10 KRITERIA WANITA IDAMAN DALAM AL QURAN
Ringkasan daripada tulisan H. Subhan Nur, Lc.
Allah s.w.t. berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 35,
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
(Qs. Al Ahzab: 35)
Wanita
merupakan makhluk yang memiliki berbagai "kemudahan" yang tidak
dimiliki oleh kaum lelaki. Wanita lebih mudah dan lebih berpotensi
menjadi ahli syurga, demikian pula wanita lebih mudah dan lebih
berpotensi menjadi ahli neraka. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan
oleh Rasulullah s.a.w. bahwa majoriti penghuni syurga adalah wanita, dan
di kesempatan lain beliau menyatakan bahwa majoriti penghuni neraka
adalah wanita.
Kata kunci status itu terletak pada keiffahan diri wanita
dengan berbagai perspektif. Sabda pertama merupakan bentuk khabar
gembir bagi wanita yang mampu menjaga keiffahan dirinya, dan sabda kedua
merupakan peringatan bahwa wanita lebih berpotensi menjadi penghuni
neraka jika tidak menjaga keiffahan dirinya.
Dalam
ayat di atas terdapat 10 (sepuluh) karakter ideal wanita muslimah
dalam upaya menyelamatkan diri dari kelompok majoriti di neraka.
Pertama: Al Muslimaat (Wanita Yang Patuh dan Tunduk Kepada Allah).
Allah s.w.t. menempatkan kriteria pertama wanita yang diidamkan oleh-Nya dan Rasul-Nya adalah muslimah iaitu wanita yang memiliki kepatuhan diri secara utuh kepada Allah s.w.t., dan berupaya keras (mujahadah) dalam mempertahankan keIslamannya.
Kedua : Al Mu`minaat (Wanita Yang Beriman).
Kalau
kita ibaratkan iman dengan piring maka amal adalah isinya, dan piring
akan disebut sesuai dengan isinya, jika piring itu diisi nasi maka
disebut sepiring nasi, jika diisi dengan ubi maka disebut sepiring ubi,
jika diisi dengan kacang maka disebut sepiring kacang, apapun bahan
dasar piring tersebut dari kaca, keramik, atau kristal maka ia tetap
disebut sesuai dengan isinya.
Oleh
sebab itu, seorang wanita yang menjadi idaman Allah s.w.t. senantiasa
mengutamakan isi daripada penampilan luar, dia selalu disibukkan melakukan amal kebaikan daripada mendandani diri dengan make up.
Ketiga: Al Qaanitaat (Wanita Ahli Ibadah).
Kata
'qaanitat' berasal dari kata 'qanata yaqnutu qunuutan' yang artinya
taat. Sedangkan menurut imam Qusyairi dalam tafsirnya berpendapat bahwa
kata 'qunuut' Artinya 'thuulul 'ibadah' (lama beribadah). Sedangkan
menurut imam Fakhrurrozi dalam tafsirnya mengatakan bahwa kata 'qunuut'
artinya perpaduan antara keislaman dan keimanan yang menghasilkan rasa
taat dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya.
Keempat: As-Sadiqaat (Wanita Yang Jujur).
Iaitu wanita yang membiasakan kejujuran lisan, kejujuran hati, kejujuran tindakan dan kejujuran sikap sesuai
dengan tuntutan Allah dan Rasul-Nya. Refleksi jujur harus disertai
dengan sikap pembenaran terhadap perkataan yang dilontarkan atau
perbuatan yang dilakukan, kerana perkataan yang tidak disertai
pembenaran adalah kebohongan, dan perbuatan yang tidak disertai
pembenaran adalah kekufuran.
Oleh sebab itu, wanita idaman Allah s.w.t. berupaya keras untuk tidak berkata dusta, berghibah, mencaci, memfitnah dan lainnya kerana sebuah itu adalah bentuk perkataan yang pasti tidak disertai pembenaran dari lubuk hati.
Kelima: Ash-Saabiraat (Wanita Yang Sabar Dan Pejuang).
Kesabaran terbagi menjadi 3 (tiga) hal: pertama, Kesabaran dalam menjalankan perintah Allah
iaitu sabar dengan tidak mengungkit-ungkit kebaikan yang dilakukan dan
ketika mendapatkan rintangan, ujian, dan cubaan dalam menjalankan
ajaran. Kedua, kesabaran dalam meninggalkan larangan Allah s.w.t.
iaitu menahan diri berbuat dosa dan kejahatan meskipun sesuai dengan
keinginan hawa nafsu tetapi bertentangan dengan keinginan Allah s.w.t.
Ketiga, sabar dalam menghadapi ujian dan cubaan kehidupan. Namun inti dari kesabaran iaitu upaya mempertahankan keimanan agar tidak melemah akibat dosa dan tidak hilang akibat ujian.
Keenam: Al Khasyi’aat (Wanita Yang Khusyu’).
Khusyu'
menurut bahasa bererti diam dan tenang. Dalam ibadah solat, khusyu'
adalah kondisi jiwa yang diliputi takut jangan sampai solatnya tertolak.
Dalam membaca Al Qur'an adalah keasyikan jiwa yang disertai penjiwaan
terhadap kandungan ayat, sehingga ia terlelap dalam lantunan qira`ah
dan tadabbur Al Qur'an serta merasakan desiran ombak yang menghujam ke
jiwanya.
Ketujuh: Al-Mutasaddiqaat (Wanita Yang Gemar Bersedekah).
Bersedekah
merupakan salah satu perhiasan rumah tangga yang dilestarikan dalam
rumah tangga muslim, kerana sedekah akan menarik cinta Allah, cinta para
malaikat dan cinta manusia. Rumah yang dihiasi sedekah senantiasa
dipenuhi dengan naungan perlindungan Allah, keberkahan dari-Nya, dan
menambah keharmonisan rumah tangga.
Kelapan : As-Saa`imaat (Wanita Yang Gemar Berpuasa).
Menurut
Imam Baidhawi dalam tafsirnya bahwa yang dimaksud dengan puasa di sini
adalah puasa wajib iaitu puasa di bulan Ramadhan. Alasannya, kerana
pelaksanaan puasa sunat bagi wanita yang sudah berkahwin amat bergantung
kepada izin suami sehingga konteks kata as-shaa`imaat disini adalah
puasa wajib. Sedangkan menurut imam Fakhururrazi dalam tafsirnya
mengatakan bahwa kata as-shaa`imaat merupakan isyarat bagi orang-orang
yang syahwat perutnya tidak menghalangi mereka dari beribadah kepada
Allah. Penekanan pada puasa wajib kerana kaum wanita seringkali
mengabaikan qadha' puasanya hingga menunda sampai bulan Sya'ban padahal
dia boleh melaksanakan qadha' puasa dengan segera, kerana tuntutan
dalam pelaksanaan ibadah adalah segera.
Kesembilan: Al Hafizhaat (Wanita Yang Menjaga Kehormatan).
Kemampuan menjaga kehormatan diri dari perbuatan haram
merupakan kurnia besar dan nikmat dari Dzat Yang Maha Mulia.
Ketahuilah, bahwa kemuliaan seorang wanita diukur dari sejauh mana ia
menjaga kehormatan dirinya melalui cara berbusana, cara bertutur kata,
cara berjalan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, Allah s.w.t. dan
Rasul-Nya memberikan perintah khusus yang tidak dibebankan kaum
laki-laki demi menjaga kemuliaan dan kehormatan wanita iaitu memakai
jilbab, tidak keluar kecuali dengan mahramnya, tidak melembutkan ucapan
kepada orang fasiq, dan tidak menghias diri seperti kaum jahiliyyah.
Kesepuluh: Adz-Dzaakiraat (Wanita Yang Banyak Berdzikir).
Dzikir
termasuk ibadah yang termudah kerana tidak mengorbankan tenaga, waktu
atau harta. Seorang muslim dapat berdzikir tiap waktu dan tiap tempat,
bahkan wanita haidh dan nifas pun boleh melakukannya. Berdzikir adalah
ibadah yang amat dicintai oleh Allah s.w.t. dan memberikan ganjaran
berlipat ganda, Dia memberikan ganjaran yang tidak diberikan pada ibadah
selainnya.
Penutup
Itulah
10 (sepuluh) kriteria yang menuntut kaum wanita dan para isteri untuk
menjadi idaman Allah s.w.t. dan Rasul-Nya dengan menanamkan semua
kriteria tersebut dalam wadah keimanan. Semua itu adalah perhiasan.
Sesungguhnya bagi kaum wanita, perhiasan yang menjanjikan kecantikan
lahir dan bathin dan kelak akan ditukarkan dengan perhiasan yang
disiapkan Allah s.w.t. di syurga. Siapa yang tidak menggunakan perhiasan
ini di dunia, dia tidak akan mengenakan perhiasan di syurga kelak.
Jadilah wanita idaman Allah s.w.t dan Rasul-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar