Tampilkan postingan dengan label Filosofi Nahwu Shorof. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Filosofi Nahwu Shorof. Tampilkan semua postingan

Minggu, 11 Maret 2018

Filosofi Nahwu Shorof Jadikan Aku Isim Mufrodmu Selamanya

Wahai adinda, Aku ingin kau menjadikanku isim mufrodmu hanya satu-satunya dalam kehidupanmu. Menemanimu hingga ajal menjemput.

Aku tahu banyak sekali yang mencoba mendekatimu, namun aku selalu berdoa semoga dihatimu hanya ada namaku.

Wahai adinda, aku tidak sanggup jika kau dua kan aku layaknya isim tasniyah/mutsanna. Sakit hati ini jika itu terjadi.

Kesabaranku menantimu semoga tidak terbalas dengan engkau men-dua-kanku dengan dirinya. Aku disini selalu mempercayaimu. Menantimu dengan menggenggam erat kerinduan. 

Wahai adinda,  hati ini tidak akan pernah sanggup di dua-kan apalagi sampai engkau tiga-kan layaknya isim jama'.

Aku percaya engkau adalah wanita baik-baik yang sangat menghormati arti kesetiaan. Disaat banyak wanita yang bangga bila memiliki lebih dari satu kekasih, aku tetap percaya bahwa engkau adalah wanita pemegang teguh kesetiaan.

Setiamu adalah dambaanku. Hatimu adalah tempat bersemayamku. Akalmu adalah wahanaku menari-nari. Rasamu adalah hujaman anak panah yang menusuk relung-relung hati ini sehingga menyalakan cahaya kerinduan yang tak pernah padam.

Laksana ribuan bintang dilangit yang bersinar berkerlap-kerlip memancarkan sinar terangnya sehingga hilanglah kegelapan. Doaku pada ilahi yang menjadi bintang hatimu adalah AKU. Hanya kamu yang menghilangkan kegelapan hati ini.  JADIKAN AKU ISIM MUFRODMU UNTUK SELAMANYA.

Baca disini Filosofi Nahwu Shorof Mutiara Kasih Mubtada Khobar Cukup Satu Bidadari

Note :

Dari segi bilangannya, bentuk-bentuk Isim dibagi tiga:

1) ISIM MUFRAD (tunggal) kata benda yang hanya satu atau sendiri.

2) ISIM MUTSANNA (dual) kata benda yang jumlahnya dua.

3) ISIM JAMAK (plural) atau kata benda yang jumlahnya lebih dari dua.

Contoh :

ﻣُﺴْﻠِﻢٌ (=seorang muslim) --> Mufrad Mudzakkar

ﻣُﺴْﻠِﻤَﺔٌ (=seorang muslimah) --> Mufrad Muannats

ﻣُﺴْﻠِﻤَﺎﻥِ (=dua muslim) --> Mutsanna Mudzakkar

ﻣُﺴْﻠِﻤَﺘَﺎﻥِ (=dua muslimah) --> Mutsanna Muannats

ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ (=muslimin) --> Jamak Salim Mudzakkar

ﻣُﺴْﻠِﻤَﺎﺕٌ (=muslimat) --> Jamak Salim Muannats.

Wallahu A'lam

Kamis, 08 Februari 2018

FILOSOFI HATI I'ROBNYA (PERUBAHAN) HATI ADA EMPAT MACAM


*باﺏ ﺍﻟﺄﺣﻜﺎﻡ*

ﻭﺇﻋﺮﺍﺏ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻋﻠﻰ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﻧﻮﺍﻉ:
ﺭﻓﻊ , وﻓﺘﺢ , وﺧﻔﺾ , ﻭﻭقف . - 

I'robnya/Perubahan hati ada empat macam :
1. Rofa' (terangkat)
2. Fathah (terbuka)
3. Khofadh (turun)
4. Waqof (berhenti/mati) .

ﻓﺮﻓﻊ ﺍﻟﻘﻠﺐ: ﻓﻰ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ .

وﻓﺘﺢ ﺍﻟﻘﻠﺐ: ﻓﻰ ﺍﻟﺮﺿﺎﺀ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .

وﺧﻔﺾ ﺍﻟﻘﻠﺐ: ﻓﻰ ﺍﻟﺎﺷﺘﻐﺎﻝ ﺑﻐﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .

وﻭﻗﻒ ﺍﻟﻘﻠﺐ: ﻓﻰ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .

Rofa' (terangkat) nya hati adalah *ketika dzikir kepada Allah,*

Fatha (terbuka) nya hati adalah *ketika ridho kepada Allah,*

Khofadh (turun) nya hati adalah *ketika sibuk dengan selain Allah,*

Waqof (berhenti/mati) nya hati adalah *ketika lalai dari Allah.*

ﻓﻌﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﺮﻓﻊ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ:
ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻟﻤﻮﺍﻓﻘﺔ , وﻓﻘﺪ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ , ودوام ﺍﻟﺸﻮﻕ .

وﻋﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﻔﺘﺢ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ:
ﺍﻟﺘﻮﻛﻞ , وﺍﻟﺼﺪﻕ , وﺍﻟﻴﻘﻴﻦ . -

*Tanda rofa' / terangkatnya hati ada 3 :*

1. Adanya kecocokan
2. Hilangnya penyimpangan
3. Lestarinya kerinduan

*Tanda fathah/terbukanya nya hati ada 3 :*

1. Kepasrahan
2. Kejujuran
3. Keyakinan .

وﻋﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﺨﻔﺾ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ:
ﺍﻟﻌﺠﺐ , وﺍﻟﺮﻳﺎﺀ , وﺍﻟﺤﺮﺹ ﻭﻫﻮ ﻣﺮﻋﺎﺓ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ . 
وﻋﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﻮﻗﻒ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ ؛
ﺯﻭﺍﻝ ﺣﻠﺎﻭﺓ ﺍﻟﻂﺎﻋﺔ , وﻋﺪﻡ ﻣﺮﺍﺭﺓ ﺍﻟﻤﻌﺼﻴﺔ , وﺍﻟﺘﺒﺎﺱ ﺍﻟﺤﻠﺎﻝ . -

*Tanda khofadh nya (turunnya) hati ada 3 :*
1. Bangga diri
2. Pamer
3. Tamak yaitu selalu memperhatikan dunia . -

*Tanda waqof (mati) nya hati ada 3:*

1. Hilangnya rasa manis dalam ketaatan .
2. Tiadanya rasa pahit dalam kemaksiatan .
3. Ketidak jelasan kehalalan .

Baca disini pilihlah lelaki yang seperti air suci menyucikan untuk dijadikan pasangan hidup

*ﻣﻨﻬﺎﺝ ﺍﻟﻌﺎﺭﻓﻴﻦ ﻟﻠﺎﻣﺎﻡ ﺃﺑﻰ ﺣﺎﻣﺪ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻰ*

*(Imam Al Ghazali dalam kitab Minhajul 'arifin)*

Senin, 05 Februari 2018

Filosofi Air Pilihlah Lelaki Yang Seperti Air Suci Mensucikan Bag.1

Wahai Adinda, Engkau adalah tulang rusuk lelaki yang hilang. Adalah kesempurnaan iman lelaki bila telah menemukan tulang rusuk yang hilang tersebut. 

Wahai Adinda, Engkau harus tahu tentang hal ini, bahwasanya banyak cara yang dilakukan lelaki dalam melakukan pencarian tulang rusuknya yang hilang. Ada yang menggunakan cara-cara terhormat sesuai dengan tuntutan syariat. Ada juga yang menggunakan cara-cara yang melanggar syariat.

Wahai Adinda, Sangat dianjurkan untuk menerima lelaki yang menggunakan cara-cara terhormat ketika ingin memilikimu, Lelaki yang berani menemui orang tuamu dan menyatakan cintanya dihadapan orang tuamu untuk menghalalkanmu.

Ada 4 tipe lelaki yang harus adinda ketahui:

1. lelaki yang seperti air tahir mutahir : Air suci mensucikan

Wahai Adinda, Jika datang khitbah kepadamu dari lelaki yang seperti air tohir mutahir maka terimalah dengan mantap dan yakin, hilangkan segala keraguan karena lelaki tersebut yang dapat membahagiakan jasmani dan ruhanimu. 

Wahai Adinda, Ketahuilah bahwa lelaki yang seperti air tahir mutahir itu adalah lelaki yang suci dan bisa mensucikan. Lelaki yang akhlaknya suci dan terpuji, lelaki yang perangainya baik dan santun. Namun tidak hanya akhlaknya yang suci dan terpuji tetapi juga bisa membawamu menjadi lebih baik dan menjadi suci. Lelaki yang pribadinya baik tetapi juga bisa membuatmu menjadi baik.

2. Lelaki seperti air tahir ghairu Mutahir : Air suci tidak mensucikan

3. Lelaki seperti air mutanajjis : Air terkena najis

4. Lelaki seperti air musta'mal : Air telah dipakai


Note :

1. “Orang yang beneran suka sama kita, nembak bilang ‘i love u’-nya nggak sendirian. Dia datang serombongan, bareng keluarga besar.” –Tere Liye-

2. Air Thahir dan Muthahir [air suci lagi mensucikan] Atau disebut juga dengan air mutlak. Ia adalah air yang memiliki dua sifat. Yang pertama adalah tahir atau suci, dan yang kedua mutahir atau menyucikan. Artinya, selain air itu suci, juga bisa digunakan untuk bersuci. Yaitu mengangkat hadats kecil seperti buang angin dengan berwudhu, ataupun hadats besar seperti junub dengan mandi. Allah berfirman [yang artinya], "Dan Kami menurunkan dari langit air yang thahur [suci lagi menyucikan]". [Q.S Al Furqan; 48]

3. Air yang suci yang dapat mensucikan yaitu: semua air yang berasal dari langit atau yang bersumber dari bumi, dan tidak merubah sifat-sifatnya dengan sebab adanya benda yang dapat merubah kesucian air tersebut. Seperti: air hujan, air laut, air sungai, air es dan air embun. "Mabadi Fiqh Juz 3".

Kamis, 01 Februari 2018

Wanita Menerima Khitbah Lelaki Karena Nasabnya Wahai Wanita Jangan Salah Pilih. Bag.2

Bila wanita mempunyai 4 kriteria alasan untuk dinikahi yaitu karena Hartanya, Nasabnya, Kecantikanya dan Agamanya maka seorang pria pun mempunyai 4 kriteria tersebut. Jadi wanita menerima pinangan seorang pria karena melihat 4 kriteria tersebut. Mari kita kupas satu persatu ke empat kriteria tersebut. Tentunya yang kita kupas ini melihat dari sudut pandang yang berbeda dari pandangan yang umum di kalangan masyarakat. Semoga bermanfaat.

1. Baca Disini Wanita Menerima Khitbah Lelaki Karena Hartanya [ لماله ]

2. Wanita Menerima Khitbah Lelaki Karena Nasabnya atau Status Sosialnya [ لحسبه ]

Seorang wanita yang dkhitbah lelaki harus lah melihat nasab atau status lelaki tersebut. Jika nasab atau status sosialnya baik maka terimalah khitbahnya namun bila kurang baik sebaiknya untuk menolak pinangannya. maksud dari status sosial lelaki disini adalah lelaki tersebut mempunyai karakter baik yang mampu membawa istri dan anak-anaknya untuk mendapatkan status sosial yang mulia di hadapan masyarakat dan Allah swt.

Namun sering kali masyarakat mengartikan nasab atau status sosial lelaki dengan arti lelaki yang berasal dari kalangan keluarga berada. Jika wanita menerima pinangan lelaki karena status sosial atau nasabnya dengan artian tersebut maka tidak akan membawa manfaat yang hakiki bagi rumah tangganya kelak karena lelaki yang berasal dari keluarga berada relatif egois dan kurang peka terhadap sensitifitas wanita.

Maka lihatlah lelaki dari sudut pandang lain terkait nasab atau status sosialnya yaitu bukan karena status sosialnya yang disandang tetapi karakter lelaki yang mampu membawa menuju ke status sosial yang mulia baik di mata masyarakat atau Allah swt.

Maka sangat perlu mempunyai calon suami yang bisa membawa bahtera rumah tangga menuju rumah tangga yang mulia. Bahtera rumah tangga yang mulia itu yang sakinah mawaddah wa rahmah. Demi mendapatkan rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah maka seorang suami harus bisa mengayomi istrinya dengan sebaik-baiknya.

Bila Seorang suami tidak bisa mengayomi istrinya dengan baik maka tidak akan bisa membawa bahtera rumah tangganya menuju rumah tangga yang mulia. Dengan rumah tangga yang mulia berarti telah membuat status sosial keluarga menjadi mulia dan kelak anak-anaknya menjadi anak yang mempunyai nasab yang mulia.

3. Wanita Menerima Khitbah Lelaki Karena Ketampanannya [ لجماله ]

4. Wanita Menerima Khitabah Lelaki Karena Agamanya [ لدينه ]

Note :


 اِسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا

“Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.” (HR Muslim: 3729)

 خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku.” (HR Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh Al Albani dalam “ash-shahihah”: 285)

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?.”(QS. An Nahl [16]:72)

Imam Ahmad pernah berkata, “Aku hidup bersama istriku, Ummu Abdillah, selama empat puluh tahun tidak pernah saya berbeda pendapat dengannya meskipun hanya dalam satu kata.” Ungkapan tersebut menunjukkan betapa sebagai suami, Imam Ahmad tidak pernah meremehkan istrinya, sekalipun dirinya adalah seorang ulama yang sangat kaya akan ilmu, karya dan pengaruh. Imam Ahmad sangat memuliakan sang istri.

Sayyidina Umar RA berkata kepada pria yang hendak mengadukan sikap istrinya. “Wahai saudaraku, aku tetap sabar menghadapi perbuatan istriku, karena itu memang kewajibanku.

Senin, 29 Januari 2018

Filosofi Nahwu Shorof Tanwin " Kamu Seperti Hantu "

Wahai Adinda, Dirimu itu seperti nun mati dalam tanwin. Tidak nampak ketika ditulis, hanya tertulis dengan dua dhommah, dua fathah atau dua kasroh tetapi terbaca ketika di ucapkan. 

Engkau tidak nampak dihadapanku dan aku tidak bisa melihatmu tetapi namamu selalu kubaca dan kusebut dalam doa dan wiridku dengan penuh kemesraan. Mesraku bukan dengan menyentuh jasad jasmanimu. Mesraku berupa anak panah doa kepada Tuhanku untuk menancapkan kerinduan di ulu hatimu. 

Engkau semerbak wangi dari sekuntum bunga yang tak mewujud di mataku namun wangimu kubaui hingga menusuk jiwa. Engkau laksana kicauan indah burung Kenari yang tak menampak di dahan pohon namun kicauanmu mampu menggetarkan hatiku.

Baca juga Filosofi Nahwu Shorof Kaidah I'lal " Aku Terbuang Demi Dia "

Wahai Adinda, Sebuah lagu kupersembahkan untukmu.

KOSONG
Kamu seperti hantu
Terus menghantui aku
Kemana pun tubuhku pergi
Kau terus membayangi aku

Salahku biarkan kamu
Bermain dengan hatiku
aku tak bisa memusnahkan
Kau dari pikiranku.. ini..

Reff
Didalam keramaian aku masih merasa sepi
Sendiri memikirkan kamu
Kau genggam hatiku
Dan kau tuliskan namamu
Kau tulis namamu...

Tubuhku ada di sini
Tetapi tidak jiwaku
Kosong yang hanya kurasakan
Kau telah tinggal di hatiku.

Wahai Adinda, Percayalah aku disini selalu menyebut namamu dalam tiap-tiap doaku. Engkau tidak perlu menampakan dirimu dihadapanku karena aku selalu mempercayaimu. 

Note :
Tanwin (bahasa Arab: التنوين, "at tanwiin") adalah tanda baca/diakritik/harakat pada tulisan Arab untuk menyatakan bahwa huruf pada akhir kata tersebut diucapkan layaknya bertemu dengan huruf nun mati. 
[ Wikipedia ]

Tanwin adalah Nun sukun yang tidak tertulis tapi terucap di akhir isim nakirah dan tertulis dengan dua dhammah, dua fathah atau dua kasrah.

Contoh :

جاء رجل  : Seorang lelaki telah datang
رايت رجلا : Aku melihat seorang lelaki
مررت برجل : Aku Melewati seorang lelaki

[ Kitab Mulakhos Hal. 26 ]

Kamis, 25 Januari 2018

Filosofi Nahwu Shorof l Kaidah I'lal " Aku Terbuang Demi Dia".

Wahai adinda, Aku ibarat seperti wawu dalam kalimat  صون yang harus terbuang dan digantikan alif menjadi صان. Begitu juga seperti ya [ ي ] dalam kalimat بيع yang harus terbuang untuk digantikan Alif menjadi باع. 


Aku  sadar,  aku memang tidak pantas untuk mendampingimu, aku tidak seperti Alif yang berdiri kokoh penuh wibawa. Hanya lelaki yang gagah berani dan lurus akhlaknya seperti huruf Alif yang pantas untuk mendampingimu. Lelaki seperti huruf alif yang lurus berkeadilan yang bisa membimbingmu mencapai surganya Allah swt. 


Adinda berbahagialah engkau berdampingan dengan lelaki seperti huruf alif. Dalam huruf alif ini terdapat kisah yang sungguh luar biasa, yaitu kisah yang terjadi antara Khalifah Umar bin Khottob dan seorang yahudi yang mengadu kepada khalifah atas ketidakadilan gubernur mesir amr bin ash. Kemudian di tulislah huruf alif ditulang belulang untuk diserahkan kepada gubernur amr bin ash. Pesan yang ingin disampaikan oleh khalifah dengan huruf alif tersebut adalah supaya amr bin ash bertindak lurus seperti alif yakni adil terhadap siapapun termasuk kepada orang yahudi.


Dari kisah tersebut, aku rela dohiron wa batinan terbuang demi melihatmu berdampingan dengan lelaki yang seperti alif. Cukuplah aku menjadi pengagum rahasiamu.


Note :

Kaidah I'lal Ke 1


إذَا تَحَرَّكَتِ الْوَاوُ وَالْيَاءُ بَعْدَ فَتْحَةٍ مُتَّصِلَةٍ فِيْ كَلِمَتَيْهِمَا أُبْدِلَتَا آلِفًا مِثْلُ صَانَ أَصْلُهُ صَوَنَ وَبَاعَ أَصْلُهُ بَيَعَ.

Apabilah ada Wawu atau Ya’ berharokah, jatuh sesudah harkah Fathah dalam satu kalimah, maka Wawu atau Ya’ tersebut harus diganti dengan Alif seperti contoh صَانَ asalnya صَوَنَ , dan بَاعَ asalnya بَيَعَ .


Praktek I’lal :
صَانَ asalnya صَوَنَ ikut pada wazan فَعَلَ. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi صَانَ.
بَاعَ asalnya بَيَعَ ikut pada wazan فَعَلَ. Ya’ diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi بَاعَ.


غَزَا asalnya غَزَوَ ikut pada wazan فَعَلَ. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi غزا.

Rabu, 24 Januari 2018

Filosofi Nahwu Shorof l Kalimat Huruf Tak Bermakna Tanpamu

Wahai adinda, apalah maknanya diriku tanpa hadirnya dirimu. Bagaikan butiran debu tersapu angin hingga terbang menghilang entah kemana tanpa arah dan tujuan. Kau lah penyempurna imanku. Bersamamu bermaknalah hidupku. 

Layaknya huruf yang tiada bermakna keculi bila dapat bersama dengan kalimat yang lainnya [Isim atau Fi'il]. Kau adalah isim dan fi'ilku yang membuatku bermakna. Terimalah cinta dan kasihku ini sehingga kita dapat bersama dalam ikatan suci yang halal yang di ridloi Allah swt. Janganlah lelah untuk selalu membuatku bermakna hingga ajal menjemputku. 

Adinda tetaplah selalu disampingku menemani hari-hariku didunia ini hingga akhirat nanti. 



Note :

BAB 3 – HURUF ( Kitab Mulakhos hlm. 147) 

Huruf adalah semua kata yang tidak mempunyai makna kecuali ketika 
bersama yang lainnya. 
Huruf dalam bahasa arab jumlahnya sedikit, tidak lebih dari 80 dan 
semuanya mabni. 
Diantaranya ada yang dimabnikan atas: 
– Sukun, contoh:
 لم - بل - أو - في - كي - هل - لن
– Fathah, contoh:
ليت - إن - أن - ثم
– Dhammah, contoh: 
منذ
– Kasrah, contoh: 
ب - ل
Huruf ba’ yang memajrurkan – Huruf lam yang memajrurkan

Filosofi Sarung l Segera Penuhi Kewajiban Ibadah

Sarung merupakan sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga berbentuk seperti pipa/tabung. Ini adalah arti dasar dari sarung yang berlaku di Indonesia atau tempat-tempat sekawasan. Dalam pengertian busana internasional, sarung (sarong) berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh (pinggang ke bawah).

Kata sarung berasal dari bahasa arab سرع    [ Saru'a ] yang artinya tangkas atau cepat. Sarung sering dipakai oleh orang muslim ketika akan menjalankan ibadah. Sarung juga sering di pakai dalam keseharianya santri dipondok pesantren. Orang-orang tua juga lebih sering mengenakan sarung ketika beribadah.

Baca Disini Filosofi Nahwu Shorof I'rob Cinta Dalam Ilmu Nahwu

Sarung buat para santri menjadi simbol bahwa seorang santri harus tangkas dan cepat dalam melaksanakan tugasnya sebagai santri. Sarung buat orang tua bermakna bahwa sudah selayaknya orang yang sudah tua harus cepat-cepat segera melaksanakan ibadah.

Sarung berarti cepat. Artinya mudah dipakai, efisien dan tidak ribet sehingga memudahkan seseorang untuk segera cepat-cepat memenuhi seruan adzan yang berkumandang untuk melaksanakan sholat berjama'ah. Tidak seperti celana yang pemakaiannya agak ribet. Bagi santri, dengan sarung akan lebih memudahkan kegiatan sehari-harinya dipesantren, mau mengaji bisa cepat hadir ke majlis pengajian bila mengenakan sarung. Mau sholat jama'ah lebih mudah dengan bersarung.

Kesimpulanya adalah sarung menjadi simbol bagi seseorang untuk segera cepat-cepat memenuhi kewajibannya dalam beribadah kepada Allah swt.

Selasa, 23 Januari 2018

Filosofi Nahwu Sorof l Mutiara Kasih اعراب " Perubahan Sikap Wanita "


Adinda, ketahuilah seorang wanita itu ibarat seperti i'rob dalam ilmu nahwu. Wanita itu bisa berubah-rubah tergantung siapa yang membimbingnya. 


Wanita selalu menyesuaikan prilaku dan sikapnya sesuai prilaku dan sikap dari pembimbingnya yaitu suaminya. Maka pilihlah calon suami yang dapat merubahmu dan membimbingmu menjadi lebih baik dan selalu menjadi lebih baik setiap hari-harinya. 

Baca Juga Filosofi Nahwu Shorof Dhomir Mustatir Wujuban

Engkau telah mempelajari ilmu nahwu bab i'rob disitu diterangkan bahwa i'rob itu perubahan di akhir kalimat karena beda-bedanya amil yang masuk. Wanita sebagai istri dapat berubah sikapnya menjadi baik atau buruk tergantung suaminya.

Engkau dapat berubah menjadi rafa, nasob, khofedz dan jazem tergantung suamimu sebagai 'amilnya. Pada saatnya nanti akan kakanda jelaskan satu persatu tentang istri berubah menjadi rafa, nasob, khofed dan jazem karena suaminya.

Semoga kakanda adalah pilihan hatimu yang dapat membawamu menjadi lebih baik dan selalu menjadi labih baik. Aamiin.

Note :


Bab i’rob


اَلْاِعْرَابُ هُوَ تَغْيِيْرُ اَوَاخِرِ الْكَلِمِ لِاِخْتِلَافِ الْعَوَامِلِ الدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظًا اَوْتَغْدِيْرًا
I’rob adalah perubahan akhir kalimah karena perbedaan amil yang memasukinya, baik secara lafazh atau secara perkiraan.

Maksudnya : i’rob itu merubah syakal tiap tiap akhir kalimah disesuaikan dengan fungsi amil yang memasukinya, baik perubahan itu tanpak jelas lafazhnya atau hanya secara diperkirakan saja keberadaannya.


Pembagian i’rob

وَاَقْسَامُهُ اَرْبَعَةٌ رَفْعٌ وَنَصْبٌ وَخَفْضٌ وَجَزْمٌ
I’rob terbagi menjadi empat macam, yaitu : i’rob rafa, i’rab nasab, i’rob khafadh, dan i’rob jazm.

Di antara contoh dari i’rob i’rob tersebut ialah sebagai berikut :
1. I’rob rafa’, seperti
زَيْدٌ قَائِمٌ (zaid berdiri)

2. I’rab nasab, seperti
رَأَيْتُ زَيْدًا (aku telah melihat zaid)

3. I’rob khafadh, seperti
مَرَرْتُ بِزَيْدٍ (aku telah bersua dengan zaid)

4. I’rab jazm, seperti
لَمْ يَضْرِبْ (dia tidak memukul)

Jumat, 19 Januari 2018

Filosofi Nahwu Shorof Mutiara Kasih Mubtada Khobar Cukup Satu Bidadari

Wahai adinda, Jika aku adalah suami yang diibaratkan mubtada dalam ilmu nahwu tentu engkau adalah khobarnya, engkau adalah penyempurna imanku. Bukankah fungsi khobar sebagai penyempurna makna mubtada. Aku percaya denganmu sepenuhnya, engkau adalah kriteria yang rasulullah saw sebutkan dalam hadistnya. Agamamu lah yang membuatku memilihmu. Namun kali ini aku meminta izin akan sesuatu yang membuatku gundah gulana selama ini. Jika adinda tidak mengizinkan pun tak apa, aku tak memaksa. Tiada yang lebih berarti daripada melihatmu selalu tersenyum gembira dan menerimaku apa adanya.


Wahai kakanda, ada gerangan apa ini?? Seakan ada hal yang sangat penting sekali sampai kakanda memohon izin seperti itu. Ungkapkan saja apa itu permohonan kakanda, jika itu demi kebaikan bahtera rumah tangga kita menuju ridlo Allah Swt maka dengan senang hati adinda izinkan.

Wahai adinda masih ingatkah saat adinda di pesantren mempelajari kitab alfiyah ibni malik bab ibtida, disitu diterangkan bahwa bolehnya mubtada memiliki lebih dari satu khobar bisa dua, tiga, empat. Adinda juga tahu makna مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ yang terdapat dalam Q.S. Anisa : 2. 

Cukup kakanda, Adinda tahu maksudnya kakanda. Sebagai istri jika keinginan kakanda itu dapat membuat kakanda dan keluarga ini dekat kepada Allah swt maka adinda izinkan walaupun hati ini tidak bisa berbohong bahwa jika itu terjadi sungguh sakit lah hati ini karena adinda adalah manusia biasa. Namun sebelum hal itu dilaksanakan, izinkanlah adinda untuk memberi nasehat kepada kakanda, bukan bermaksud lancang tapi semoga nasehat ini dapat membawa manfaat buat kita berdua.

BACA JUGA I'ROB CINTA DALAM NAHWU : SEBUAH KEMESRAAN DALAM ILMU NAHWU BAB TANDA-TANDA I'ROB

Mubtada memiliki lebih dari satu khobar memang diperbolehkan, begitu juga suami beristrikan dua, tiga atau empat juga diperbolehkan tentunya ada syarat-syarat yang harus di penuhi.  Kakanda juga paham betul menikah itu hukum asalnya adalah sunah tetapi menggauli istri dengan mu'asyarah yang baik itu kewajiban [ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ ] Q.S. Annisa : 19. Secara dohir lisan ini, adinda mengizinkan tetapi batin hati ini, tidak bisa menerimanya. Maafkan adinda atas keterus terangan perkataan adinda ini. Jika mu'asyarah yang baik terhadap istri hanya cukup dohirny saja mengabaikan mu'asyaroh yang bersifat batin, mental dan hati maka kakanda keliru. Namun adinda tidak akan mencegahnya bila itu sudah menjadi keputusan kakanda. Hanya saja adinda minta jika kakanda tetap mengambil keputusan itu maka adinda minta kakanda dapat memastikan adinda terjaga dari api neraka nanti. bukankah tugas kakanda yang paling utama adalah menjaga keluarga dari api neraka. 

Wahai adinda, terimakasih atas segala nasihatnya. Maafkan kakanda yang selama ini mengira dengan terpenuhinya sandang, pangan dan papan untuk keluarga, bisa dianggap sebagai suami yang baik. Padahal yang baik adalah yang mampu menyelamatkan keluarga dari api neraka. Dengan satu istri saja, kakanda tidak bisa menjamin apakah nantinya keluarga ini selamat dari api neraka atau malah terdampar kejurang neraka yang paling terdalam. Semoga Allah swt senantiasa memberikan ampunan terhadap kakanda jika lalai dalam memenuhi tanggung jawab terhadap keluarga, baik secara dohir, batin, mental dan hati. 

Mari Adinda kita melangkah bersama menuju surgaNYA. Cukuplah engkau seorang yang nantinya menjadi Bidadari untuk kakanda disurga nanti. Aamin


Note :
1.
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا (QS. 4 : 3)
Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.

2.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا (QS. 4 : 19)
Wahai orang-orang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.

3.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
(QS. 66 : 6)
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. 

4.
Alfiyah ibni malik bab ibtida.
وَأَخْبَرُوا بِاثْنَيْنِ أَوْ بِأَكْثَرَا ¤ عَنْ وَاحِدٍ كَهُـمْ سَرَاةٌ شُعَـرَا


Mereka (ulama nuhat/orang arab) menggunakan khabar dengan dua khobar atau lebih dari satu mubtada’, contoh “Hum Saraatun Syu’aroo-un” =  mereka adalah orang-orang luhur para penyair.

Kamis, 18 Januari 2018

4 Kriteria Wanita Dinikahi Dari Sudut Pandang Yang Berbeda II Karena Nasabnya [ لحسبها ]

Dalam agama islam memilih menikahi seorang wanita tidak lepas dari 4 kriteria seperti yang disabdakan Nabi Muhammad S.A.W. yaitu karena hartanya, Nasabnya, Kecantikanya dan Agamanya. Namun kali ini kita artikan 4 kriteria ini dengan sudut pandang yang berbeda sehingga bisa menjadi referensi baru dalam memilih calon pasangan.

2. Karena Nasabnya atau Status Sosialnya [ لحسبها ] : 
Mari kita maksudkan ini sebagai wanita yang dididik oleh ayah ibunya dengan didikan yang islami sehingga mendapatkan status sosial yang mulia ditengah-tengah masyarakat karena senantiasa menjaga norma-norma agama dan masyarakat.

Wanita yang mendapatkan didikan yang baik dari orang tuanya akan mendapatkan karakter kpribadian yang baik untuk bekal membina rumah tangganya kelak. Nantinya wanita ini akan menjaga kehormatan suami dan anak-anaknya. Tidak mengumbar aib keluarga apalagi aib suami. Pepatah mengatakan dibelakang suami yang sukses ada istri yang hebat.

Kehebatan istri inilah yang nantinya dapat mengantarkan kemuliaan harkat dan martabat keluarga di tengah-tengah masyarkat sehingga dikenal dengan keluarga yang harmonis, keluarga yang romantis, keluarga yang islamis, keluarga yang penuh dengan kebahagiaan. Dan tentunya harkat dan martabat yang mulia ini tidak hanya di mata masyarakat tetapi juga di sisi Allah swt.

Makna nasab dan status sosial disini jangan diartikan sebatas wanita yang berasal dari keluarga terpandang tetapi bisa diartikan sebagai wanita yang berasal dari keluarga apapun statusnya asalkan mampu membawa bahtera rumah tangganya menuju rumah tangga yang terhormat di sisi Allah dan masyarakat. Jadi memilih wanita karena status sosialnya maksudnya adalah memilih wanita yang mampu menjaga kehormatan keluarga sehingga nantinya mendapatkan status sosial yang mulia.

3. Karena Kecantikanya [ لجمالها ]

4. Karena Agamanya [ لدينها ]

Filosofi Nahwu Shorof I Mutiara Kasih Bersama Dhomir Mustatir Wujuban "Rahasia Hati"

Wahai adinda, engkau seperti dlomir mustatir wujuban ( ضمير مستتر وجوبا ) dalam hidupku. engkau tak bisa digantikan oleh yang lain, engkau tak perlu menampakan dirimu di hadapan orang lain dan tetaplah tersimpan dalam hatiku. Cukuplah Allah s.w.t yang mengetahui kemesraan kita, karena kemesraan ini tidak untuk di umbar dikhalayak umum. 

Note :
Dhomir Mustatir Wujuban {الضمير المستتر وجوبا} adalah dhomir yang tidak bisa digantikan oleh isim dhohir yang semakna, Isim dlomirnya wajib gak tampak serta tersimpan. Dhomir ini hanya ada pada beberapa fiil yaitu:
  • Pada Fi’il Amr dengan dhomir ‘anta [أُكْتُبْ]
  • Pada Fi’il Mudhori yang diawali dengan
-Ta’ khitoob waahid 
(تاء خطاب الواحد) yaitu تَشْكُرُ
-Hamzah (الهمزة) yaitu أَشْكُرُ
-Nuun -( النون )- yaitu نَشْكُرُ

Selasa, 16 Januari 2018

FILOSOFI NAHWU SHOROF l Mutiara Kasih Madli Dan Mudlore "Kamu Cemburu"

Wahai Adinda, Kenapa engkau selalu menanyakan dia kepadaku?

Apakah engkau cemburu ataukah engkau tidak mempercayaiku?

Kakanda sudah bilang berkali-kali kepada adinda, dia hanyalah fi'il madli-ku, masa laluku. Masa lalu yang sudah tak tersisa lagi dalam hati ini. Saat ini dan esok hanyalah engkau yang akan mendampingiku karena engkau adalah fi'il mudlore'ku. 


Siapkah adinda menerima kakanda apa adanya, siap ber-Dlommah dengan kakanda menggapai Rofa'-nya bahtera rumah tangga yang di ridloi Allah s.w.t. Selama ini Nasob-ku semoga mampu mem-Fathah-kan hatimu. 

Dan perlu adinda tahu, hatiku Kasroh jika adinda di-Khofed-kan orang-orang yang tak bertanggung jawab. Hanya jazem-mu untuk menerima khitbahku yang dapat men-sukun-kan hatiku. 

Jika nanti kakanda telah menjadi mubtada dan tentunya adinda adalah khobarnya. Ketahuilah, bahwa khobar harus mengikuti  mubtada. Ar-rijaalu Qowwamuuna 'Alannisa. Jika nantinya mubtada menginginkan mufrod maka khobar juga harus ikut mufrod. Jika mubtada tasniah maka khobar harus tasniah. Jika mubtada jamak maka khobar harus jamak.

Baca Juga Filosofi Nahwu Shorof Mutiara Kasih Mubtada Khobar Satu Bidadari 

Semakin banyak anak semakin banyak rizki. Berapakah anak yang adinda inginkan?? Mufrod, Tasniah atau Jamak. Ah, Serahkan saja pada Allah s.w.t. Semoga kita amanah.

Anak-anak kita nantinya adalah tawabi' mengikuti apa prilaku orang tuanya karena orang tua adalah matbuu'. Anak pertama yaitu Na'at yang sukanya meniru sifat-sifat orang tua. Anak kedua adalah 'Atof segala sesuatunya ingin bersama orang tuanya, ikut ke sana kemari. Anak ketiga adalah Taukid yang selalu bisa menjadi penguat orangtuanya. Dan yang terakhir adalah Badal yang siap menggantikan orang tuanya.

Sebenarnya masih banyak yang ingin kakanda sampaikan ke adinda. Mungkin di lain waktu akan kakanda sampaikan cara mendidik anak-anak kita nanti dengan mengambil hikmah dari ilmu nahwu shorof ini. Sampai jumpa adinda. 

Senin, 15 Januari 2018

4 Kriteria Wanita Dinikahi Dari Sudut Pandang Yang Berbeda llI Karena Kecantikanya [ لجمالها ]

Dalam agama islam memilih menikahi seorang wanita tidak lepas dari 4 kriteria seperti yang disabdakan Nabi Muhammad S.A.W. yaitu karena hartanya, Nasabnya, Kecantikanya dan Agamanya. Namun kali ini kita artikan 4 kriteria ini dengan sudut pandang yang berbeda sehingga bisa menjadi referensi baru dalam memilih calon pasangan.

1. Karena Hartanya [ لمالها ] :
2. Karena Nasabnya [ لحسبها ] :
3. Karena Kecantikanya [ لجمالها ] :
Menikahi wanita karena cantiknya, menurut Pandangan umum adalah wanita yang cantik secara rupa. Memang betul, alasan menikahi wanita hanya karena cantik rupa dalam agama islam kurang tepat bila tidak melihat kpribadianya atau agamanya. Mari kita bahas dari sudut pandang yang berbeda biar menikahi wanita karena kecantikannya tidak mengurangi keberkahan dalam rumah tangga.  maksudnya cantik adalah sebagai berikut :

1. Cantik Penampilannya
Agama islam sangat menganjurkan menjaga penampilan. Wajib hukumnya seorang muslim/muslimah berpenampilan sesuai syariat yakni penampilan yang menutup aurat. Pilih lah wanita yang cantik karena menutup auratnya. Menutup aurat menjadi tanda kecantikan, sesuatu yang berharga itu tidak di nikmati oleh banyak orang. Memilih wanita yang sadar bahwa auratnya haram diperlihatkan kepada selain suaminya adalah ciri bahwa wanita tersebut pandai berpenampilan menarik sehingga terlihat cantik apapun bentuk raut mukanya. Rupa cantik tak tertutup aurat tidak tepat untuk dijadikan pasangan hidup.

2. Cantik Hatinya
Bisa juga cantik disini di maksudkan dengan wanita yang cantik hatinya. Jika ditanya kenapa engkau memilih wanita itu? Karena dia cantik hatinya. Memilih wanita karena cantik hatinya tidak akan mengurangi keberkahan rumah tangga nantinya. Cantik hati wanita itu di tandai dengan pandai bersyukur, sabar, rendah hati, qona'ah dll.

3. Cantik Akhlaknya
Kecantikan rupa tidak lah abadi kecantikan akhlak membawa manfaat sampai akhirat nanti. Pilihlah wanita yang cantik akhlaknya. Orang yang berakal pasti sadar bahwa kecantikan akhlak seorang wanita yang dapat membawa kedamaian dalam rumah tangga. Cantik akhlak seorang wanita tergantung dari seberapa besar rasa malunya. Jika wanita tidak punya rasa malu maka mengghibah, mengumbar aib, tidak amanah menjadi prilaku sehari-harinya.

Note :
>>

إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ [ رواه مسلم  ]
"Sesungguhnya Allah Swt itu Maha-Indah dan menyukai keindahan."
Rasululloh saw bersabda tidak masuk surga mereka yang terdapat di dalam hatinya sebiji zarrah kesombonngan” kemudian seseorang berkata kepada Rasulullah Saw: ‘Wahai Rasul Allah sesungguhnya sesorang menyenangi pakaian dan sandal  yang bagus!’ kemudian Rasulullah Saw bersabda: “itu bukan bagian dari kesembongan, sesungguhnya Allah Swt Maha-Indah dan menyukai keindahan."
>>
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: أَيُّمَا امْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَابَهَا فِي غَيْرِ بَيْتِ زَوْجِهَا هَتَكَتْ سِتْرَ مَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ رَبِّهَا. وفي لفظ "خَرَّقَ اللهُ عَنْهَا سِتْرًا. رواه احمد
Dari Aisyah, ia berkata, ”Aku mendengar Rasululah saw. bersabda, ’Perempuan mana saja yang membuka baju bukan di rumah suaminya (memperlihatkan kepada yang bukan mahramnya), maka ia telah membuka aib antara dia dan Tuhannya”. Dan dalam lafad lain “Pasti Allah akan membukakan aibnya” . H.r. Ahmad

>>
 ”Sesungguhnya ALLAH tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian,tapi ia melihat hati dan amal kalian.” (HR.Muslim,Ahmad dan Ibnu Majah).

>>
إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاء
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (HR. Ibnu Majah no. 4181. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

4 Kriteria Wanita Dinikahi Dari Sudut Pandang Yang Berbeda I Karena Hartanya [ لمالها ]

Dalam agama islam memilih menikahi seorang wanita tidak lepas dari 4 kriteria seperti yang disabdakan Nabi Muhammad S.A.W. yaitu karena hartanya, Nasabnya, Kecantikanya dan Agamanya. Namun kali ini kita artikan 4 kriteria ini dengan sudut pandang yang berbeda sehingga bisa menjadi referensi baru dalam memilih calon pasangan.  

1. Karena Hartanya ( لمالها ): 
Mari kita maksudkan hal ini sebagai wanita yang pandai mengatur manajemen ekonomi keluarga. Pandai mengatur keuangan yang diberikan oleh suami. Menjaga keseimbangan neraca keuangan keluarga. Pandai memilah dan memilih apa yang perlu di beli dan yang tidak perlu di beli.

Meminimalisir pembengkakan pengeluaran yang tak berguna. Pandai melipat gandakan keuangan keluarga dengan mengolahnya seperti menginvestasikan sebagian pemberian nafkah suami sehingga bisa memperoleh pemasukan dari sumber lain selain dari suami. Mampu menyeimbangkan antara pemasukan yang diberikan suami dengan pengeluaran-pengeluaran untuk kebutuhan keluarga. Bukan yang pandai menghamburkan nafkah suami untuk hal-hal yang sifatnya semu.

Dan yang paling penting, wanita dinikahi karena hartanya adalah wanita yang pandai mensyukuri harta yang diberikan suami padanya. Sesedikit apapun harta pemberian suami tetap disyukuri dengan penuh keikhlasan. 



Minggu, 14 Januari 2018

4 Kriteria Lelaki Diterima Khitbahnya I Wahai Wanita Jangan Salah Pilih. Bag.1

Bila wanita mempunyai 4 kriteria alasan untuk dinikahi yaitu karena Hartanya, Nasabnya, Kecantikanya dan Agamanya maka seorang pria pun mempunyai 4 kriteria tersebut. Jadi wanita menerima pinangan seorang pria karena melihat 4 kriteria tersebut. Mari kita kupas satu persatu ke empat kriteria tersebut. Tentunya yang kita kupas ini melihat dari sudut pandang yang berbeda dari pandangan yang umum di kalangan masyarakat. Semoga bermanfaat.

1. Karena Hartanya ( لماله )
Yupz, tidak sedikit wanita yang menerima pinangan atau khitbah seorang lelaki karena si lelaki berharta, entah karena harta tersebut hasil dari warisan atau hasil dari pekerjaannya. Tidak bisa dipungkiri Gaji yang tinggi atau usaha yang sukses akan banyak mempengaruhi keputusan diterimanya pinangan seorang lelaki tersebut. 

Bisa jadi ada salah satu yang membaca tulisan ini pun dulunya menerima pinangan seorang lelaki karena hartanya atau penghasilannya tersebut. Apakah salah?? tidak ada yang salah. Namun bila harta adalah tolak ukur diterimanya khitbah seorang lelaki maka sangat mungkin timbul sikap ananiyah / egoisnya lelaki yang dapat mempengaruhi kebahagiaan rumah tangga, Walaupun definisi bahagia itu sendiri tergantung dari pribadi masing-masing orang. Hal yang pasti adalah apakah harta itu mampu membawa kebahagiaan untuk kehidupan akhirat nanti.

Tapi mari kita pandang hal ini dari sudut lain biar menerima pinangan lelaki karena hartanya dapat membawa kebahagiaan yang di ridloi Allah SWT. Seorang lelaki adalah kepala keluarga berkewajiban menafkahi segala kebutuhan keluarga yang sifatnya primer yaitu Sandang, Pangan dan Papan. Sandang, jika itu sudah bisa menutupi Aurat keluarga lepaslah ia dari tuntutan. Menutup aurat dan gaya berpakaian itu dua hal yang berbeda. Pangan, jika sudah terpenuhi kekuatan untuk beribadah lepaslah ia dari tuntutan. Papan, jika sudah terpenuhi naungan yang bisa untuk beribadah lepaslah ia dari tuntutan. 

Hal-hal tersebut adalah kewajiban lelaki yang jadi kepala keluarga, maka menerima pinangan seorang lelaki dapat di lihat dari hartanya maksudnya adalah dari sikap tanggung jawabnya dalam memenuhi sandang, pangan dan papan tersebut. Namun Hal ini jangan diartikan sebagai seorang lelaki yang mempunyai harta melimpah dengan gaji dan penghasilan yang tinggi. Artikan ini sebagai tanggung jawab lelaki dalam memenuhi kebutuhan keluarga dengan sumber harta yang benar-benar halal. Lihat lah lelaki tersebut apakah dalam mencari harta benar-benar halal. Sekecil apapun jumlah hartanya yang terpenting itu adalah kehalalanya karena yang halal yang mendatangkan barokah, karena yang halal penyebab diterimanya doa, karena yang halal terhindar dari api neraka. 

Lihatlah harta lelaki dari kualitasnya bukan kuantitasnya. Lihat pula seberapa tanggung jawabnya lelaki tersebut terhadap hartanya, Apakah mau berzakat setiap menghasilkan harta. Apakah mau bersedekah kepada yang membutuhkan setiap menghasilkan harta. 

Lihat pula waktunya dalam menghasilkan harta, apakah 24 jam hanya untuk mengurusi harta dan pekerjaanya. Jangan sampai nantinya seorang istri terlebih anak kurang merasakan kasih sayang kepala keluarga, jika 24 jam hanya untuk mengurusi hartanya sehingga tidak ada waktu untuk memperhatikan anak-anak. Dikhawatirkan kurangnya perhatian dari seorang ayah menyebabkan kemalasan dan kurangnya disiplin anak-anak. 

Akhirnya, bila wanita menerima pinangan seorang lelaki karena hartanya tetapi dari sudut pandang tersebut maka akan mendapati kelurga yang bahagia. Kebahagiaan yang tidak hanya di dunia tetapi semoga juga di akhirat nanti. Bukankah semakin banyak harta di dunia maka semakin lama hisabnya diakhirat kelak?? Wallahu A'lam

3. Karena Gantengnya


Rabu, 10 Januari 2018

WAHAI LELAKI SIAPKAH ENGKAU DIPANGGIL AYAH OLEH ANAK-ANAKMU

AYAH....AYAH....AYAH
Engkau bukan lah ayah yang hanya bisa memberi se muncratan air sperma pada istrimu sehingga istrimu melahirkan anak turunmu. Engkau di panggil ayah karena engkau adalah pemimpin bagi istri dan anak-anakmu yang harus senantiasa engkau bimbing dan dampingi. Engkau dipanggil ayah karena engkau mengemban tanggung jawab dunia akhiratnya istri dan anak-anakmu.

Mari sejenak merenung. Seorang pria akan mendapatkan titel Ayah ketika pasanganya telah melahirkan anak untuknya. Jika tidak mampu maka seakan tiada berguna hidup ini tanpa adanya keturunan dari dirinya. Mendapat panggilan Ayah adalah dambaan setiap pria sebagai tanda kesempurnaan cita-cita hidupnya. 

Ya, suka cita menjadi seorang ayah perlu di imbangi juga dengan kesiapan jasmani dan rohani untuk mengarahkan bahtera keluarganya menuju ridlonya Allah swt. Tidak sepantasnya mendapatkan gelar ayah hanya karena mempunyai keturunan dari dirinya tapi tidak perduli terhadap surganya istri dan anak-anak. Seorang istri yang taat pada suami maka surga diperuntukan bagi istrinya tersebut, namun mampukah seorang suami mensorgakan istrinya. Menuntun istrinya menjadi seorang istri yang patuh dan taat pada suami.

Menjadikan istri yang taat pada suami haruslah dengan cara yang telah diperintahkan syariat yaitu agar menggauli istri dengan sebaik-baiknya pergaulan. Dengan berperangai baik pada istri maka seorang suami telah membantu istrinya untuk menggapai sorga dan ridlonya Allah swt.

Baca juga wahai wanita siapkah engkau dipanggil ibu oleh anak-anakmu

Anak-anak yang memanggil engkau ayah arahkanlah agar selalu hormat pada ibunya karena sorganya anak-anak terletak pada ibunya. Bimbinglah anak-anak untuk mendapatkan kualitas kepribadian untuk bekal hidupnya. Mencontohkan dengan perbuatan bukan perkataan, melaksanakan bersama bukan hanya sekedar memerintah. Akhirnya, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka.

Ayah, Itulah tanggung jawab moralmu dalam mensorgakan istri dan anak-anakmu. Siapkah engkau kupanggil AYAH??

Kapan Wanita Dipanggil Ibu I Sudah Siapkah Engkau Dipanggil Ibu.

Wanita selalu mendambakan dapat menjadi seorang ibu. Terasa kurang sempurna hidupnya jika tidak bisa menjadi seorang ibu. Menjadi seorang ibu selalu di hubungkan dengan dapat melahirkan seorang anak dari rahimnya. Jika tidak bisa melahirkan maka status sebagai seorang ibu lenyap dalam hidupnya. Dan di cap sebagai wanita Mandul. Kasihan!
Ingat, seorang ibu bukan hanya karena dapat melahirkan anak. Makna menjadi seorang ibu lebih luas dari sekedar dapat melahirkan keturunan. Ibu harus dapat mensorgakan anaknya, karena surga ditelapak kaki ibu. Artinya kesiapan menjadi bakal seorang ibu bukan hanya terletak dalam alat reproduksinya untuk membuahi sperma dan melahirkan anak.

Mengambil perkataan dari cak nun "ibu Harus Mensorgakan Anaknya". Untuk dapat mensorgakan anaknya seorang ibu harus siap secara mental dan pengetahuan. Mempunyai kepemahaman yang baik terhadap psikologi, artinya tahu kapan harus bertindak tegas, kapan harus lembut, kapan harus serius dll. Ketika seorang wanita melahirkan bayi maka dipanggilah dia sebagai IBU tetapi layakah dipaggil IBU jika tidak peduli terhadap sorganya anak-anak. Layakah dipanggil ibu jika tidak mempunyai karakter yang welas asih, sabar, peduli dan senantiasa mencontohkan yang baik pada anaknya. Ingat, mencontohkan yang baik bukan sekedar memerintahkan yang baik.

Baca juga wahai lelaki siapkah engkau dipanggil ayah oleh anak-anakmu

Sorga anak terletak pada ridlonya orang tua maka Tuntunlah anak untuk menggapai sorgaNYA bukan tuntutlah anak untuk menggapai sorgaNYA. Menuntun anak berarti harus siap meridloinya sedangkan menuntut anak berarti memaksanya tanpa perduli dengan perasaanya. Menuntut berarti egois meminta anak untuk hormat tetapi tidak memantaskan diri untuk dihormati.

Jika ibu memberi contoh selalu membaca al quran maka anaknya pun akan cinta dan pandai membaca al quran. Jika ibu mencontohkan prilaku yang baik maka anak pun berprilaku baik. Jika ibu rajin beribadah maka anaknya pun meniru dengan rajin beribadah. Dan semua hal-hal baik harus ibu contohkan dalam keseharianya. Hal seperti inilah yang dapat membantu anak mencapai sorganya kelak.

Jika mensorgakan anak tidak bisa wanita laksanakan terhadap anaknya maka layak juga untuk di anggap sebagai wanita mandul. Jadi, sudah siapkah engkau dipanggil ibu?? 

Sabtu, 06 Januari 2018

I'rob Isim dan Fi'il Beserta Filosofinya

Dalam bab I'rob diterangkan bahwa kalimat isim mempunyai tiga i'rob yaitu i'rob Rafa, Nasob dan Khofed. Sedangkan kalimat fiil juga mempunyai tiga i'rob yaitu i'rob rafa, nasob dan jazem.

Dalam hal ini mari kita katakan kalimat isim itu sebagai Seseorang atau manusia ( Nama orang termasuk isim 'alam). Sedangkan kalimat fiil sebagai pekerjaan atau usaha seseorang. Bukankah secara umum kalimat fiil itu menunjukan pekerjaan. 

Bila kalimat isim adalah orang yang berakal atau manusia maka dia mempunyai tiga i'rob yaitu rafa, nasob dan khofed. Artinya seseorang itu ada yang berderajat tinggi seperti halnya rafa yang berarti tinggi atau luhur. Ada juga seseorang yang berderajat nasob harus bekerja keras setiap waktu. Namun seseorang itu juga ada yang khofed tidak mau untuk bekerja keras sehingga selalu mendapatkan tempat yang rendah.

Kalimat fiil menunjukan usaha seseorang atau manusia dengan mempunyai tiga i'rob yaitu rafa, nasob dan jazm. itulah usaha manusia. jika manusia mau berusaha maka akan mendapatkan tiga hal dalam hidupnya yaitu mendapatkan rafa artinya berderajat tinggi. mendapatkan nasob artinya segala kerja kerasnya akan terbuka hasilnya. Mendapatkan jazem artinya akan mendapatkan ketenangan. 

Berusahalah senantiasa berusaha. Berikhtiyar dalam segala hal karena berusaha atau ikhtiyar adalah perintah dalam agama islam. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum tersebut mau mengubah dirinya sendiri.

Wallahu A'lam.

Rabu, 03 Januari 2018

FILOSOFI BILANGAN JAWA : SEWELAS, SELAWE, SEKET LAN SEWIDAK

Dalam bahasa Jawa, angka 11 tidak disebut sebagai 'sepuluh siji', 12 bukan 'sepuluh loro', 13 bukan 'sepuluh telu' dan seterusnya hingga angka 19 yang tidak disebut sebagai 'sepuluh songo'. Namun, angka 11 disebut sebagai 'sewelas', 12 disebut sebagai 'rolas' dan seterusnya hingga 19 yang disebut sebagai 'songolas'. Apa makna dibalik semua ini?
Mengapa sepuluhan diganti dengan welasan? Filosofinya, bahwa pada usia 11 tahun hingga 19 tahun adalah saat-saat berseminya rasa welas asih (belas kasih) pada jiwa seseorang, terutama terhadap lawan jenis. Itulah usia di mana seseorang memasuki masa akil baligh, masa remaja.
Dalam Bahasa Indonesia : 21 Dua Puluh Satu, 22 Dua Puluh Dua,...s/d 29 Dua Puluh Sembilan. Dalam bahasa jawa tidak diberi nama Rongpuluh Siji, Rongpuluh Loro, dst; melainkan Selikur, Rolikur,...s/d Songo Likur. Di sini terdapat satuan LIKUR yang merupakan kependekan dari LIngguh KURsi, artinya duduk di kursi. Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan TEMPAT DUDUKNYA”, pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya; Ada penyimpangan pada bilangan 25, tidak disebut sebagai LIMANG LIKUR, melainkan SELAWE. SELAWE = (SEneng-senengeLAnang lan WEdok).Puncak asmaranya laki-laki dan perempuan, yang ditandai oleh pernikahan. Maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah (dadi manten). Ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50. Setelah Sepuluh, Rongpuluh, Telung Puluh, Patang Puluh, mestinya Limang Puluh.Tapi 50 diucapkan menjadi SEKET. SEKET (SEneng KEThunan : suka memakai Kethu/tutup kepala topi/kopiah). Tanda Usia semakin lanjut, tutup kepala bisa utk menutup botak atau rambut yg memutih karena semirnya habis. Di sisi lain bisa juga Kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang seharusnya sdh lebih taat beribadah! Pada usia 50 tahun mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanyak ibadahnya dan lebih berbagi untuk bekal memasuki kehidupan akherat yg kekal dan abadi. Dan kemudian masih ada satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan Enem Puluh melainkan SEWIDAK atau SUWIDAK. SEWIDAK (SEjatine WIs wayahe tinDAK). Artinya : sesungguhnya sudah saatnya pergi. Sudah matang. Harus sudah siap dipanggil menghadap Tuhan.
Semoga bermanfaat semoga tetap sehat semangat walau meh SWIDAK* yang merasa sewidak punjuL tidak boleh complain. SambiL nutup kamus bahasa jawa.. Wallohu Yaqdli Biridho'a Wa Rohmah Lii Wa lakum Wa li Jami'il 'Ummah.....Wallohu A'lam