Allah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya. Kecuali nabi dan rasul, tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada manusia yang tanpa cela, dan tidak ada manusia yang tanpa dosa.
Ketidaksempurnaan, cela, dan dosa tersebut menjadi celah bagi manusia satu sama lain untuk membicarakannya.
Dalam istilah agama, disebut dengan gibah. Gibah dalam arti membicarakan
keburukan orang lain. Dalam bahasa sehari-hari, gibah sebenanya serupa dengan bergosip, yakni menyebarkah kabar negatif yang belum tentu kebenarannya secara luas, baik dari mulut kemulut atau melalui media sosial.
Dalam A-Qur'an surah al-Hujurat (49) ayat 12, Alah melarang ber-ghibah dan menggambarkan pelakunya sebagai pemakan bangkai saudaranya. Apakah kamu masih akan melakukannya?
Hindarilah gibah sejauh-jauhnya. lakukan tabayun jika memang dirasa perlu agar semua tidak menjadi prasangka buruk.