Jumat, 05 Juli 2019

FILOSOFI AIR MUSTA'MAL ~ SEBESAR APA PUN DOSA SESEORANG ~ ALLAH TETAP MAHA PENGAMPUN

Di dalam fiqih Islam air adalah termasuk alat untuk bersuci, baik bersuci dari hadas maupun dari najis. Dengannya seorang Muslim bisa melaksanakan berbagai ibadah secara sah karena telah bersih dari hadas kecil, hadas besar dan najis dengan bersuci menggunakan air.

Mengingat begitu pentingnya air dalam sahnya beribadah, fiqih Islam mengatur sedemikian rupa perihal air, dari membaginya dalam berbagai macam kategori hingga menentukan hukum-hukumnya.

Salah satunya adalah air musta'mal yaitu air yang telah digunakan untuk bersuci baik untuk menghilangkan hadas seperti wudlu dan mandi ataupun untuk menghilangkan najis.

Air musta’mal ini tidak bisa digunakan untuk bersuci apabila tidak mencapai dua qullah. Sedangkan bila volume air tersebut mencapai dua qullah dan tidak berubah sifat-sifatnya maka air musta'mal tersebut bisa digunakan untuk bersuci dan sudah tidak disebut sebagai air musta'mal lagi.

Filosofinya adalah sejahat dan sebesar apapun dosa-dosa manusia masih ada kesempatan untuk membersihkan dirinya dari dosa-dosa yang pernah dilakukan yaitu dengan cara taubat pada Allah swt. Sebenar-benarnya taubat adalah taubatan nasuha.

Jika sudah bertaubat dengan sebenar-benarnya, kemudian diiringi dengan selalu melakukan ketaatan pada yang maha kuasa disertai melakukan kebajikan terhadap sesama maka dirinya ibarat air musta'mal yang jumlah volumnya sudah bertambah dan bisa digunakan untuk bersuci lagi. Akhirnya bisa memerankan dirinya menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.


Perlu di ingat bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang paling memberi manfa'at pada manusia lainnya.  Jadi sebesar apapun dosa itu janganlah berputus asa dari ampunan dan rahmat Allah swt. Karena DIA maha pengampun dan maha pengasih. 

Dengan itu semua, sudah tidak bisa disebut lagi sebagai pendosa tapi sebagai hamba yang taat dan bajik. Wallahu A'lam.