Rabu, 03 Juli 2019

KETELADANAN DAN KISAH-KISAH TENTANG ANJING


Sekarang ini sedang viral terkait seorang wanita non muslim yang membawa anjing kedalam masjid sekaligus tidak melepas alas kakinya ketika memasuki masjid.  Atas perbuatannya ini kemudian ada sekelompok orang yang melaporkan kepada polisi untuk diproses dan ditindak lanjuti karena telah melakukan penistaan agama. Bagi penulis lebih tertarik untuk membahas tentang seekor anjing daripada ikut mengomentari kejadian tersebut. Intinya orang yang sudah paham terkait thaharah dalam ilmu fikih pasti tidak akan memperbesar kejadian tersebut dan bisa lebih bijaksana dalam menyikapinya.

Ketahuilah anjng itu juga mempunyai gambaran atau filosofi keteladanan yang patut kita tiru seperti yang diterangkan dalam kitab Syarh kasyifatul saja ala safiinatunnajah. Pertama  Seekor anjing gemar mengosongkan perut, Ini merupakan salah satu sifat orang yang sholeh. Orang sholeh tentunya gemar berpuasa dan menghindari kekenyangan. Kedua Tidak tidur malam hari kecuali sedikit saja hal ini menjadi salah satu sifat dari orang-orang ahli Tahajud. Ketiga Kalaupun sehari ia diusir seribu kali ia tak akan hengkang dari pintu rumah tuannya, Inilai salah satu sifat dari orang-orang sidik. Keempat Bila ia mati pantang meninggalkan warisan yang berlebihan. Inilah ciri-ciri orang Zuhud. Kelima Selalu merasa puas meski menempati bumi di tempat yang paling hina sekalipun,  Inilah salah satu tanda dari orang-orang yang ridho terhadap ketentuan Allah.

Keenam Memandangi setiap orang yang memandanginya sampai dilemparkan kepadanya sesuap makanan, Inilah sifat orang yang sabar. Ketujuh Kalaupun diusir dan ditaburi debu, ia tak akan marah dan mendendam tuannya, nilah salah satu akhlak orang-orang yang asyik (rindu bertemu tuhan). Kedelapan Jika tempatnya ditempati oleh orang lain, ia rela menyingkir ke tempat yang lain, Inilah sebagian tindakan orang-orang yang terpuji. Kesembilan Apabila diberi makanan sebesar apapun, ia rela menerimanya, Inilah salah satu akhlak orang-orang yang Qona’ah. Kesepuluh Apabila bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain, ia tidak pernah membawa bekal yang diada-adakan, melainkan menurut kemampuannya, Inilah ciri-ciri orang yang tawakal kepada Allah.

Selain itu juga ada kisah seorang wali yang hilang karomahnya hanya karena merasa lebih mulya daripada seekor anjing. Ketika wali tersebut didekati oleh seekor anjing, wali tersebut mengangkat jubahnya karena takut akan najis dari anjing tersebut. Justru perbuatannya tersebut menyebabkan hilangnya karomah dari wali tersebut. Kemudian anjing tersebut berkata kepada sang wali, Aku memang najis namun cukup kau basuh tujuh kali salah satunya disertai tanah sudah membuatmu suci kembali tapi hatimu yang merasa lebih suci daripada makhluk lainnya itu merupakan kesombongan dari sifat iblis dan tidak akan bisa suci walau kau basuh dengan air tujuh samudera.

Ada juga kisah sang pelacur yang diampuni oleh Allah swt karena memberikan air minum pada seeokor anjing yang kehausan. Anjing tersebut mengelilingi sumur karena kehausan lalu datang lah sang pelacur ke sumur tersebut untuk mengambil air dari sumur. Melihat anjing yang terus-terusan mengitari sumur karena kehausan kemudian pelacur ini menimba air untuk diberikan kepada anjing tersebut. Atas perbuatannya inilah kemudian pelacur ini mendapat pengampunan dosa dari Allah swt.

Itulah beberapa kisah atau filosofi yang berhubungan dengan seekor anjing. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah dan keteladan seekor anjing tersebut. Wallahu A’lam.