Sekarang ini sedang viral terkait
seorang wanita non muslim yang membawa anjing kedalam masjid sekaligus tidak
melepas alas kakinya ketika memasuki masjid. Atas perbuatannya ini
kemudian ada sekelompok orang yang melaporkan kepada polisi untuk diproses dan
ditindak lanjuti karena telah melakukan penistaan agama. Bagi penulis lebih
tertarik untuk membahas tentang seekor anjing daripada ikut mengomentari
kejadian tersebut. Intinya orang yang sudah paham terkait thaharah dalam ilmu
fikih pasti tidak akan memperbesar kejadian tersebut dan bisa lebih bijaksana
dalam menyikapinya.
Ketahuilah anjng itu juga mempunyai
gambaran atau filosofi keteladanan yang patut kita tiru seperti yang
diterangkan dalam kitab Syarh kasyifatul saja ala safiinatunnajah.
Pertama Seekor anjing gemar
mengosongkan perut, Ini merupakan salah satu sifat orang yang sholeh.
Orang sholeh tentunya gemar berpuasa dan menghindari kekenyangan. Kedua Tidak
tidur malam hari kecuali sedikit saja hal ini menjadi salah satu sifat dari
orang-orang ahli Tahajud. Ketiga Kalaupun
sehari ia diusir seribu kali ia tak akan hengkang dari pintu rumah tuannya,
Inilai salah satu sifat dari orang-orang sidik. Keempat Bila ia mati
pantang meninggalkan warisan yang berlebihan. Inilah ciri-ciri orang Zuhud.
Kelima Selalu merasa puas meski menempati bumi di tempat yang paling hina
sekalipun, Inilah salah satu tanda dari orang-orang yang ridho terhadap
ketentuan Allah.
Keenam Memandangi setiap orang yang
memandanginya sampai dilemparkan kepadanya sesuap makanan, Inilah sifat orang
yang sabar. Ketujuh Kalaupun diusir dan ditaburi debu, ia tak akan marah dan
mendendam tuannya, nilah salah satu akhlak orang-orang yang asyik (rindu
bertemu tuhan). Kedelapan Jika tempatnya ditempati oleh orang lain, ia rela
menyingkir ke tempat yang lain, Inilah sebagian tindakan orang-orang yang
terpuji. Kesembilan Apabila diberi makanan sebesar apapun, ia rela menerimanya,
Inilah salah satu akhlak orang-orang yang Qona’ah. Kesepuluh Apabila bepergian
dari satu tempat ke tempat yang lain, ia tidak pernah membawa bekal yang
diada-adakan, melainkan menurut kemampuannya, Inilah ciri-ciri orang yang
tawakal kepada Allah.
Selain itu juga ada
kisah seorang wali yang hilang karomahnya hanya karena merasa lebih mulya
daripada seekor anjing. Ketika wali tersebut didekati oleh seekor anjing, wali
tersebut mengangkat jubahnya karena takut akan najis dari anjing tersebut.
Justru perbuatannya tersebut menyebabkan hilangnya karomah dari wali tersebut.
Kemudian anjing tersebut berkata kepada sang wali, Aku memang najis namun cukup
kau basuh tujuh kali salah satunya disertai tanah sudah membuatmu suci kembali
tapi hatimu yang merasa lebih suci daripada makhluk lainnya itu merupakan
kesombongan dari sifat iblis dan tidak akan bisa suci walau kau basuh dengan
air tujuh samudera.
Ada juga kisah sang pelacur yang diampuni oleh Allah swt karena memberikan air minum pada seeokor anjing yang kehausan. Anjing tersebut mengelilingi sumur karena kehausan lalu datang lah sang pelacur ke sumur tersebut untuk mengambil air dari sumur. Melihat anjing yang terus-terusan mengitari sumur karena kehausan kemudian pelacur ini menimba air untuk diberikan kepada anjing tersebut. Atas perbuatannya inilah kemudian pelacur ini mendapat pengampunan dosa dari Allah swt.
Itulah beberapa
kisah atau filosofi yang berhubungan dengan seekor anjing. Semoga kita bisa
mengambil hikmah dari kisah dan keteladan seekor anjing tersebut. Wallahu
A’lam.