Minggu, 10 Maret 2013

SEBUAH HIKMAH DARI KISAH UANG 1000 DAN 100.000

Uang Rp 1000 dan Rp 100.000 sama2 terbuat dari kertas, sama2 dicetak dan dari Bank Indonesia.
Pada­ saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat.
3 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja didalam dompet seorang pemuda.
Kemudian diantara kedua uang tsb terjadilah percakapan yg Rp 100.000 bertanya kepada yg Rp 1000, .
"kenapa badan kamu begitu lusuk,kotor,dan­ bau amis...?" dijawablah olehnya
"karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang2 bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual
ikan dan ditangan pengemis" lalu Rp 1000 bertanya balik pada Rp
100.00," Kenapa kamu kelihatan begitu baru,rapi dan masih bersih?" dijawabnya, "karena begitu aku
keluar dari Bank, langsung langsung disambut
perempuan cantik dan beredarnya pun di
restauran mahal, di Mall dan juga dihotel-hotel
berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet" lalu Rp 1000 bertanya
lagi," pernahkah engkau mampir ditempat
Ibadah? " dijawablah..."B­elum pernah" Rp 1000 pun berkata lagi," ketahuilah walaupun
keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum'at aku
selalu mampir di MESJID dan ditangan anak2
Yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada
TUHAN. Aku tidak dipandang manusia bukan sebuah nilai
tapi yg dipandang adalah sebuah manfaat
"Akhirnya menangislah uang Rp 100.000 karena
merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu
bermanfaat selama ini. Jadi,bukan seberapa besar penghasilan Anda,
tapi seberapa bermanfaatnya penghasilan anda
itu. Karena kekayaan bukanlah untuk
kesombongan... Semoga kita termasuk golongan orang2 yg selalu
mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk
semesta alam serta dijauhkan dari sifat
SOMBONG..

Aamiin