebih mudah untuk aku jelaskan. SEKIAN