Sabtu, 06 April 2019

Kaki Kursi Yang Patah Mengingatkanku Padamu "Apakah Kamu Pasanganku"

Bel masuk kelas dipagi hari telah berbunyi tepat pukul 07.00 wib. Aku langkahkan kakiku menuju kelas 7A sambil membawa perangkat pembelajaran yang diperlukan. Setelah didalam kelas, aku ucapkan salam terlebih dahulu kepada para peserta didik sebelum duduk di kursi untuk berdoa bersama.

Namun, Ketika aku duduk dikursi yang tersedia tiba-tiba kursi tersebut terjungkal hingga menjatuhkan diriku. Ternyata salah satu kaki kursi tersebut telah rusak hingga tidak kuat menahan beban tubuhku. Padahal berat tubuhku tidak lah lebih dari 45 Kg. 

Setelah kursi tersebut diganti dengan yang lebih baik , Pembelajaran didalam kelas dilanjutkan kembali dan  berlangsung dengan baik. Ya, setiap pembelajaran yang ku pegang sebisa mungkin kulaksanakan dengan sebaik-baiknya dan melihat anak-anak senang serta tersenyum puas karena memperoleh pengetahuan yang baru membuatku bersukur pada Allah SWT.

Ketika bel tanda berakhir pembelajaran telah berbunyi, Ku tinggalkan kelas menuju kantor. Didalam kantor sambil menyeruput kopi ingatanku kembali pada kursi yang rusak tadi didalam kelas. Dari situ ku merenung, ternyata untuk meraih sebuah tujuan tidak bisa dilaksanakan dengan sendiri, harus ada patner atau rekanan untuk bekerja sama.

Kursi yang patah tadi tujuannya tentu untuk bisa diduduki dengan nyaman tapi tujuan itu tidak tercapai karena salah satu kakinya rusak. Kaki kursi yang masih ada merasa tidak mampu dan kesulitan mencapai tujuan setelah salah satu pasangan kaki tersebut rusak. Untuk bisa kembali mencapai tujuan maka kaki kursi yang rusak tersebut harus diperbaiki lagi atau kalau perlu diganti dengan kaki yang baru.

Kalau kita melihat sekeliling kita hampir semua yang namanya makhluk hidup diciptakan berpasang-pasangan. Mungkin berpasangan itu sebagai fitrah makhluk hidup seperti anggota tubuh kita yang hampir semuanya diciptakan berpasangan. Ada yang kanan ada yang kiri.

Dari sini kita harus sadar bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang harus berpasangan untuk mencapai tujuan-tujuan besar dan mulia. Ini dapat dilihat dari bagaimana Nabi Adam AS yang senantiasa merasa kesepian sebelum diciptakanya Sayyidah Hawa.

Sekarang tinggal bagaimana tujuan kita dalam hidup ini. Sangat sulit sekali mengarungi kehidupan yang berliku-liku ini tanpa adanya pasangan dalam hidup kita. Berbagi tugas dan bekerja sama akan memudahkan tercapainya sebuah tujuan.

Dengan berpasangan berarti kita telah sempurna sebagai manusia. Maka segeralah cari pasanganmu agar cita-cita dalam hidup didunia dan diakhirat dapat tercapai. Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak berpasangan, dan sehina-hina kematian kalian, adalah yang tidak berpasangan.

Akh, Akhirnya aku teringat kembali dirimu disana. Kamu yang kini sedang diperjungkan oleh kekasihmu. Kamu yang terlewatkan dalam pencarianku. Maafkan aku!

Baca Disini Filosofi Air ~ Pilihlah Lelaki Yang Seperti Air Suci Mensucikan.

Kubuka mata dan kulihat dunia. Tlah kuterima anugerah cintaNya. Tak pernah aku menyesali yang kupunya. Tapi kusadari ada lubang dalam hati.

Kucari sesuatu yang mampu mengisi lubang ini. Kumenanti jawaban apa yang dikatakan oleh hati. Apakah itu kamu Selama ini kucari tanpa henti. Apakah itu cintamu yang mampu melengkapi lubang didalam hati.

Kumengira dialah obatnya. Tapi kusadari bukan itu yang kucari. Ku teruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan. Dan kuyakin kau tak ingin aku berhenti.

Apakah itu kamu selama ini kucari tanpa henti. Apakah itu cintamu yang kan mengisi lubang didalam hati??

Note :
1.
شراركم عزابكم, وأراذل موتاكم عزابكم
Artinya: “Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah.”

Derajat hadits ini DHO’IF (Lemah), sebagaimana dinyatakan oleh syaikh Syu’aib Al-Arnauth rahimahullah.

2.
Album Letto ~ Lethologica Lubang di dalam hati.

3.
“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).

"Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang." (Q.S.Ar Ruum:21).

Tidak ada komentar: