Jumat, 15 Maret 2013

ANTARA CINTA KREDIT DAN KONTAN

lagi-lagi tentang cinta. cinta lagi cinta lagi. serasa tidak ada habisnya membahas tentang cinta. begitu banyak perumpamaan untuk menggambarkan tentang cinta. dan semakin banyak istilah-istilah cinta dari yang lebay hingga yang bermakna. untuk menggambarkan tentang cinta memang lebih mudah dengan memakai perumpamaan-perumpamaan agar lebih mudah untuk dipahami.

cinta kredit adalah perasaan cinta yang diungkapkan pada orang yang dicintai dan cinta tersebut diterima , tetapi belum sanggup untuk menghalalkanya. cinta yang seperti ini identik dengan hubungan pacaran. saling mencintai tapi belum halal, belum seutuhnya menjadi milik pribadi. seperti membeli sebuah sepeda motor dengan cara kredit ketika sudah acc pengajuan kreditnya motor tersebut bisa dipakai untuk jalan-jalan walaupun belum sah kepemilikanya. begitu juga sang pacar bisa diajak jalan-jalan walau belum sah kepemilikanya. kalau memakai motornya tidak hati-hati maka resikonya adalah kecelakaan dan tetap menanggung beban setoran kalau sampai lari dari tanggung jawab maka akan dicari-cari oleh debt colektor untuk bertanggung jawab, dengan pemaksaan cara lembut  sampai kekerasan fisik. kalau pacarannya tidak hati-hati maka resikonya adalah kehamilan dengan menanggung beban aib moral dan selalu dicari oleh orang tuanya untuk bertanggung jawab kalau lari dari tanggung jawab maka sering kali dijebloskan kepenjara.

sedangkan cinta kontan adalah sebaliknya, membeli motor dengan kontan mau dipakai kemanapun, atau untuk balapan sekalipun tidak masalah karena sudah milik pribadi tidak ada resiko untuk menanggung beban setoran. mengungkapkan cinta kemudian menikahinya adalah bentuk dari cinta kontan. tidak ada satupun yang melarang ataupun mencegah untuk digunakan sesuka hati. 

masihkah berharap mempunyai cinta kredit dengan segala resiko yang menjijikan. kecelakaan sebelum menikah, bukankah itu dosa besar. mempunyai cinta kredit itu harus ekstra hati-hati jangan sampai terjadi kehamilan sebelum sah, kalaupun sudah hati-hati  kadang-kadang orang tua tidak merestui. bukankah itu menyakitkan sudah kecelakaan tidak direstui orang tuanya.

alangkah indahnya mempunyai cinta yang kontan, senantiasa merawat dengan kasih sayang bukan dengan nafsu setan. selalu membersihkanya dengan kemesraan yang berpahala bukan mengotorinya dengan racun kehinaan. wallahu a'alam.

2 komentar:

Tita mengatakan...

siah... pinter ancen nek d kon ngemeng :P

amadda yumiddu mengatakan...

buat intropeksi diri sendiri... hahaaahhaha